Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:1-2
Doa baca: 1 Yoh. 1:2
Hidup itu telah
dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan
memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa
dan telah dinyatakan kepada kami.
Dalam
1:2 Yohanes mengatakan bahwa hayat itu telah dinyatakan. Pernyataan hayat kekal
ini adalah melalui inkarnasi Kristus, yang ditekankan oleh Yohanes dengan kuat
dalam Injilnya (Yoh. 1:14) sebagai penangkal untuk menyuntik kaum beriman
terhadap ajaran bidah yang mengatakan bahwa Kristus tidak datang dalam daging.
Pernyataan demikian ini sesuai dengan yang dapat dijamah (1:1), sekali lagi
menunjukkan sifat substansial dari keinsanian Tuhan, yaitu pernyataan hayat
ilahi dalam ekonomi Perjanjian Baru.
Hayat
yang telah dinyatakan itu adalah hayat kekal. Kata "kekal" tidak
hanya mengacu kepada tenggang waktu yang selama-lamanya, tanpa akhir, tetapi
juga mengacu kepada kualitas yang mutlak sempurna dan lengkap, tanpa kekurangan
atau cacat. Ungkapan semacam ini menekankan sifat kekal dari hayat ilahi, hayat
Allah yang kekal. Rasul telah melihat hayat kekal ini dan kini mempersaksikan
serta memberitakannya kepada orang-orang. Pengalaman rasul-rasul bukan berasal
dari doktrin apa pun, melainkan dari Kristus, Anak Allah, sebagai hayat kekal
dan kesaksian serta pemberitaan mereka bukan berasal dari pengetahuan teologi
atau pengetahuan Alkitab, melainkan dari hayat yang sedemikian solid.
Kita
telah menjelaskan bahwa hayat kekal bukan hanya kekal dari segi waktu, tetapi
juga dari segi mutu. Hayat ini juga kekal dari segi ruang iingkupnya. Karena
itu, kata kekal menyatakan tiga hal: waktu, ruang, dan mutu. Dari segi waktu,
hayat ini akan bertahan hingga kekal. Dari segi ruang lingkup, hayat ini luas,
tidak terbatas. Dari segi mutu, hayat kekal ini lengkap dan sempurna, tanpa
cacat atau kekurangan. Ruang lingkup atau lingkungan hayat kekal meliputi alam
semesta. Hayat kekal sangat luas sehingga melingkupi seluruh bidang kehidupan.
Apa pun yang ada dalam bidang kehidupan tercakup dalam hayat kekal ini. Namun,
hayat insani kita sangat berbeda. Hayat kita tidak saja sementara, tetapi juga
terbatas. Tetapi hayat kekal tidak sementara dan tidak terbatas, sebaliknya
kekal dari segi waktu dan tidak terbatas dari segi ruang. Selanjutnya, hayat
kita mempunyai banyak cacat dan kekurangan, tetapi, hayat ilahi, hayat kekal
itu, tidak mempunyai cacat dan kekurangan.
Hayat
kekal adalah hayat yang tidak dapat binasa (Ibr. 7:16). Tidak ada apa pun yang
dapat memusnahkan atau melenyapkan hayat ini. Ini adalah satu hayat yang tanpa
akhir, hayat yang kekal, ilahi, bukan ciptaan, dan hayat kebangkitan yang telah
melewati ujian kematian dan alam maut (Kis. 2:24; Why. 1:18). Iblis dan
pengikut-pengikutnya mengira mereka telah mengakhiri hayat ini dengan menyalibkannya.
Pemimpin-pemimpin agama mempunyai konsepsi yang sama. Akan tetapi, penyaliban
memberi hayat ini kesempatan yang terbaik untuk dilipatgandakan, dikembangbiakkan.
Karena tidak terbatas, hayat ini tidak pernah dapat ditaklukkan, ditundukkan,
atau dibinasakan.
Hayat
kekal adalah hayat Allah (Ef. 4:18; 2 Ptr. 1:3). Kita dapat mengatakan bahwa
hayat ini sebenarnya adalah Allah sendiri dengan kasih ilahi dan terang ilahi
sebagai isi. Lagi pula hayat ini juga milik Roh Allah (Rm. 8:2), khususnya
ketika hayat ini menjadi hayat kita bagi kenikmatan kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 4
1 comment:
Puji Tuhan, Dia adalah Hayat yang kaya dan limpah bagi kita Gereja-Nya..
Post a Comment