Pembacaan Alkitab: Mat.
4:4
Jika kita menekankan perlunya menyingkirkan
doktrin demi pembangunan gereja, Anda mungkin bertanya, bagaimana sikap kita
terhadap Alkitab. Kita tidak boleh mengontak Alkitab terutama dengan tujuan
memperoleh pengetahuan. Sebaliknya, kita harus menggunakan Alkitab sebagai
makanan atau perawatan rohani. Menurut Efesus 6:17 dan 18, kita harus menerima
firman Allah melalui segala doa. Dalam Matius 4:4 Tuhan Yesus berkata kepada
Iblis yang mencobai-Nya, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Ini menunjukkan bahwa Tuhan
Yesus menerima firman Allah dalam Alkitab sebagai roti-Nya dan hidup olehnya.
Firman yang keluar dari mulut Allah adalah untuk makanan atau perawatan,
terutama bukan untuk pengetahuan. Karena itu, ketika kita berkontak dengan
firman, kita harus menggunakan tidak saja pikiran, tetapi khususnya roh kita,
untuk menerima firman sebagai makanan atau perawatan kita.
Ketika kita mengatakan bahwa kita untuk Roh
yang hidup dan bukan untuk doktrin, ini tidak berarti kita tidak percaya kepada
Alkitab. Kita percaya Alkitab, jika tidak lebih banyak, setidak-tidaknya
sebanyak apa yang dilakukan orang Kristen
lainnya. Akan tetapi, kita tidak menerima Alkitab sebagai huruf yang mati. Bagi
kita, firman itu hidup. Jika melalui 1 Korintus 11 ada beberapa saudari
tergerak oleh Tuhan untuk mengenakan penudung kepala, kita bersyukur dan
mengapresiasi, tetapi kita tidak boleh membuat hal ini menjadi satu doktrin
penudungan kepala. Demikian pula tentang pembakaran barang-barang yang duniawi
atau yang tidak wajar. Jika ada orang dipimpin oleh Tuhan untuk membakar
barang-barang tertentu, mereka boleh melakukannya dengan bebas. Namun mereka
tidak boleh membuat masalah pembakaran ini menjadi satu doktrin. Pada
kenyataannya, bahkan Kristus dan gereja pun bukan hanya doktrin bagi kita.
Sebaliknya, Kristus dan gereja adalah satu realitas yang ajaib.
Saya menyadari bahwa majunya Tuhan dalam
pemulihan-Nya akan semakin banyak terletak pada kaum muda. Tidak dapat
disangsikan, perkembangan pemulihan di negara ini dan di mana saja terutama
akan bergantung pada mereka. Oleh sebab itu, di hadapan Allah, saya hendak
berpesan kepada kaum muda, tentang pentingnya kalian memahami bahwa dalam
pemulihan, kita bukan untuk ketentuan-ketentuan atau doktrin, melainkan hanya
untuk Roh pemberi-hayat sebagai realitas Kristus. Kita tidak boleh menerima
Alkitab sebagai buku doktrin yang harfiah. Sebaliknya, kita menerima firman
sebagai roh dan hayat. Dalam Efesus 2 terdapat perbandingan antara ketentuan
dengan Roh itu, dan dalam pasal 4 ada perbandingan antara doktrin dengan
realitas Kristus yang menghasilkan pertumbuhan dalam hayat bagi pembangunan
Tubuh. Ketentuan-ketentuan merupakan tembok yang memisahkan, sedang doktrin
merupakan angin yang menghanyutkan orang dari pembangunan Tubuh Kristus. Dalam
pasal 2 dan 4 Paulus memperhatikan pembangunan gereja. Bila kita untuk Roh itu,
kita akan dibangunkan sebagai tempat kediaman Allah di dalam roh kita. Sama
halnya jika kita untuk realitas Kristus, kita akan dapat bertumbuh dalam hayat
bagi pembangunan Tubuh Kristus di dalam kasih. Oleh sebab itu, dalam pemulihan
Tuhan, kita harus mengumumkan bahwa kita tidak memperhatikan
ketentuan-ketentuan atau doktrin. Kita menerima firman sebagai wahyu dan
makanan, tetapi tidak memperhatikan doktrin. Kita tahu bahwa beberapa abad yang
lampau umat Allah telah terpecah belah bahkan telah bergolong-golong karena
doktrin dan ketentuan. Karena itu, kita hanya memperhatikan Roh dan realitas
Kristus
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 70
No comments:
Post a Comment