Pembacaan
Alkitab: Ef. 1:9; 3:11
Pada mulanya Allah telah merencanakan untuk
mendapatkan gereja. Alkitab mewahyukan dengan tegas bahwa hal ini adalah hasrat
Allah. Allah menciptakan langit, bumi, dan laksaan benda lain, sebab Ia ingin
mendapatkan gereja. Kedua pasal pertama dari Kitab Kejadian kelihatannya
merupakan catatan penciptaan Allah, tetapi sebenarnya pasal-pasal itu
mewahyukan maksud hati Allah. Benda-benda mineral untuk tumbuh-tumbuhan,
tumbuh-tumbuhan untuk binatang-binatang, dan binatangbinatang untuk manusia,
dan manusia untuk Allah. Dengan kata lain, segala benda untuk kita, dan kita
untuk Allah, agar Ia dapat menggenapkan maksud hati-Nya, yaitu mendapatkan
gereja. Jadi, Allah menciptakan segala benda agar Ia dapat mendapatkan gereja.
Tidak hanya demikian, penebusan, kelahiran
kembali, dan panggilan Allah semua juga untuk gereja. Allah telah merampungkan
penebusan agar Ia bisa mendapatkan gereja. Ia juga mendatangi Anda, memanggil
Anda, dan melahirkan Anda kembali demi gereja. Juga demi gereja, hari ini Ia
tinggal di batin Anda.
Sekarang kita tiba pada masalah penting,
menentukan, dan sulit, yaitu mendefinisikan gereja. Gereja boleh disebut suatu
“perbauran dua benda”, sebab ia adalah wujud yang dihasilkan oleh pembauran dua
jenis hayat. Kedua hayat yang berbaur untuk menghasilkan gereja adalah hayat
ilahi dan hayat insani. Oleh sebab itu, gereja merupakan satu wujud yang tidak
saja tersusun dari hayat ilahi atau dari hayat insani, melainkan dari hayat
ilahi-insani. Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Ia menempuh satu kehidupan
ilahi-insani. Gereja juga memiliki suatu hayat ilahi-insani. Kita bersyukur
kepada Tuhan, walau hal ini telah tersembunyi bagi kaum saleh berabad-abad
lamanya, kini, dalam pemulihan-Nya, Ia telah mewahyukannya kepada kita.
Mengetahui gereja adalah “perbauran dua
benda” yang dihasilkan oleh pembauran hayat ilahi dengan hayat insani adalah
satu perkara yang sangat penting. Allah damba menyalurkan diri-Nya sendiri ke
dalam manusia dan menggarapkan diri-Nya ke dalam manusia. Dalam bukunya yang
berjudul “The Spirit of Christ” — Roh Kristus — Andrew Murray mengatakan
bahwa hayat ilahi saling teranyam dengan hayat insani. Walau frase “saling
teranyam” merupakan frase yang sangat baik, namun masih tidak memadai. Hayat
ilahi ini tidak saja saling teranyam dengan hayat insani, keduanya bahkan
berbaur menjadi satu wujud. Hal ini diilustrasikan oleh Paulus dalam Galatia
2:20. Di sini ia berkata, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku
hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup
di dalam aku.” Paulus mengatakan bahwa ia hidup, tetapi bukan ia, melainkan
Kristus. Hal ini menunjukkan pembauran Kristus dengan Paulus. Gereja merupakan
hasil perbauran yang sedemikian.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
68
No comments:
Post a Comment