Hitstat

15 May 2013

Efesus - Minggu 34 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:3


Selain itu, Kitab Efesus mewahyukan Allah Tritunggal lebih lengkap daripada kitab mana pun dalam Alkitab. Alasan Kitab Efesus mengungkapkan Allah Tritunggal sampai ke tingkat sedemikian adalah karena kitab ini membicarakan gereja, yaitu suatu wujud yang tersusun melalui penyaluran Allah Tritunggal ke dalam keinsanian.

Gereja dihasilkan hanya ketika Allah Tritunggal menyalurkan diri-Nya ke dalam kita dan membaurkan diri-Nya dengan kita. Dalam Kitab Efesus kita tidak hanya memiliki doktrin Trinitas, juga penerapan Trinitas bagi penyaluran Allah ke dalam manusia. Allah Tritunggal bukan untuk ajaran, melainkan untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita.

Kita telah menunjukkan, sebagai Allah yang telah melalui proses, Allah Tritunggal hari ini adalah Roh pemberi-hayat. Sebagai Roh, Ia dapat menyalurkan diri-Nya ke dalam diri kita. Hal ini memungkinkan kita dipenuhi di dalam roh kita dan ke dalam segala kepenuhan Allah, serta memungkinkan Kristus berumah di hati kita. Kristus tidak saja tinggal di dalam kita, Ia juga mencari kesempatan untuk membuat rumah-Nya di hati kita. Ini berarti Ia membaurkan diri-Nya dengan setiap bagian diri kita. Kristus, Putra Allah, jelmaan Allah, ialah Roh pemberihayat yang tinggal di roh kita dan meluas ke dalam semua bagian batiniah kita. Akibat dari hal ini, bukan hanya kekudusan, kerohanian, dan kemenangan, tetapi perbauran yang ajaib antara keilahian dengan keinsanian untuk menghasilkan gereja.

Gereja yang dihasilkan oleh perbauran keilahian dan keinsanian ialah Tubuh Kristus. Beberapa guru Kristen mengira Tubuh Kristus hanya suatu ilutrasi. Tetapi ini bukan hanya suatu ilustrasi, melainkan ekspresi Kristus sendiri. Seperti halnya tubuh jasmani saya adalah ekspresi saya sendiri, begitu pula Tubuh rohani Kristus ialah ekspresi-Nya sendiri. Karena itu, gereja sebagai Tubuh Kristus adalah satu realitas.

Tidak hanya demikian, gereja adalah manusia baru dengan Kristus sebagai hayat dan personanya. Satu tubuh harus mempunyai hayat, tetapi seorang manusia harus mempunyai hayat dan persona. Pohon mempunyai hayat, tetapi tidak mempunyai persona dengan pikiran, tekad, dan emosi. Karena gereja adalah Tubuh dan manusia baru, maka gereja memiliki Kristus sebagai hayat dan persona. Pengertian tentang gereja semacam ini adalah hal yang mendasar.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 68

No comments: