Hitstat

20 December 2013

Filipi - Minggu 17 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 5:17-19


Injil Yohanes mewahyukan, sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita perlu memperhidupkan Kristus. Yohanes 6:57 mengatakan, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Seperti halnya Tuhan Yesus hidup oleh Bapa, kita pun harus hidup oleh-Nya. Seperti telah kita tunjukkan, Tuhan Yesus berkata tentang hari kebangkitan-Nya, “Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (Yoh. 14:20). Dia juga berkata bahwa karena Dia hidup, maka kita juga akan hidup (ayat 19). Berdasarkan Yohanes 14:19 dan 20, kita hidup di dalam Kristus secara timbal balik atau saling huni. Dia hidup di dalam Bapa, kita hidup di dalam Dia, dan Dia hidup di dalam kita. Kita tidak saja eksis bersama (coexist) dengan Kristus, kita pun saling huni (coinhere) dengan-Nya. Ini berarti Dia hidup di dalam kita dan kita hidup di dalam Dia. Alangkah ajaibnya kehidupan yang saling huni ini!

Kita memiliki kehidupan yang saling huni dengan Kristus karena Dia bukan hanya Firman, Anak Domba, pohon, juga nafas, Roh itu. Kalau Dia hanya sebagai Firman, Anak Domba, dan pohon, kita tak dapat hidup di dalam Dia, dan Dia pun tak dapat hidup di dalam kita. Puji Tuhan, hari ini Dia tidak hanya sebagai Firman, Anak Domba, dan pohon, tetapi juga sebagai pneuma, nafas, Roh itu!

Dalam 1 Tesalonika 5:17 Paulus menyuruh kita untuk tetap berdoa (tidak henti-hentinya berdoa). Apakah artinya tidak henti-hentinya berdoa? Walaupun kita bisa makan beberapa kali setiap hari dan minum beberapa kali dalam sehari, namun tidak seorang pun yang dapat makan dan minum tanpa berhenti. Tetapi kita benar-benar bernafas dengan tidak henti-hentinya. Pesan Paulus untuk berdoa dengan tidak henti-hentinya menyiratkan bahwa berdoa dengan tidak henti-hentinya itu seperti pernafasan. Namun, bagaimanakah doa kita dapat menjadi pernafasan rohani? Bagaimana kita dapat mengalihkan doa menjadi pernafasan? Caranya ialah berseru kepada nama Tuhan. Kita wajib berseru kepada nama Tuhan secara terus-menerus. Inilah jalan untuk bernafas, berdoa dengan tidak henti-hentinya. Karena kita tidak biasa melakukan hal ini, maka kita perlu berlatih berseru kepada nama Tuhan sepanjang waktu. Hidup adalah bernafas. Secara rohani, bernafas adalah berseru kepada nama Tuhan Yesus dan berdoa. Dengan menyeru nama Tuhan Yesus kita akan menghirup Roh itu.

Setelah Paulus menyuruh kita berdoa dengan tidak henti-hentinya dan mengucap syukur dalam segala hal, ia lalu menyuruh kita untuk tidak memadamkan Roh itu (1 Tes. 5:19). Ini menunjukkan jika kita tidak berdoa dan mengucap syukur, berarti kita memadamkan Roh itu. Berhenti berdoa berarti berhenti bernafas. Jadi, memadamkan Roh itu berarti berhenti bernapas.

Sebagaimana untuk hidup secara jasmani kita harus bernafas, kita pun harus bernafas secara rohani, agar kita dapat memperhidupkan Kristus. Jalan untuk bernafas secara rohani ialah menyeru nama Tuhan. Dari pengalaman saya telah belajar bahwa jalan untuk memperhidupkan Kristus ialah berseru kepada-Nya secara terus-menerus. Tidaklah cukup kalau kita hanya berdoa beberapa kali saja pada pagi, siang, sore, atau malam. Jika kita berdoa pada waktu-waktu itu saja, tanpa berseru kepada Tuhan secara terus-menerus, kita akan memadamkan Roh itu. Kita perlu berseru kepada Tuhan sehari suntuk, tidak peduli di mana kita berada dan apa yang sedang kita lakukan. Apa pun yang sedang kita lakukan, kita harus berseru kepada Tuhan Yesus. Saya dapat bersaksi bahkan pada saat saya berbicara bagi Tuhan, saya pun berseru kepada Tuhan dan menghirup Dia dalam lubuk batin saya. Dalam setiap situasi, bahkan ketika Anda hampir marah, Anda wajib menyeru nama Tuhan. Melalui berseru kepada Tuhan, Anda akan memperhidupkan Kristus. Namun, jika Anda mengambil keputusan untuk tidak marah, Anda akan gagal. Temperamen Anda akan menjadi lebih buruk. Janganlah mencoba mengontrol temperamen Anda, beralih saja kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya, “Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu. Tuhan, aku hampir marah-marah. Bersatulah denganku pada saat ini.” Jika Anda berbuat demikian, Anda akan diselamatkan dari temperamen Anda, dan Anda akan memperhidupkan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 34

No comments: