Pembacaan Alkitab: Ef.
5:18
Dalam Efesus 5:26 Paulus selanjutnya
membicarakan masalah pembasuhan, yaitu pencucian oleh air dalam firman. Hari
ini Tuhan Yesus sedang membersihkan, membasuh, dan memurnikan gereja-Nya dengan
air dalam firman. Air dalam firman ini adalah firman hidup yang mengandung
hayat ilahi yang diperkuat oleh Roh itu. Air dalam firman ini sebenarnya adalah
Roh pemberi-hayat itu sendiri. Dalam pengalaman kita, firman Allah tidak
seharusnya menjadi huruf-huruf, melainkan roh dan hayat. Dalam Yohanes 6:63 Tuhan
Yesus berkata, “Perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah roh dan
hayat” (Tl.). Firman yang sebagai roh dan hayat ini adalah air yang
membersihkan kita.
Pembersihan ini bukan membersihkan
kenajisan; sebaliknya, ia membersihkan segala cacat dan kerut. Kerut berasal
dari ketuaan (keusangan), cacat berasal dari luka-luka. Gereja perlu
dibersihkan dari keusangan maupun dari luka-luka. Untuk pembasuhan demikian
yang diperlukan bukan darah Kristus, melainkan air dalam fir-man. Darah
menanggulangi dosa dan kenajisan, sedangkan air dalam firman menanggulangi
kerut dan cacat, yang mendatangkan keusangan dan luka-luka.
Jalan untuk menerima pembasuhan air dalam
firman tersedia dalam Efesus 6:17 dan 18. Dalam ayat-ayat ini Paulus menyuruh
kita menerima “pedang Roh yaitu fir-man Allah dalam segala doa dan
permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh” (Tl.). Ini menunjukkan
bahwa kita perlu mendoa-bacakan firman. Kita perlu menerima firman hidup itu ke
dalam lubuk batin kita melalui berdoa dalam roh. Ini berarti menggunakan roh
kita untuk mendoakan firman ke dalam kita. Jika kita berbuat demikian, maka
firman itu tidak hanya menjadi makanan yang merawat kita, tetapi juga menjadi
air yang membasuh kita dan membersihkan kita dari segala keusangan dan luka-luka.
Seluruh Kitab Efesus mewahyukan dengan
konsisten bahwa gereja adalah perbauran Roh ilahi dengan roh insani. Hari ini
Roh ilahi adalah Allah Tritunggal dalam firman kudus. Allah Tritunggal adalah
Roh pemberi-hayat yang almuhit, dan Roh ini ada di dalam firman. Maka, kita
tidak seharusnya hanya menggunakan pikiran kita untuk mempelajari firman,
tetapi juga harus menggunakan roh kita untuk mendoakan firman. Dengan doa-baca,
kita bukan hanya menjamah firman, juga Roh. Kemudian, Roh itu akan merawat
kita, mendiris kita, dan membasuh kita sehingga kita dapat dibersihkan dari
segala cacat dan kerut. Akhirnya, melalui pembasuhan ini, kita akan dikuduskan
sepenuhnya secara riil. Inilah yang sedang Tuhan kerjakan dalam gereja hari
ini.
Dalam pemulihan Tuhan, tidak ada tempat
bagi ketentuan-ketentuan, doktrin, atau manusia lama. Bila kita masih tetap
berpegang kepada perkara-perkara negatif itu, hidup gereja kita akan tamat.
Kita di sini hanya untuk Kristus yang hidup dengan firman yang hidup. Cara kita
menghampiri firman bukan hanya menggunakan pikiran kita untuk mempelajarinya
dan meraih pengetahuan, tetapi juga menggunakan roh untuk mendoakan firman itu
dan menerimanya sebagai Roh pemberi-hayat bagi perawatan dan pembasuhan. Dengan
cara inilah kita akan bertumbuh secara korporat dan terbangun bersama. Dengan
proses inilah Tuhan Yesus akan memenuhi nubuat yang Ia ucapkan dalam Matius
16:18, “Aku akan mendirikan jemaat-Ku.” Setelah itu kita akan memiliki
realitas dan kenikmatan dari Injil yang penuh, yakni Injil Kristus dan gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 71
No comments:
Post a Comment