Hitstat

09 May 2013

Efesus - Minggu 33 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:21-24


Dalam ayat 19 dan 20 Paulus minta agar kaum saleh berdoa baginya. Dalam ayat 21 ia selanjutnya mengatakan, “Supaya kamu juga mengetahui kabar tentang aku, maka Tikhikus, saudara seiman kita yang terkasih dan pelayan yang setia di dalam Tuhan, akan memberitahukan semuanya kepada kamu.” Ini menunjukkan bahwa pada satu pihak, Paulus memerlukan doa kaum saleh, sedang di pihak lainnya, ia mempunyai suatu perhatian yang benar-benar terhadap kaum saleh. Karena itu, ia mengutus Tikhikus untuk menyampaikan informasi ten-tang dirinya, dan menghibur hati mereka (ayat 22).

Hal ini menunjukkan bahwa di antara Paulus dengan kaum saleh di Efesus terjalin suatu hubungan dan persekutuan yang sangat indah. Inipun menunjukkan perlu adanya seorang pengantara seperti Tikhikus. Rasul, kaum beriman, dan Tikhikus adalah satu. Pertama-tama, Paulus memberi satu contoh melalui meminta kaum beriman berdoa baginya, lalu ia mengutus Tikhikus kepada mereka, untuk membawakan informasi tentang dirinya, dan menghibur mereka. Betapa manis dan indah hal ini! Walau kita hari ini jarang mempraktekkan hal ini, namun kita harus berusaha mempraktekkannya; kita perlu persekutuan yang sedemikian.

Tikhikus diutus bukan untuk melakukan pekerjaan yang besar. Sebaliknya, tugasnya hanyalah memberi tahu kaum saleh tentang situasi Paulus dan menghibur hati mereka. Meskipun pada zaman Paulus tidak ada alat transportasi modern seperti: kapal motor atau pesawat udara, tetapi ia mengutus Tikhikus menempuh perjalanan yang jauh dari Roma ke Asia Kecil hanya untuk mengunjungi kaum saleh demi dirinya. Tujuan perjalanan yang jauh ini merupakan persekutuan antara rasul dan kaum saleh. Demikian pentingnya hal ini, hingga tercatat dalam firman Allah. Rasul memperhatikan gereja, gereja juga memperhatikan rasul. Jadi, Tikhikus diutus dari Roma ke Asia Kecil untuk tujuan persekutuan. Dalam pemulihan Tuhan hari ini, perhatian kasih antara para rasul dan gereja perlu dipulihkan. Kita perlu perhatian yang sedemikian; bukan untuk melaksanakan suatu amanat atau suatu pekerjaan, melainkan untuk mengadakan suatu persekutuan yang diperlukan dan tepat. Hari ini pun perlu ada utusan yang mengunjungi gereja-gereja guna menyampaikan informasi dan mendorong kaum saleh.

Berbicara tentang Tikhikus, Paulus merekomendasikan dia sebagai “saudara seiman kita yang terkasih dan pelayan yang setia di dalam Tuhan”. Selaku pelayan yang setia di dalam Tuhan, Tikhikus adalah hamba yang melayani. Kita telah menunjukkan bahwa ia diutus untuk memberitahukan segala hal kepada orang kudus dan menghibur hati mereka. Sekali lagi saya katakan bahwa hal ini mewahyukan suatu persekutuan yang manis dan perhatian yang intim yang perlu terpulih sepenuhnya dalam pemulihan Tuhan dewasa ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 67

No comments: