Hitstat

23 May 2013

Efesus - Minggu 35 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 3:8


Sebelum kita membahas masalah menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru — gereja (4:22-24), kita harus nampak bahwa pembatalan peraturan bagi penciptaan manusia baru sebagai bagian dari Injil. Tidak banyak orang Kristen yang memahami bahwa masalah ini seharusnya dinyatakan sebagai bagian dari Injil. Berbicara mengenai Kristus, Efesus 2:17 mengatakan, “Ia datang dan memberitakan damai sejahtera sebagai Injil” (Tl.). Ini menunjukkan bahwa apa yang dibahas oleh Paulus dalam Efesus 2:12-22 berkaitan dengan Injil.

Menurut ayat 12, kita dahulu terpisah dari Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Akan tetapi, di dalam Kristus Yesus kita telah menjadi dekat oleh darah Kristus (ayat 13). Konteks ini membuktikan bahwa kita telah didekatkan satu sama lain. Dulu orang kafir jauh dengan orang Yahudi, orang Yahudi juga jauh dengan orang kafir. Tetapi di atas salib, Kristus telah merubuhkan tembok pemisah di antara mereka. Karena itu, kini oleh darah Kristus, orang Yahudi dan orang kafir telah menjadi dekat satu sama lain. Memang benar darah telah membawa kita kepada Allah, tetapi dalam ayat 13 Paulus tidak mengatakan kita dibawa hingga dekat dengan Allah, melainkan kita didekatkan satu sama lain. Ini adalah bagian dari Injil.

Ayat 14 mengatakan bahwa Kristus adalah damai sejahtera kita. Damai sejahtera di sini bukan di antara kita dengan Allah, melainkan di antara kita dengan kaum beriman lainnya, khususnya di antara kaum beriman Yahudi dengan kaum beriman kafir. Kristus, damai sejahtera kita telah menyatukan orang Yahudi dengan orang kafir dengan merubuhkan tembok pemisah yang menceraikan mereka. Dalam daging-Nya, Ia telah membatalkan permusuhan, hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya (ayat 14-15). Dengan cara ini Ia mengadakan damai sejahtera di antara orang kafir dan orang Yahudi.

Dalam ayat 18 hingga 22 kita nampak bahwa kita sekarang beroleh jalan masuk kepada Bapa, dan kita adalah kawan sewarga dan anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dan di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus di dalam Tuhan, dan juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah di dalam roh. Semua ayat ini menunjukkan bahwa pembatalan ketentuan untuk menghasilkan gereja merupakan bagian dari Injil.

Banyak orang Kristen hanya memberitakan Injil aspek pertama, yakni penebusan oleh darah Kristus. Ada juga yang memberitakan aspek kedua, yakni masalah diselamatkan oleh hayat Kristus (Rm. 5:10). Aspek Injil lainnya ialah kenikmatan kekayaan Kristus. Dalam Efesus 3:8 Paulus mengatakan bahwa anugerah telah diberikan kepadanya “untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu”. Aspek Injil yang terakhir ialah apa yang telah kita lihat dalam Efesus 2 — pembatalan ketentuan bagi penciptaan satu manusia baru, yaitu gereja. Penebusan, hayat, dan kenikmatan kekayaan Kristus semuanya adalah untuk gereja. Karena itu, sasaran Injil yang terakhir adalah gereja, manusia baru. Kita memuji Tuhan karena Ia memperlihatkan kepada kita bahwa menurut Kitab Efesus, Injil mencakup penciptaan manusia baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 71

No comments: