Hitstat

02 September 2016

1 Yohanes - Minggu 2 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:12
Doa baca: 1 Yoh. 5:12
Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup; siapa yang tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.


Hayat kekal juga adalah Putra Allah. Hayat ini bukan hanya satu benda atau perkara; hayat ini adalah satu persona. Hayat ilahi adalah Allah sendiri terekspresi dalam Putra-Nya. Dalam pengalaman kita, kita tahu bahwa hayat kekal adalah Putra Allah sendiri.

Satu Yohanes 1:2 mengatakan bahwa hayat kekal ada bersama Bapa. Bahasa Yunani untuk kata "bersama-sama dengan" menyiratkan hidup dan bertindak dalam kesatuan dan persekutuan dengan Bapa. Hayat kekal yang adalah Anak, dalam kekekalan bukan hanya bersama Bapa, tetapi juga hidup dan bertindak dalam kesatuan dan persekutuan dengan Bapa. Perkataan ini sesuai dengan Yohanes 1:1-2.

Daripada mencoba menganalisis aspek-aspek hayat kekal ini, kita harus menikmatinya sebagai "hidangan" makanan rohani. Hayat kekal adalah hayat Allah, adalah Putra Allah, dan bersama Bapa dalam kekekalan. Di sini kita sedikitnya mempunyai empat hidangan untuk kenikmatan kita : Allah, Putra Allah, Bapa, dan kekekalan.

Yohanes mengatakan bahwa hayat yang bersama-sama Bapa itu dinyatakan kepada rasul-rasul. Pernyataan hayat kekal meliputi mewahyukan dan menyalurkan hayat kepada manusia, dengan maksud membawa manusia ke dalam hayat kekal, ke dalam kesatuan dan persekutuan hayat dengan Bapa.

Para rasul telah melihat hayat kekal, hayat yang telah dinyatakan, dan kemudian mereka bersaksi dan memberitakan hayat ini kepada kaum beriman. Apa yang mereka beritakan bukanlah suatu teologi atau doktrin yang telah mereka dengar dan hal-hal yang telah mereka ajarkan, melainkan hayat ilahi yang telah mereka lihat dan saksikan dengan pengalaman-pengalaman rill mereka. Hayat ilahi ini adalah satu persona, Putra Allah sebagai perwujudan Allah Tritunggal, menjadi hayat kita.

Hayat kekal tidak hanya dijanjikan dan dinyatakan, tetapi juga dibebaskan melalui kematian Kristus (Yoh. 3:14-15). Hayat ilahi telah tersembunyi, terkurung dalam Kristus. Tetapi melalui kematian-Nya, hayat ilahi ini dibebaskan dari dalam diri-Nya.

Hayat kekal yang telah dibebaskan dari dalam Kristusmelalui kematian-Nya telah disalurkan ke dalam kaum beriman melalui kebangkitan-Nya. Mengenai ini, 1 Petrus 1:3 mengatakan, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah membuat kita lahir kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada hidup yang penuh pengharapan."

Hayat kekal yang telah dibebaskan melalui kematian Kristus dan disalurkan melalui kebangkitan-Nya telah diterima oleh kaum beriman melalui kepercayaan mereka kepada Putra. Menurut Yohanes 3:15-16 dan 36, setiap orang yang percaya kepada Putra memiliki hayat kekal.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 4

No comments: