Pembacaan Alkitab: Ef.
6:18; Mzm. 55:17
Seorang Kristen seharusnya adalah seorang
pendoa. Tidak berdoa adalah suatu dosa. Jika Anda tidak berdoa bagi orang lain,
bagi kaum saleh, atau bagi sanak keluarga Anda, berarti Anda berbuat dosa.
Namun, tidak banyak orang Kristen yang menganggap kurang berdoa itu sebagai
dosa. Kita perlu melatih tekad kita untuk menjadi pendoa. Demi suatu kehidupan
doa yang wajar, pikiran kita harus jernih, emosi kita harus teratur, dan tekad
kita harus perkasa. Setelah itu, barulah kita dapat berdoa setiap waktu di
dalam roh.
Dalam ayat 18 Paulus selanjutnya mengatakan
tentang, “Dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang
tidak putus-putusnya untuk semua orang kudus.” Ini menunjukkan bahwa kita
perlu berjaga-jaga, waspada, demi kehidupan doa ini. Kita perlu berjaga-jaga
agar waktu kita yang seharusnya kita gunakan untuk berdoa tidak dirampas. Untuk
berjaga-jaga secara riil, banyak orang dalam gereja menetapkan waktu-waktu
khusus untuk berdoa.
Perihal berjaga-jaga dalam berdoa
menyiratkan bahwa kita wajib melatih roh, menenangkan pikiran, dan mengatur
emosi kita, agar dapat berdoa dengan baik. Kita perlu banyak berlatih, barulah
kita dapat membuat pikiran, emosi, dan tekad kita tunduk dan taat. Karena
banyak yang tidak mempraktekkan hal ini, maka pikiran mereka menjadi pikiran
yang memberontak. Bila mereka menyuruh pikiran mereka tenang, pikiran mereka
akan semakin aktif. Ada lagi yang selalu diganggu emosinya. Maka, kita perlu
melatih diri kita sedemikian rupa, sehingga sekalipun kita telah berbicara
lama, kita tetap dapat berdoa. Kita benar-benar perlu latihan yang demikian,
yaitu yang tersirat dalam perkataan Paulus mengenai berjaga-jaga dalam doa.
Jika kita tidak menempuh kehidupan doa kita
dengan berjaga-jaga, kita akan kehilangan waktu. Di sanasini waktu kita sehari
suntuk akan terbuang dengan sia-sia. Kita akan kehilangan waktu kita dengan
sia-sia sebab waktu kita tidak diatur dan dikendalikan dengan baik. Dalam
pekerjaan, mungkin waktu kita diatur dengan ketat, tetapi dalam hal berdoa,
banyak orang yang tidak mengatur waktu mereka. Akibatnya, lenyaplah banyak
waktu yang dapat dipakai untuk berdoa. Kalau kita tidak menebus waktu kita dan
memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, banyak waktu akan terbuang dengan
sia-sia. Walaupun mungkin Anda sangat sibuk, janganlah hal itu menjadi dalih
Anda untuk tidak berdoa. Jika Anda menghargai kehidupan doa Anda, Anda pasti
akan berjaga-jaga dalam doa dan mengatur waktu untuk berdoa. Tidak peduli
bagaimana repotnya Anda, Anda tetap memiliki waktu untuk berdoa.
Berdasarkan teladan dalam Alkitab, lebih
baik mengatur waktu untuk berdoa lebih dari sekali setiap hari. Sebagai contoh,
Daniel berdoa tiga kali sehari (Dan. 6:10); pemazmur juga mengatakan tentang
doa pagi, petang, dan tengah hari (Mzm. 55:17). Jika kita membina kebiasaan
berdoa pada waktu-waktu yang teratur setiap hari, kita akan beroleh berkat
besar. Berkat ini tidak saja akan mempengaruhi hidup pribadi kita, tetapi juga
mempengaruhi gereja, tetangga, bahkan bangsa kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 66
No comments:
Post a Comment