Pembacaan
Alkitab: Ef. 6:15
Ayat 15 mengatakan, “Kakimu berkasutkan
kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” Kita memakai kasut,
agar kita kuat berdiri dalam peperangan. Ini bukan untuk berjalan atau berlomba
lari, tetapi untuk berperang. Di atas salib, Kristus menjadi pendamaian bagi
kita, baik dengan Allah maupun dengan manusia; dan damai sejahtera ini telah menjadi
Injil kita (2:13-17). Injil damai sejahtera ini telah ditetapkan sebagai dasar
yang teguh, sebagai kerelaan yang dengannya kaki kita boleh dikasutkan. Dengan
dikasutkan demikian, kita akan memiliki pendirian yang teguh sehingga kita
dapat berdiri menghadapi peperangan rohani. Damai sejahtera untuk dasar yang
teguh ini juga adalah Kristus (2:14).
Kita juga harus memberitakan damai
sejahtera ini sebagai Injil. Injil damai sejahtera yang tercantum dalam Efesus
6:15 ialah damai sejahtera yang digenapkan oleh Kristus di atas salib bagi
kita, agar kita menjadi satu dengan Allah. dan agar kaum beriman kafir bersatu
dengan kaum beriman Yahudi. Damai sejahtera ini adalah Injil kita. Pada damai
sejahtera ini terdapat satu persiapan, kerelaan. Dalam istilah Yunaninya
sebenarnya berarti dasar yang teguh. Dasar yang teguh ini ialah satu tumpuan
kaki yang aman untuk kita berdiri. Karena itu, damai sejahtera yang
dirampungkan Kristus di atas salib merupakan satu tumpuan kaki yang teguh, satu
dasar yang kokoh. Ketika kita berperang melawan kekuatankekuatan jahat, damai
sejahtera Kristus yang telah dirampungkan itu adalah satu dasar teguh untuk
kaki kita. Untuk mengambil bagian dalam peperangan rohani, kaki kita haruslah
berkasutkan dasar yang teguh ini.
Dalam peperangan, berdiri adalah perkara
yang penting dan menentukan. Kita harus dapat berdiri dan menahan
serangan-serangan musuh. Orang yang kalah akan berlari, tetapi orang yang
menang akan berdiri. Ketika kita berperang dengan musuh, kita akan mengetahui
bahwa Iblis tidak melarikan diri. Bahkan walau kita telah mengalahkannya, ia
tetap berperang melawan kita. Karena itu, kita harus dapat berdiri. Peperangan
rohani bukan seperti pertandingan tinju, melainkan seperti pertandingan gulat.
Kalau kita ingin bergumul melawan musuh, kita memerlukan tumpuan yang teguh.
Haleluya, dalam pemulihan Tuhan kita mempunyai dasar yang demikian! Karena ada
orang-orang yang kakinya berkasutkan dasar Injil damai sejahtera yang teguh
ini, maka mereka dapat bertahan melawan setiap serangan musuh. Kalau mereka
memiliki tumpuan yang demikian teguh, tidak ada apa pun yang dapat
menggoncangkan mereka. Tidak peduli apa pun yang terjadi, mereka dapat tetap
berdiri dan bertahan pada hari yang jahat ini.
Ketiga aspek dari perlengkapan senjata Allah
yang dibahas dalam berita ini — ikat pinggang realitas, baju zirah kebenaran,
dan dasar yang teguh Injil damai sejahtera — semuanya adalah Kristus sendiri.
Ialah realitas kita, kebenaran kita, dan damai sejahtera kita. Kristus adalah
Allah yang diekspresikan dan diwahyukan, Kristus adalah unsur kebenaran yang
menutupi kita, dan Kristus adalah damai sejahtera yang memungkinkan kita
berdiri. Karena itu, kita dapat berdiri dalam damai sejahtera untuk peperangan
rohani. Bila kita ingin menang dalam peperangan rohani, perlulah Kristus
menjadi ikat pinggang realitas kita, baju zirah kebenaran kita, dan damai
sejahtera kita. Melalui Kristus yang demikianlah, kita akan memiliki kekuatan,
naungan, dan tumpuan yang teguh. Kemudian barulah kita dapat berperang melawan
musuh.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
64
No comments:
Post a Comment