Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:12
Doa baca: 1 Yoh. 5:12
Siapa yang memiliki Anak,
ia memiliki hidup; siapa yang tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
Hayat
kekal juga adalah Putra Allah. Hayat ini bukan hanya satu benda atau perkara;
hayat ini adalah satu persona. Hayat ilahi adalah Allah sendiri terekspresi
dalam Putra-Nya. Dalam pengalaman kita, kita tahu bahwa hayat kekal adalah
Putra Allah sendiri.
Satu
Yohanes 1:2 mengatakan bahwa hayat kekal ada bersama Bapa. Bahasa Yunani untuk
kata "bersama-sama dengan" menyiratkan hidup dan bertindak dalam
kesatuan dan persekutuan dengan Bapa. Hayat kekal yang adalah Anak, dalam
kekekalan bukan hanya bersama Bapa, tetapi juga hidup dan bertindak dalam
kesatuan dan persekutuan dengan Bapa. Perkataan ini sesuai dengan Yohanes
1:1-2.
Daripada
mencoba menganalisis aspek-aspek hayat kekal ini, kita harus menikmatinya
sebagai "hidangan" makanan rohani. Hayat kekal adalah hayat Allah,
adalah Putra Allah, dan bersama Bapa dalam kekekalan. Di sini kita sedikitnya
mempunyai empat hidangan untuk kenikmatan kita : Allah, Putra Allah, Bapa, dan
kekekalan.
Yohanes
mengatakan bahwa hayat yang bersama-sama Bapa itu dinyatakan kepada
rasul-rasul. Pernyataan hayat kekal meliputi mewahyukan dan menyalurkan hayat
kepada manusia, dengan maksud membawa manusia ke dalam hayat kekal, ke dalam
kesatuan dan persekutuan hayat dengan Bapa.
Para
rasul telah melihat hayat kekal, hayat yang telah dinyatakan, dan kemudian
mereka bersaksi dan memberitakan hayat ini kepada kaum beriman. Apa yang mereka
beritakan bukanlah suatu teologi atau doktrin yang telah mereka dengar dan
hal-hal yang telah mereka ajarkan, melainkan hayat ilahi yang telah mereka
lihat dan saksikan dengan pengalaman-pengalaman rill mereka. Hayat ilahi ini
adalah satu persona, Putra Allah sebagai perwujudan Allah Tritunggal, menjadi
hayat kita.
Hayat
kekal tidak hanya dijanjikan dan dinyatakan, tetapi juga dibebaskan melalui
kematian Kristus (Yoh. 3:14-15). Hayat ilahi telah tersembunyi, terkurung dalam
Kristus. Tetapi melalui kematian-Nya, hayat ilahi ini dibebaskan dari dalam
diri-Nya.
Hayat
kekal yang telah dibebaskan dari dalam Kristusmelalui kematian-Nya telah
disalurkan ke dalam kaum beriman melalui kebangkitan-Nya. Mengenai ini, 1
Petrus 1:3 mengatakan, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah membuat kita lahir kembali
melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada hidup yang
penuh pengharapan."
Hayat
kekal yang telah dibebaskan melalui kematian Kristus dan disalurkan melalui
kebangkitan-Nya telah diterima oleh kaum beriman melalui kepercayaan mereka
kepada Putra. Menurut Yohanes 3:15-16 dan 36, setiap orang yang percaya kepada
Putra memiliki hayat kekal.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment