Hitstat

01 September 2016

1 Yohanes - Minggu 2 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 1:2
Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan telah dinyatakan kepada kami.


Dalam 1:2 Yohanes mengatakan bahwa hayat itu telah dinyatakan. Pernyataan hayat kekal ini adalah melalui inkarnasi Kristus, yang ditekankan oleh Yohanes dengan kuat dalam Injilnya (Yoh. 1:14) sebagai penangkal untuk menyuntik kaum beriman terhadap ajaran bidah yang mengatakan bahwa Kristus tidak datang dalam daging. Pernyataan demikian ini sesuai dengan yang dapat dijamah (1:1), sekali lagi menunjukkan sifat substansial dari keinsanian Tuhan, yaitu pernyataan hayat ilahi dalam ekonomi Perjanjian Baru.

Hayat yang telah dinyatakan itu adalah hayat kekal. Kata "kekal" tidak hanya mengacu kepada tenggang waktu yang selama-lamanya, tanpa akhir, tetapi juga mengacu kepada kualitas yang mutlak sempurna dan lengkap, tanpa kekurangan atau cacat. Ungkapan semacam ini menekankan sifat kekal dari hayat ilahi, hayat Allah yang kekal. Rasul telah melihat hayat kekal ini dan kini mempersak­sikan serta memberitakannya kepada orang-orang. Pengalaman rasul-rasul bukan berasal dari doktrin apa pun, melainkan dari Kristus, Anak Allah, sebagai hayat kekal dan kesaksian serta pemberitaan mereka bukan berasal dari pengetahuan teologi atau pengetahuan Alkitab, melainkan dari hayat yang sedemikian solid.

Kita telah menjelaskan bahwa hayat kekal bukan hanya kekal dari segi waktu, tetapi juga dari segi mutu. Hayat ini juga kekal dari segi ruang iingkupnya. Karena itu, kata kekal menyatakan tiga hal: waktu, ruang, dan mutu. Dari segi waktu, hayat ini akan bertahan hingga kekal. Dari segi ruang lingkup, hayat ini luas, tidak terbatas. Dari segi mutu, hayat kekal ini lengkap dan sempurna, tanpa cacat atau kekurangan. Ruang lingkup atau lingkungan hayat kekal meliputi alam semesta. Hayat kekal sangat luas sehingga melingkupi seluruh bidang kehidupan. Apa pun yang ada dalam bidang kehidupan tercakup dalam hayat kekal ini. Namun, hayat insani kita sangat berbeda. Hayat kita tidak saja sementara, tetapi juga terbatas. Tetapi hayat kekal tidak sementara dan tidak terbatas, sebaliknya kekal dari segi waktu dan tidak terbatas dari segi ruang. Selanjutnya, hayat kita mempunyai banyak cacat dan kekurangan, tetapi, hayat ilahi, hayat kekal itu, tidak mempunyai cacat dan kekurangan.

Hayat kekal adalah hayat yang tidak dapat binasa (Ibr. 7:16). Tidak ada apa pun yang dapat memusnahkan atau melenyapkan hayat ini. Ini adalah satu hayat yang tanpa akhir, hayat yang kekal, ilahi, bukan ciptaan, dan hayat kebangkitan yang telah melewati ujian kematian dan alam maut (Kis. 2:24; Why. 1:18). Iblis dan pengikut-pengikutnya mengira mereka telah mengakhiri hayat ini dengan menyalibkannya. Pemimpin-pemimpin agama mempunyai konsepsi yang sama. Akan tetapi, penyaliban memberi hayat ini kesempatan yang terbaik untuk dilipatgandakan, dikembangbiakkan. Karena tidak terbatas, hayat ini tidak pernah dapat ditaklukkan, ditundukkan, atau dibinasakan.

Hayat kekal adalah hayat Allah (Ef. 4:18; 2 Ptr. 1:3). Kita dapat mengatakan bahwa hayat ini sebenarnya adalah Allah sendiri dengan kasih ilahi dan terang ilahi sebagai isi. Lagi pula hayat ini juga milik Roh Allah (Rm. 8:2), khususnya ketika hayat ini menjadi hayat kita bagi kenikmatan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 4

1 comment:

Unknown said...

Puji Tuhan, Dia adalah Hayat yang kaya dan limpah bagi kita Gereja-Nya..