Pembacaan Alkitab: Ef.
3:8
Sebelum kita membahas masalah menanggalkan
manusia lama dan mengenakan manusia baru — gereja (4:22-24), kita harus nampak
bahwa pembatalan peraturan bagi penciptaan manusia baru sebagai bagian dari
Injil. Tidak banyak orang Kristen yang memahami bahwa masalah ini seharusnya
dinyatakan sebagai bagian dari Injil. Berbicara mengenai Kristus, Efesus 2:17
mengatakan, “Ia datang dan memberitakan damai sejahtera sebagai Injil”
(Tl.). Ini menunjukkan bahwa apa yang dibahas oleh Paulus dalam Efesus 2:12-22
berkaitan dengan Injil.
Menurut ayat 12, kita dahulu terpisah dari
Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia. Akan tetapi, di dalam Kristus Yesus kita telah menjadi dekat oleh darah
Kristus (ayat 13). Konteks ini membuktikan bahwa kita telah didekatkan satu
sama lain. Dulu orang kafir jauh dengan orang Yahudi, orang Yahudi juga jauh
dengan orang kafir. Tetapi di atas salib, Kristus telah merubuhkan tembok
pemisah di antara mereka. Karena itu, kini oleh darah Kristus, orang Yahudi dan
orang kafir telah menjadi dekat satu sama lain. Memang benar darah telah
membawa kita kepada Allah, tetapi dalam ayat 13 Paulus tidak mengatakan kita
dibawa hingga dekat dengan Allah, melainkan kita didekatkan satu sama lain. Ini
adalah bagian dari Injil.
Ayat 14 mengatakan bahwa Kristus adalah
damai sejahtera kita. Damai sejahtera di sini bukan di antara kita dengan
Allah, melainkan di antara kita dengan kaum beriman lainnya, khususnya di
antara kaum beriman Yahudi dengan kaum beriman kafir. Kristus, damai sejahtera
kita telah menyatukan orang Yahudi dengan orang kafir dengan merubuhkan tembok
pemisah yang menceraikan mereka. Dalam daging-Nya, Ia telah membatalkan permusuhan,
hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan
keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya (ayat 14-15). Dengan cara
ini Ia mengadakan damai sejahtera di antara orang kafir dan orang Yahudi.
Dalam ayat 18 hingga 22 kita nampak bahwa
kita sekarang beroleh jalan masuk kepada Bapa, dan kita adalah kawan sewarga
dan anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dan di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait
Allah yang kudus di dalam Tuhan, dan juga turut dibangunkan menjadi tempat
kediaman Allah di dalam roh. Semua ayat ini menunjukkan bahwa pembatalan
ketentuan untuk menghasilkan gereja merupakan bagian dari Injil.
Banyak orang Kristen hanya memberitakan
Injil aspek pertama, yakni penebusan oleh darah Kristus. Ada juga yang
memberitakan aspek kedua, yakni masalah diselamatkan oleh hayat Kristus (Rm.
5:10). Aspek Injil lainnya ialah kenikmatan kekayaan Kristus. Dalam Efesus 3:8
Paulus mengatakan bahwa anugerah telah diberikan kepadanya “untuk
memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak
terduga itu”. Aspek Injil yang terakhir ialah apa yang telah kita lihat
dalam Efesus 2 — pembatalan ketentuan bagi penciptaan satu manusia baru, yaitu
gereja. Penebusan, hayat, dan kenikmatan kekayaan Kristus semuanya adalah untuk
gereja. Karena itu, sasaran Injil yang terakhir adalah gereja, manusia baru.
Kita memuji Tuhan karena Ia memperlihatkan kepada kita bahwa menurut Kitab
Efesus, Injil mencakup penciptaan manusia baru.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 71
No comments:
Post a Comment