Pembacaan Alkitab: Ef. 4:14-16
Ayat 15 mengatakan, “Sebaliknya, dengan
teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” Paulus memulai ayat ini
dengan kata “sebaliknya”, menunjukkan bahwa kebenaran dalam ayat 15 ini
berlawanan dengan permainan palsu manusia, kelicikan, dan sistem yang
menyesatkan dalam ayat 14. Teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
berlawanan dengan permainan palsu manusia dan sistem yang menyesatkan dalam
ayat 14. Terombang-ambing oleh berbagai angin pengajaran oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan dan sistem yang menyesatkan itu justru berarti tidak
teguh berpegang kepada kebenaran.
Berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
berarti menjamah kebenaran di dalam kasih. Kata kebenaran dalam ayat 15
menunjukkan sesuatu yang sejati. Dalam alam semesta ini, perkara yang benar,
yang sejati adalah Kristus dan gereja. Hanya dengan berbicara ten-tang Kristus
dan gereja barulah kita secara riil menjamah kebenaran. Ini berarti walaupun
kita bisa menghindari dusta, kita mungkin tetap belum mengatakan kebenaran.
Sebagai contoh, laporan-laporan tertentu dalam surat kabar mungkin bukan dusta,
tetapi itu bukan kebenaran, bukan realitas; sebaliknya semua adalah kesia-siaan,
kosong. Segala perkara yang di luar Kristus dan gereja adalah kosong dan palsu.
Kalau saya tanpa Kristus, segenap diri saya ialah kosong. Boleh jadi seseorang
sangat kaya berlimpah, tetapi jika ia tidak memiliki Kristus, segala kekayaan
dan benda materi itu kosong belaka. Kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa segala
sesuatu adalah sia-sia (1:2). Di luar Kristus dan gereja tidak ada satu pun
yang benar dan sejati. Bagi mereka yang mengasihi Tuhan Yesus dan yang hidup
bagi hidup gereja hari ini, satu-satunya kebenaran dalam alam semesta ialah
Kristus dan gereja. Hari demi hari, kita boleh membicarakan banyak perkara,
namun jika kita tidak membicarakan Kristus dan gereja, itu adalah berpegang
pada kesia-siaan, bukan kebenaran.
Berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
berarti menjamah, menerima, dan membicarakan Kristus dan gereja. Mungkin orang
lain menyampaikan ajaran yang berbeda, menekankan doktrin-doktrin atau
opini-opini yang menyelewengkan orang dari Kristus dan gereja, tetapi kita
tidak boleh berkata demikian. Sebaliknya, kita harus mengatakan hal-hal yang
membawa kita berkontak dengan Kristus dan membangun kita sebagai Tubuh Kristus.
Berbicara secara demikian adalah berpegang kepada kebenaran.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
45
No comments:
Post a Comment