Pembacaan Alkitab: Flp. 1:7, 19-21
Menurut Alkitab, keselamatan tidak hanya satu jenis. Keselamatan
Allah menyelamatkan kita dari hukuman-Nya. Sebagai orang berdosa, kita dihukum
oleh Allah yang adil menurut hukum Taurat-Nya yang benar. Karena itu, kita
perlu keselamatan. Puji Tuhan, kita telah diselamatkan dari hukuman Allah melalui
penebusan Kristus! Lagi pula, sebagai orang berdosa, kita tadinya berada di
bawah tangan perampas Iblis, berada di bawah kuasa maut, dan ditentukan untuk
masuk neraka. Karena itu, kita perlu satu keselamatan yang dapat menyelamatkan
kita dari neraka. Tetapi, selain diselamatkan dari hukuman Allah dan neraka,
kita pun perlu keselamatan jenis lain. Sebagai contoh, kita perlu diselamatkan
dari watak atau temperamen kita. Kaum muda dan kaum tua sama-sama perlu
dilepaskan dari temperamen buruk. Selain itu, para suami dan istri perlu
mengalami keselamatan dalam kehidupan pernikahan mereka. Para istri perlu
sejenis keselamatan, dan para suami perlu sejenis keselamatan lain, sebab
masing-masing menghadapi kesukaran dan problem yang berbeda. Dengan contoh-contoh
ini kita dapat mengetahui adanya lebih dari satu jenis keselamatan yang tercantum
dalam Alkitab. Ketika
Paulus menulis kepada orang Filipi, ia memerlukan
sejenis keselamatan tertentu.
Jenis keselamatan yang kita perlukan tergantung pada situasi
kita. Jika kita berada di bawah hukuman Allah, kita perlu keselamatan yang menyelamatkan
kita dari hukuman. Jika kita berada di bawah tangan Iblis, kita perlu
keselamatan yang sesuai dengan keadaan itu. Begitu pula, jika kita dirongrong
oleh temperamen kita atau menghadapi kesukaran dalam kehidupan pernikahan kita,
kita perlu keselamatan macam lain. Karena Paulus sebagai tawanan, ia perlu satu
keselamatan yang berguna bagi situasinya dalam penjara. Paulus, seorang Yahudi,
bukan ditawan dalam penjara biasa, melainkan ditawan dalam penjara pengawal
kerajaan Kaisar. Kasus perkara Paulus adalah kasus luar biasa. Ia tidak pernah
melakukan kejahatan apa pun. Ia dipenjara karena ia memberitakan Kristus.
Karena memberitakan Kristus, Paulus ditangkap, dan akhirnya dijebloskan ke
dalam penjara. Setidak-tidaknya ada sejangka waktu dalam sehari ia diborgol
bersama seorang sipir. Sudah tentu Paulus sangat menderita di dalam penjara
itu. Ia pasti diremehkan dan menerima perlakuan yang pahit, karena itu ia benar-benar
memerlukan keselamatan yang khusus. Saya tidak mengatakan ia memerlukan
pembebasan dari penjara. Tidak, ia perlu mengalami keselamatan di dalam
penjara.
Dalam ayat 20 ia mengatakan, “Sebab
yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala,
demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan (diperbesar) di dalam
tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.” Di sini kita nampak bahwa kerinduan Paulus ialah agar
dirinya tidak dipermalukan. Andaikata Paulus menangisi situasinya, bukankah itu
memalukan? Jika ia menangis, itu menunjukkan ia sudah kalah dan sudah
kehilangan iman, pegangan, dan sandaran pada Tuhan. Atau kalau Paulus memarahi
sipir-sipir itu dan berbantahan dengan mereka, itu pun satu hal yang memalukan.
Akan tetapi, jika Paulus dapat bersukacita, tidak peduli bagaimana dirinya
diperlakukan, itu adalah kemuliaan. Untuk mempertahankan kedudukan yang menang
sebagai rasul Kristus, Paulus perlu keselamatan yang istimewa.
Dalam ayat 20 kita nampak dua aspek keselamatan yang dibutuhkan
Paulus. Aspek pertama ialah dalam segala hal Paulus tidak dipermalukan; kedua,
Kristus akan selalu diperbesar di dalam tubuh Paulus. Paulus berharap agar
situasinya menjadi keselamatannya, supaya dalam segala hal ia tidak
dipermalukan, melainkan Kristus selalu diperbesar di dalam tubuhnya. Di sini Paulus
seolah-olah berkata, “Aku perlu keselamatan supaya aku tidak dipermalukan
karena penderitaan-penderitaan atau aniaya-aniaya ini; sebaliknya, Kristus
Tuhanku akan diperbesar di dalam tubuhku.”
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 32
No comments:
Post a Comment