Hitstat

18 February 2013

Efesus - Minggu 22 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 4:13-14


Dalam 4:13 Paulus memulai dengan kesatuan iman. Dari pengalaman saya yang terbatas, saya dapat mengatakan bahwa iman di sini ditujukan kepada Kristus berikut karya penebusan-Nya. Maka, obyek iman kristiani kita ialah Kristus yang hidup beserta pekerjaan-Nya.

Ayat 13 juga membicarakan pengetahuan yang penuh tentang Anak Allah. Kelihatannya sedikitlah kaitan antara iman dengan pengetahuan yang penuh tentang Anak Allah. Tetapi menurut pengalaman kita, kedua hal itu sebenarnya adalah satu, sebab sama-sama ditujukan kepada Kristus. Pengetahuan penuh tentang Anak Allah ialah masalah mengenal Kristus sebagai hayat dan segala sesuatu bagi kita. Dalam Perjanjian Baru Tuhan disebut Anak Allah, yang berkaitan dengan hayat, tetapi berkaitan dengan amanat-Nya, Ia disebut Kristus. Ketika Petrus menerima wahyu tentang Kristus, ia mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (Mat. 16:16). Tambahan pula, dalam Injil Yohanes dikatakan bahwa kita perlu percaya bahwa Yesus itu Kristus, Anak Allah (Yoh. 20:31). Ini berarti kita percaya Tuhan Yesus untuk hayat dan untuk amanat-Nya. Mengerti amanat Tuhan agak mudah, tetapi memahami Dia sebagai hayat kita cukup sulit. Itu tidak hanya berasal dari pengetahuan yang obyektif, tetapi juga melalui pengalaman yang subyektif. Ketika kita mengalami Kristus sebagai hayat kita, kita mengenal Dia sebagai Anak Allah, lalu kita memiliki kesatuan praktis dalam pengalaman, yaitu kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah.

Allah damba Kristus menjadi segala sesuatu kita. Kristus adalah obyek iman kita dan Ia pun hayat kita. Jika kita nampak hal ini, kita akan mulai menyingkirkan apa saja yang menyelewengkan kita dari Kristus; kita akan membuang setiap perkara yang bukan Kristus sendiri. Berapa banyak yang kita buang tergantung pada pengalaman kita atas Kristus. Semakin kita mengalami Kristus sebagai hayat, semakin banyak yang kita tinggalkan. Dengan demikianlah kita dapat mencapai kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah.

Hari ini, karena kita masih kurang pengalaman dalam hayat, maka kita tidak memiliki pengertian yang penuh terhadap kesatuan praktis ini. Namun kita terus bertumbuh. Kita tidak dapat mengatakan kita telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah, dan mencapai kedewasaan serta perawakan kepenuhan Kristus. Namun, kita bersyukur kepada Tuhan, dalam pemulihan-Nya, kita sedang berada di jalan yang menuju sasaran ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 44

No comments: