Pembacaan Alkitab: Mat. 25:14-30; Ef. 3:2
Efesus 3:1 mengatakan, “Itulah sebabnya
aku ini, Paulus, dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang bukan
Yahudi.” Ayat ini bukan satu kalimat yang lengkap, mempunyai satu subyek,
tetapi tanpa predikat. Semua ayat, dari 3:2 hingga 3:21 merupakan kata-kata
sisipan, J.N. Darby menempatkan kata-kata itu dalam tanda kurung dalam
terjemahannya. Ini berarti 4:1 melanjutkan jalan pikiran Paulus dalam 3:1.
Sewaktu Paulus menulis Surat Kiriman ini, suatu beban timbul di batinnya,
karena itu dalam 3:2 ia menuturkan kata-kata sisipan tersebut. Setelah itu
dilanjutkannya dalam 4:1, “Sebab itu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan,
menasihatkan kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil
berpadanan dengan panggilan itu.” Di sini Paulus melengkapi pemikiran yang
mulai diekspresikannya dalam 3:1. Jadi, bila kita menggabungkan 3:1 dengan
4:1, barulah kita beroleh suatu jalan pikiran yang lengkap. Kata-kata sisipan
yang panjang di antara 3:1 hingga 4:1 merupakan bagian yang sangat penting dan
menentukan dalam Kitab Efesus. Dalam bagian ini Paulus menunjukkan betapa ia
mendambakan semua orang beriman menjadi serupa dengannya. Sebagai orang-orang
yang hidup sepadan dengan panggilan Allah, kita harus mengambil Paulus sebagai
standar kita. Untuk berbuat demikian, Paulus menampilkan dirinya sendiri
sebagai satu contoh. Dalam pasal 3 Paulus tidak berbicara sebagai seorang rasul
yang dipanggil Allah, tetapi sebagai seorang tawanan Tuhan. Sebagai tawanan
yang sedemikian, dia adalah contoh standar dari setiap orang yang hidupnya
sepadan dengan panggilan Allah. Dalam Efesus 3 Paulus tidak hanya menampilkan
standarnya, tetapi juga menunjukkan jalan untuk mencapai standar itu. Marilah
kita lihat lebih rinci berbagai aspek dari jalan tersebut.
Pertama-tama haruslah kita semua menjadi
pengurus rumah tangga Allah, seperti halnya Paulus (3:2). Kepengurusan tidak
terbatas pada para rasul utama, melainkan bersifat universal, yakni untuk semua
murid Tuhan. Sebagai contoh, perumpamaan pengurus dalam Lukas 16 dikatakan
kepada murid-murid. Ini menandakan bahwa setiap orang beriman, termasuk kita
harus menjadi pengurus. Saya percaya, ketika Paulus mengatakan masalah
kepengurusan dalam 3:2, ia menyadari dalam batin bahwa hal itu untuk seluruh
orang beriman.
Dalam Efesus 3 Paulus mengembangkan satu
konsepsi yang dikemukakan Tuhan Yesus dalam keempat kitab Injil. Keempat kitab
Injil mewahyukan bahwa seluruh orang beriman adalah pengurus dan hamba (Mat.
25:14-30). Menurut keempat kitab Injil, seorang budak tidak berbeda dengan
seorang hamba dan pengurus. Maka menurut konsepsi dalam Efesus 3, bukan para
rasul saja yang pengurus dan hamba, semua orang beriman pun pengurus dan hamba.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
40
No comments:
Post a Comment