Hitstat

06 May 2013

Efesus - Minggu 33 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:18; 1 Tes. 5:17


Ayat 18 mengatakan, “Dengan segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk semua orang kudus.” Frase: “dengan segala doa dan permohonan” menerangkan kata kerja “terimalah” dalam ayat 17. Dengan doalah kita menerima ketopong keselamatan dan firman Allah. Ini menunjukkan bahwa kita perlu menerima firman Allah melalui segala doa dan permohonan. Ketika kita menerima firman Allah kita perlu berdoa. Kita telah melihat bahwa seluruh perlengkapan senjata Allah terdiri atas enam butir. Doa boleh terhitung sebagai butir ketujuh. Doa adalah sarana yang kita gunakan untuk menerapkan butir-butir lainnya.

Kata keterangan “dengan segala doa dan permohonan” dalam ayat 18 berkaitan dengan keenam butir dari perlengkapan senjata yang dibahas dalam ayat 14 hingga 17. Melalui segala doa dan permohonanlah kita berikatpinggangkan realitas, berbajuzirahkan kebenaran, dan berkasutkan dasar yang teguh dari Injil damai sejahtera. Lagi pula, melalui doalah kita memegang perisai iman dan menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh itu, yaitu firman Allah. Kapan saja kita ingin mengenakan perlengkapan senjata atau memakai setiap butir dari perlengkapan senjata itu, kita perlu berdoa. Kita tidak dapat dan tidak seharusnya mencoba memakai bagian perlengkapan senjata Allah yang mana pun tanpa doa. Doa adalah cara yang unik untuk menerapkan perlengkapan senjata Allah; dan doalah yang membuat perlengkapan senjata itu menjadi tersedia dan riil untuk kita pakai. Sebagai contoh, mungkin kita memiliki ketopong keselamatan, tetapi doalah yang membuat ketopong ini tersedia dan riil untuk dipergunakan. Karena itu, doa adalah perkara yang penting, menentukan, dan vital bagi kita.

Dalam ayat 18 Paulus tidak saja membicarakan satu macam doa, tetapi segala doa dan permohonan. Doa bersifat umum, permohonan bersifat khusus. Kita harus berdoa secara umum, dan bila perlu harus berdoa secara khusus, mungkin sampai tidak tidur atau tidak makan untuk memohon kepada Tuhan demi situasi tertentu.

Dalam ayat 18 Paulus mengatakan tentang “berdoalah setiap waktu”. Ada orang menyangka ungkapan “setiap waktu” berarti setiap kali kita berdoa. Ada pula yang menganggap itu berarti seluruh waktu. Berdoa setiap waktu di sini berhubungan dengan perkataan Paulus dalam 1 Tesalonika 5:17 yaitu “Berdoalah dengan tidak putus-putusnya” (Tl.).

Dalam ayat 18 Paulus khusus mengatakan bahwa kita harus berdoa “di dalam roh”. Ini adalah roh kita yang dilahirkan kembali yang dihuni oleh Roh Allah. Roh ini boleh dianggap sebagai roh perbauran, yaitu roh kita berbaur dengan Roh Allah. Setiap kali kita berada dalam roh kita, kita pun berada dalam Roh Kudus, sebab roh kita telah bersatu dengan Tuhan (1 Kor. 6:17). Karena itu, Paulus menyuruh kita berdoa dalam roh menyiratkan kita harus berdoa dalam Roh Allah, karena kedua roh ini telah berbaur di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 66

No comments: