Pembacaan Alkitab: Flp. 4:21-23
Dalam ayat 20 Paulus menyatakan, “Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.” Selanjutnya
dalam ayat 21 ia berkata, “Sampaikanlah salamku
kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus Yesus. Salam kepadamu dari saudara-saudara
seiman yang bersama-sama dengan aku.” Kata-kata salam Paulus di sini berkaitan
dengan apa yang ia katakan dalam ayat 20 tentang dimuliakannya Allah dan Bapa
kita. Hal ini menunjukkan bahwa ia memberi salam kepada orang kudus dengan
kemuliaan yang sangat berbobot seperti yang dikatakannya dalam ayat 20. Ketika
kita mengirim salam kepada orang lain, atau meminta orang lain mengirimkan
salam kepada orang tertentu bagi kita, mungkin kita memberi salam kepadanya
dengan salam hangat atau salam kasih kita. Namun, Paulus tidak memberi salam
kepada orang kudus secara dangkal, yaitu hanya memberi salamnya dengan salam
hangat atau salam kasihnya. Saya percaya pada saat ia menulis katakata salam
ini batinnya penuh dengan suplai dan kemuliaan yang kaya dari Allah. Paulus
baru saja mengatakan dalam ayat 19, “Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus.” Ini pasti adalah hakikat dari salamnya kepada orang kudus. Dia
menghendaki setiap orang kudus menerima salam yang demikian ini di dalam
Kristus.
Bahkan kita dapat mengatakan Paulus dan mereka yang bersama-sama
dengannya memberi salam kepada orang kudus dalam Kristus Yesus dengan segenap
isi keseluruhan Surat Filipi. Ini berarti Paulus dan saudara-saudara lainnya
memberi salam kepada mereka dengan seluruh perkataan kitab ini. Paulus hanya
mengatakan memberi salam kepada
semua orang kudus tanpa menjelaskan dengan rinci dalam
cara apa atau dengan cara bagaimana orang kudus harus disalami; fakta ini justru
menyiratkan ia memberi salam kepada mereka dengan setiap butir yang tercantum
dalam Surat Kiriman ini. Jadi, dalam ayat 21 Paulus sebetulnya berkata,
“Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus berdasarkan
semua perkara yang telah kutulis dalam Surat Kiriman ini.” Siapa yang tidak
menerima semua butir ini tidak mungkin mengambil bagian dalam salam Paulus.
Mereka yang ingin mengambil bagian dalam salamnya harus terlebih dulu menikmati
semua butir yang tercantum dalam suratnya ini. Butir-butir tersebut adalah
salam Paulus yang terindah yang ia kirimkan kepada mereka. Salamnya yang terindah
kepada orang kudus ialah agar mereka dapat memperhidupkan Kristus, memperbesar
Kristus, menerima Dia sebagai teladan, memegang Kristus, menganggap semuanya
rugi demi mendapatkan Kristus dan ditemukan di dalam Dia, mengejar Kristus,
memperoleh Kristus, dan melakukan segala sesuatu di dalam Kristus. Tertampak
dalam konteks seluruh kitab ini, Paulus memberi salam kepada setiap orang kudus
dengan semua aspek yang dalam dari pengalaman akan Kristus.
Satu petunjuk lagi bahwa ini adalah konsepsi Paulus dalam
mengirimkan salam kepada orang kudus adalah dalam ayat 21 ia memakai ungkapan “dalam Kristus Yesus”. Frase ini menyiratkan
isi seluruh surat ini; sebab, seperti telah kita tunjukkan berkali-kali, surat
ini membahas pengalaman akan Kristus dan dalam Kristus. Paulus menghendaki kaum
saleh menerima salam dalam Kristus yang kita perhidupkan, perbesar, yang kita
terima sebagai teladan,
yang kita pegang sebagai firman hidup, dan yang kita
kejar. Ketika membaca ayat 21, kita seharusnya tidak saja terkesan dengan kata
“tiap-tiap orang kudus”, tetapi teristimewa dengan ungkapan “tiap-tiap orang
kudus dalam Kristus Yesus”. Paulus dan mereka yang bersama-sama dengannya
memberi salam kepada orang kudus dalam Kristus Yesus dengan seluruh isi Surat
Filipi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 31
No comments:
Post a Comment