Hitstat

21 February 2013

Efesus - Minggu 22 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 4:14-16


Ayat 15 mengatakan, “Sebaliknya, dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” Paulus memulai ayat ini dengan kata “sebaliknya”, menunjukkan bahwa kebenaran dalam ayat 15 ini berlawanan dengan permainan palsu manusia, kelicikan, dan sistem yang menyesatkan dalam ayat 14. Teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih berlawanan dengan permainan palsu manusia dan sistem yang menyesatkan dalam ayat 14. Terombang-ambing oleh berbagai angin pengajaran oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan dan sistem yang menyesatkan itu justru berarti tidak teguh berpegang kepada kebenaran.

Berpegang kepada kebenaran di dalam kasih berarti menjamah kebenaran di dalam kasih. Kata kebenaran dalam ayat 15 menunjukkan sesuatu yang sejati. Dalam alam semesta ini, perkara yang benar, yang sejati adalah Kristus dan gereja. Hanya dengan berbicara ten-tang Kristus dan gereja barulah kita secara riil menjamah kebenaran. Ini berarti walaupun kita bisa menghindari dusta, kita mungkin tetap belum mengatakan kebenaran. Sebagai contoh, laporan-laporan tertentu dalam surat kabar mungkin bukan dusta, tetapi itu bukan kebenaran, bukan realitas; sebaliknya semua adalah kesia-siaan, kosong. Segala perkara yang di luar Kristus dan gereja adalah kosong dan palsu. Kalau saya tanpa Kristus, segenap diri saya ialah kosong. Boleh jadi se­seorang sangat kaya berlimpah, tetapi jika ia tidak memiliki Kristus, segala kekayaan dan benda materi itu kosong belaka. Kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa segala sesuatu adalah sia-sia (1:2). Di luar Kristus dan gereja tidak ada satu pun yang benar dan sejati. Bagi mereka yang mengasihi Tuhan Yesus dan yang hidup bagi hidup gereja hari ini, satu-satunya kebenaran dalam alam semesta ialah Kristus dan gereja. Hari demi hari, kita boleh membicarakan banyak perkara, namun jika kita tidak membicarakan Kristus dan gereja, itu adalah berpegang pada kesia-siaan, bukan kebenaran.

Berpegang kepada kebenaran di dalam kasih berarti menjamah, menerima, dan membicarakan Kristus dan gereja. Mungkin orang lain menyampaikan ajaran yang berbeda, menekankan doktrin-doktrin atau opini-opini yang menyelewengkan orang dari Kristus dan gereja, tetapi kita tidak boleh berkata demikian. Sebaliknya, kita harus mengatakan hal-hal yang membawa kita berkontak dengan Kristus dan membangun kita sebagai Tubuh Kristus. Berbicara secara demikian adalah berpegang kepada kebenaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 45

No comments: