Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:4-5
Doa baca: 1 Yoh. 1:5
Inilah berita yang telah
kami dengar dari Dia dan kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di
dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Persekutuan
hayat ilahi adalah antara kaum beriman dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Yohanes mengatakan bahwa pertama-tama kaum beriman memiliki persekutuan dengan
para rasul melalui hayat ilahi. Kemudian dia mengatakan bahwa para rasul
mempunyai persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak. Dari hal itu kita nampak
bahwa persekutuan menghubungkan kaum beriman dengan para rasul dan dengan Bapa
dan dengan Anak. Karena itu, dalam persekutuan ini ada kesatuan yang sempurna
dari hayat ilahi.
Aliran
listrik adalah satu ilustrasi yang baik dari persekutuan hayat ilahi. Listrik
mengalir dari pusat pembangkit listrik ke dalam suatu gedung. Arus listrik
menghubungkan pusat pembangkit dengan gedung itu. Selanjutnya, dalam penerangan
salah satu ruangan di dalam gedung itu, lampu-lampu dihubungkan satu sama lain
oleh arus listrik. Tanpa arus listrik, lampu-lampu di langit-langit terpisah
satu dengan yang lain. Tetapi melalui arus listrik, lampulampu itu dibawa ke
dalam satu "persekutuan" satu dengan yang lain, karena mereka semua
berada di dalam satu arus listrik. Ini adalah satu ilustrasi dari fakta bahwa
para rasul dan kaum beriman menikmati persekutuan bersama dalam hayat ilahi.
Persekutuan
adalah pengaliran hayat kekal; sukacita (kenikmatan atas Allah Tritunggal)
adalah hasil dari persekutuan ini, yaitu hasil dari berpartisipasi dalam kasih
Bapa dan anugerah Anak melalui Roh itu. Dengan kenikmatan rohani atas hayat
ilahi semacam ini, sukacita kita dalam Allah Tritunggal dapat menjadi sempurna.
Sebagai
tambahan kepada tiga hal utama dalam ayat-ayat sebelumnya — hayat, persekutuan,
dan sukacita — suatu berita yang lebih lanjut, yang didengar oleh rasul-rasul
dari Tuhan, adalah menyampaikan kepada kaum beriman bahwa Allah adalah terang.
Pertamatama kita memiliki hayat ilahi, kemudian berdasarkan hayat ini kita
mempunyai persekutuan hayat ilahi. Persekutuan menghasilkan sukacita. Bila kita
ada di dalam unsur sukacita dari persekutuan ini, kita ada di dalam terang
Allah. Jadi, urutannya adalah hayat, persekutuan, sukacita, dan terang.
Allah
adalah Roh. Ini mengacu kepada persona-Nya. Allah juga adalah kasih dan terang.
Kasih mengacu kepada esens-Nya dan terang mengacu kepada ekspresi-Nya. Kasih
dan terang Allah keduanya berhubungan dengan hayat-Nya. Hayat ini sebenarnya
adalah Allah sendiri. Hayat juga adalah Roh itu.
Pertama-tama,
Allah datang kepada kita sehingga kita dapat menerima anugerah dan kebenaran.
Sekarang kita kembali kepada Bapa dan berhubungan dengan Dia sebagai sumber
anugerah dan kebenaran, dan sumber ini adalah kasih dan terang. Dengan kembali
kepada Bapa, kita dapat menikmati kasih sebagai sumber anugerah dan terang
sebagai sumber kebenaran. Karena itu, dalam persekutuan hayat ilahi, kita
dibawa kembali kepada Allah untuk menikmati kasih sebagai sumber anugerah dan
terang sebagai sumber kebenaran.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment