Hitstat

04 February 2013

Efesus - Minggu 20 Senin


Pembacaan Alkitab: Mat. 25:14-30; Ef. 3:2


Efesus 3:1 mengatakan, “Itulah sebabnya aku ini, Paulus, dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang bukan Yahudi.” Ayat ini bukan satu kalimat yang lengkap, mempunyai satu subyek, tetapi tanpa predikat. Semua ayat, dari 3:2 hingga 3:21 merupakan kata-kata sisipan, J.N. Darby menempatkan kata-kata itu dalam tanda kurung dalam terjemahannya. Ini berarti 4:1 melanjutkan jalan pikiran Paulus dalam 3:1. Sewaktu Paulus menulis Surat Kiriman ini, suatu beban timbul di batinnya, karena itu dalam 3:2 ia menuturkan kata-kata sisipan tersebut. Setelah itu dilanjutkannya dalam 4:1, “Sebab itu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihatkan kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan pang­gilan itu.” Di sini Paulus melengkapi pemikiran yang mulai diekspresikannya dalam 3:1. Jadi, bila kita meng­gabungkan 3:1 dengan 4:1, barulah kita beroleh suatu jalan pikiran yang lengkap. Kata-kata sisipan yang panjang di antara 3:1 hingga 4:1 merupakan bagian yang sangat penting dan menentukan dalam Kitab Efesus. Dalam bagian ini Paulus menunjukkan betapa ia mendambakan semua orang beriman menjadi serupa dengannya. Sebagai orang-orang yang hidup sepadan dengan panggilan Allah, kita harus mengambil Paulus sebagai standar kita. Untuk berbuat de­mikian, Paulus menampilkan dirinya sendiri sebagai satu contoh. Dalam pasal 3 Paulus tidak berbicara sebagai seorang rasul yang dipanggil Allah, tetapi sebagai seorang tawanan Tuhan. Sebagai tawanan yang sedemikian, dia adalah contoh standar dari setiap orang yang hidupnya sepadan dengan panggilan Allah. Dalam Efesus 3 Paulus tidak hanya menampilkan standarnya, tetapi juga menunjukkan jalan untuk mencapai standar itu. Marilah kita lihat lebih rinci berbagai aspek dari jalan tersebut.

Pertama-tama haruslah kita semua menjadi pengurus rumah tangga Allah, seperti halnya Paulus (3:2). Kepengurusan tidak terbatas pada para rasul utama, melainkan bersifat universal, yakni untuk semua murid Tuhan. Sebagai contoh, perumpamaan pengurus dalam Lukas 16 dikatakan kepada murid-murid. Ini menandakan bahwa setiap orang beriman, termasuk kita harus menjadi pengurus. Saya percaya, ketika Paulus mengatakan masalah kepengurusan dalam 3:2, ia menyadari dalam batin bahwa hal itu untuk seluruh orang beriman.

Dalam Efesus 3 Paulus mengembangkan satu konsepsi yang dikemukakan Tuhan Yesus dalam keempat kitab Injil. Keempat kitab Injil mewahyukan bahwa seluruh orang beriman adalah pengurus dan hamba (Mat. 25:14-30). Menurut keempat kitab Injil, seorang budak tidak berbeda dengan seorang hamba dan pengurus. Ma­ka menurut konsepsi dalam Efesus 3, bukan para rasul saja yang pengurus dan hamba, semua orang beriman pun pengurus dan hamba.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 40

No comments: