Hitstat

07 May 2013

Efesus - Minggu 33 Selasa


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:18; Mzm. 55:17


Seorang Kristen seharusnya adalah seorang pendoa. Tidak berdoa adalah suatu dosa. Jika Anda tidak berdoa bagi orang lain, bagi kaum saleh, atau bagi sanak keluarga Anda, berarti Anda berbuat dosa. Namun, tidak banyak orang Kristen yang menganggap kurang berdoa itu sebagai dosa. Kita perlu melatih tekad kita untuk menjadi pendoa. Demi suatu kehidupan doa yang wajar, pikiran kita harus jernih, emosi kita harus teratur, dan tekad kita harus perkasa. Setelah itu, barulah kita dapat berdoa setiap waktu di dalam roh.

Dalam ayat 18 Paulus selanjutnya mengatakan tentang, “Dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tidak putus-putusnya untuk semua orang kudus.” Ini menunjukkan bahwa kita perlu berjaga-jaga, waspada, demi kehidupan doa ini. Kita perlu berjaga-jaga agar waktu kita yang seharusnya kita gunakan untuk berdoa tidak dirampas. Untuk berjaga-jaga secara riil, banyak orang dalam gereja menetapkan waktu-waktu khusus untuk berdoa.

Perihal berjaga-jaga dalam berdoa menyiratkan bahwa kita wajib melatih roh, menenangkan pikiran, dan mengatur emosi kita, agar dapat berdoa dengan baik. Kita perlu banyak berlatih, barulah kita dapat membuat pikiran, emosi, dan tekad kita tunduk dan taat. Karena banyak yang tidak mempraktekkan hal ini, maka pikiran mereka menjadi pikiran yang memberontak. Bila mereka menyuruh pikiran mereka tenang, pikiran mereka akan semakin aktif. Ada lagi yang selalu diganggu emosinya. Maka, kita perlu melatih diri kita sedemikian rupa, sehingga sekalipun kita telah berbicara lama, kita tetap dapat berdoa. Kita benar-benar perlu latihan yang demikian, yaitu yang tersirat dalam perkataan Paulus mengenai berjaga-jaga dalam doa.

Jika kita tidak menempuh kehidupan doa kita dengan berjaga-jaga, kita akan kehilangan waktu. Di sanasini waktu kita sehari suntuk akan terbuang dengan sia-sia. Kita akan kehilangan waktu kita dengan sia-sia sebab waktu kita tidak diatur dan dikendalikan dengan baik. Dalam pekerjaan, mungkin waktu kita diatur dengan ketat, tetapi dalam hal berdoa, banyak orang yang tidak mengatur waktu mereka. Akibatnya, lenyaplah banyak waktu yang dapat dipakai untuk berdoa. Kalau kita tidak menebus waktu kita dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, banyak waktu akan terbuang dengan sia-sia. Walaupun mungkin Anda sangat sibuk, janganlah hal itu menjadi dalih Anda untuk tidak berdoa. Jika Anda menghargai kehidupan doa Anda, Anda pasti akan berjaga-jaga dalam doa dan mengatur waktu untuk berdoa. Tidak peduli bagaimana repotnya Anda, Anda tetap memiliki waktu untuk berdoa.

Berdasarkan teladan dalam Alkitab, lebih baik mengatur waktu untuk berdoa lebih dari sekali setiap hari. Sebagai contoh, Daniel berdoa tiga kali sehari (Dan. 6:10); pemazmur juga mengatakan tentang doa pagi, petang, dan tengah hari (Mzm. 55:17). Jika kita membina kebiasaan berdoa pada waktu-waktu yang teratur setiap hari, kita akan beroleh berkat besar. Berkat ini tidak saja akan mempengaruhi hidup pribadi kita, tetapi juga mempengaruhi gereja, tetangga, bahkan bangsa kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 66

No comments: