Pembacaan Alkitab: Ef.
6:21-24
Dalam ayat 19 dan 20 Paulus minta agar kaum
saleh berdoa baginya. Dalam ayat 21 ia selanjutnya mengatakan, “Supaya kamu
juga mengetahui kabar tentang aku, maka Tikhikus, saudara seiman kita yang
terkasih dan pelayan yang setia di dalam Tuhan, akan memberitahukan semuanya
kepada kamu.” Ini menunjukkan bahwa pada satu pihak, Paulus memerlukan doa
kaum saleh, sedang di pihak lainnya, ia mempunyai suatu perhatian yang
benar-benar terhadap kaum saleh. Karena itu, ia mengutus Tikhikus untuk
menyampaikan informasi ten-tang dirinya, dan menghibur hati mereka (ayat 22).
Hal ini menunjukkan bahwa di antara Paulus
dengan kaum saleh di Efesus terjalin suatu hubungan dan persekutuan yang sangat
indah. Inipun menunjukkan perlu adanya seorang pengantara seperti Tikhikus. Rasul,
kaum beriman, dan Tikhikus adalah satu. Pertama-tama, Paulus memberi satu
contoh melalui meminta kaum beriman berdoa baginya, lalu ia mengutus Tikhikus
kepada mereka, untuk membawakan informasi tentang dirinya, dan menghibur
mereka. Betapa manis dan indah hal ini! Walau kita hari ini jarang
mempraktekkan hal ini, namun kita harus berusaha mempraktekkannya; kita perlu
persekutuan yang sedemikian.
Tikhikus diutus bukan untuk melakukan
pekerjaan yang besar. Sebaliknya, tugasnya hanyalah memberi tahu kaum saleh
tentang situasi Paulus dan menghibur hati mereka. Meskipun pada zaman Paulus
tidak ada alat transportasi modern seperti: kapal motor atau pesawat udara,
tetapi ia mengutus Tikhikus menempuh perjalanan yang jauh dari Roma ke Asia
Kecil hanya untuk mengunjungi kaum saleh demi dirinya. Tujuan perjalanan yang
jauh ini merupakan persekutuan antara rasul dan kaum saleh. Demikian pentingnya
hal ini, hingga tercatat dalam firman Allah. Rasul memperhatikan gereja, gereja
juga memperhatikan rasul. Jadi, Tikhikus diutus dari Roma ke Asia Kecil untuk
tujuan persekutuan. Dalam pemulihan Tuhan hari ini, perhatian kasih antara para
rasul dan gereja perlu dipulihkan. Kita perlu perhatian yang sedemikian; bukan
untuk melaksanakan suatu amanat atau suatu pekerjaan, melainkan untuk
mengadakan suatu persekutuan yang diperlukan dan tepat. Hari ini pun perlu ada
utusan yang mengunjungi gereja-gereja guna menyampaikan informasi dan mendorong
kaum saleh.
Berbicara tentang Tikhikus, Paulus
merekomendasikan dia sebagai “saudara seiman kita yang terkasih dan pelayan
yang setia di dalam Tuhan”. Selaku pelayan yang setia di dalam Tuhan,
Tikhikus adalah hamba yang melayani. Kita telah menunjukkan bahwa ia diutus
untuk memberitahukan segala hal kepada orang kudus dan menghibur hati mereka.
Sekali lagi saya katakan bahwa hal ini mewahyukan suatu persekutuan yang manis
dan perhatian yang intim yang perlu terpulih sepenuhnya dalam pemulihan Tuhan
dewasa ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 67
No comments:
Post a Comment