Pembacaan Alkitab: Flp. 1:18-21
Filipi 1:18-21 adalah kalimat panjang. Titik penting dalam
kalimat ini terdapat dalam ayat 19 dan 20, di mana Paulus berkata bahwa dalam
segala hal ia tidak akan beroleh malu, melainkan Kristus akan diperbesar di dalam tubuhnya.
Paulus tahu bahwa situasinya akan berubah menjadi semacam keselamatan istimewa
baginya, yaitu satu keselamatan setiap hari, pribadi, dan seketika. Sama dengan
Paulus, kita telah menerima keselamatan kekal. Tetapi selain keselamatan ini, kita
masih perlu keselamatan setiap hari, satu keselamatan yang dapat kita alami
dari saat ke saat. Sebagai contoh, boleh jadi satu menit yang lalu seorang
saudara sangat baik terhadap istrinya, tetapi sekarang ia justru berlawanan;
bahkan dapat kita katakan perilakunya seperti setan. Dari pengalaman kita tahu,
pada suatu saat kita mungkin menempuh hidup sebagai orang kudus sejati, tetapi
pada saat berikutnya tingkah kita seperti tingkah Iblis. Hal ini disebabkan
dalam sejangka waktu kita telah kehilangan keselamatan pribadi dan keselamatan
setiap hari. Namun kita dapat beralih secepatnya kepada Tuhan dan melanjutkan
pengalaman kita atas keselamatan-Nya saat demi saat.
Keselamatan yang dibicarakan Paulus dalam 1:19 bukan keselamatan
kekal; bukan keselamatan dari hukuman Allah atau neraka. Sebaliknya, inilah
keselamatan setiap hari, keselamatan yang berkesinambungan, yang dapat
diterapkan setiap saat. Dengan mengalami keselamatan yang demikian, Paulus
berharap tidak peduli keadaan, lingkungan, atau kesengsaraan apa pun yang terjadi,
ia tidak akan beroleh malu. Sebaliknya, Kristus akan diperbesar di dalam
tubuhnya.
Setiap kali kita gagal memperhidupkan dan memperbesar Kristus,
kita akan beroleh malu. Pengharapan Paulus dalam Filipi 1 ialah, agar
keadaannya bisa beralih menjadi keselamatannya, sehingga dalam segala hal ia
tidak beroleh malu, melainkan Kristus diperbesar dalam tubuhnya. Inilah
keselamatan Paulus.
Paulus adalah seorang Yahudi asli, dipenjara oleh penjajah
Romawi. Setidak-tidaknya ada sebagian waktu dalam tiap hari ia diborgol bersama
seorang sipir. Selain itu, karena dipenjara ia tak dapat bekerja bagi Tuhan.
Tidak diragukan, dalam lingkungan semacam itu siapa pun sukar sekali
berseri-seri, sebaliknya sangatlah mudah menampilkan air muka yang sedih atau
kecewa. Jika Paulus memperlihatkan tanda kesedihan yang demikian, ia akan
beroleh malu. Namun ia berharap bahwa ia tidak beroleh malu dalam perkara apa pun.
Sebaliknya, semakin ia menderita, wajahnya semakin bercahaya karena Tuhan.
Paulus sama sekali tidak beroleh malu, malahan memperbesar Kristus dalam
tubuhnya. Inilah keselamatan yang didambakan untuk dialaminya di dalam penjara.
Beroleh malu berarti dikalahkan. Jika wajah Paulus menampilkan
kesedihan dan kekecewaan, itu menandakan ia telah dikalahkan oleh para sipir,
aniaya, ejekan, dan penderitaan. Jika kondisinya begitu, ia akan beroleh malu.
Tetapi sekali lagi saya ingin tunjukkan, Paulus mengumumkan bahwa situasinya
akan berubah menjadi keselamatan baginya. Tidak ada satu hal pun yang membuatnya
malu, malah Kristus akan diperbesar di dalam tubuhnya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 33
No comments:
Post a Comment