Hitstat

24 December 2013

Filipi - Minggu 18 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:12-14; Yoh. 6:63


Kita telah nampak bahwa untuk memperbesar Kristus dan memperhidupkan Kristus, kita perlu suplai yang limpah lengkap dari Roh itu. Sekarang kita harus maju melihat bahwa suplai yang limpah lengkap ini tersimpan di dalam firman. Menurut Alkitab, Roh dan firman adalah satu. Dalam Yohanes 6:63, Tuhan Yesus berkata, “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Ini menunjukkan bahwa firman adalah Roh. Efesus 6:17-18 menunjukkan bahwa Roh itu adalah firman. Dua Timotius 3:16 mengatakan bahwa seluruh Kitab Suci adalah hembusan (nafas) Allah. Setiap kata dalam Alkitab adalah nafas Allah. Kita telah menunjukkan bahwa nafas ini adalah pneuma, Roh itu. Jadi, karena firman dan Roh keduanya adalah nafas Allah, maka mereka benar-benar adalah satu. Roh itu adalah nafas Allah dan firman juga nafas Allah. Lagi pula, nafas Allah adalah pneuma-Nya, Roh itu. Di satu pihak, firman Allah adalah Roh itu; di pihak lain, Roh Allah itulah firman. Dari pengalaman kita tahu bahwa kita dapat berkontak dengan Roh itu dan mengalami operasi Roh itu dalam batin kita melalui berkata, “O, Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu.” Operasi Roh yang batiniah ini sering muncul berupa perkataan dari Tuhan. Sebagai contoh, misalkan seorang saudara tidak puas kepada istrinya. Tetapi ia berpaling kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu,” maka Roh itu beroperasi dalam batinnya. Kemudian operasi Roh itu menjadi suatu perkataan baginya: “Janganlah mengira istrimu demikian.” Pertama-tama saudara itu berkontak dengan Roh itu, kemudian Roh itu menjadi perkataan yang dituturkan dalam batinnya. Selain itu, perkataan ini menjadi terang yang berpancar dari batin saudara tersebut, membuatnya menyatakan firman hayat.

Perjanjian Baru memberi jaminan kepada kita bahwa firman dan Roh adalah satu. Yohanes 1:1 mengatakan, “Pada mulanya ada Firman.” Tetapi dalam Yohanes 20:22, Tuhan Yesus menghembusi murid-murid-Nya dan berkata, “Terimalah Roh Kudus.” Pada permulaan Injil Yohanes, Kristus adalah Firman, tetapi pada akhir Injil Yohanes Ia menghembuskan Roh itu. Dalam Yohanes 6:63 Ia berkata bahwa firman itulah Roh. Melalui firman dan Roh itu Allah mencapai kita.

Jika Allah bukan firman dan Roh itu, Ia tidak dapat mencapai kita. Roh itu adalah Allah yang mencapai kita. Setiap kali kita menjamah Tuhan atau Tuhan menjamah kita, kita akan mengalami pencapaian yang ilahi itu. Allah mencapai kita sebagai Roh itu. Namun, menurut konsepsi beberapa orang Kristen, Roh itu hanyalah suatu perantara yang dipakai Allah untuk mencapai kita. Tidak, Roh itu adalah Allah sendiri yang mencapai kita. Kita boleh memakai aliran listrik sebagai ilustrasi. Allah itu ibarat listrik, dan Roh itu ibarat arus listrik. Sungguh keliru kalau mengatakan arus listrik berbeda dengan listrik itu sendiri. Ketika listrik mengalir, ia menjadi suatu arus. Karenanya arus listrik adalah listrik itu sendiri yang bergerak. Ketika arus itu mencapai kita ia tetap sebagai listrik, bukan sesuatu yang di luar listrik. Namun, ada orang-orang Kristen yang mengatakan ketika Roh itu masuk ke dalam kita, Allah Bapa tertinggal di atas takhta di surga. Tidak, ketika Roh itu mencapai kita, itulah Allah sendiri yang mencapai kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 35

No comments: