Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:1-1
Doa baca: 1 Yoh. 1:1
Apa yang telah ada sejak
semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang
telah kami saksikan dan yang kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup
-- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Hasil
dari makan Allah ialah mengekspresikan Allah. Setelah kita menikmati hayat
ilahi, kita mengekspresikan hayat ilahi. Allah adalah hayat, dan Firman juga
adalah hayat. Firman ini membicarakan, mendefinisikan. menerangkan, dan mengekspresikan
Allah. Allah berbicara untuk diri-Nya sendiri. Tetapi Dia tidak berbicara
secara objektif
dari surga semata. Dia juga berbicara secara subjektif melalui kita sebagai hasil
dari kita makan Dia. Hari ini Tuhan kita tidak hanya berbicara dari surga; Dia
juga berbicara melalui kita, melalui diri kita. Dengan cara apa Allah berbicara
melalui kita? Allah berbicara melalui kita makan dan menikmati Dia.
Kita
dapat mengatakan bahwa makanan yang kita makan dan cerna berbicara untuk
dirinya sendiri tidak secara objektif, tetapi secara subjektif; yaitu wajah kita
menyatakan apakah kita telah makan makanan yang bergizi. Prinsipnya sama dengan
Firman hayat sebagai ekspresi Allah. Hayat ilahi sebenarnya adalah Allah
sendiri. Bila kita makan Allah sebagai hayat dan mencerna Dia, dalam pengalaman
kita hayat ini menjadi Firman untuk mendefinisikan, menerangkan, dan
mengekspresikan Allah yang kita nikmati.
Dengan
cara apa Allah yang kita makan dan cerna dan yang menyusun kita diekspresikan
dari dalam kita? Allah diekspresikan dalam kita melalui atribut-atribut-Nya.
Allah adalah kasih, adalah terang, Dia juga adalah kudus dan benar. Bila kita
makan dan minum Allah, kita akan memperhidupkan Dia sebagai kasih, terang,
kudus, dan benar. Atribut-atribut ilahi ini akan menjadi kebajikan-kebajikan
kita sebagai ekspresi Allah. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa seseorang
telah makan dan mencerna Allah? Kita dapat mengatakan hal ini melalui ekspresi
Allah dari dalam dia. Ekspresi Allah ini adalah pembicaraan Allah. Kebajikan
man.usia yang dihasilkan melalui menyerap Allah beserta atribut-atribut
ilahi-Nya menjadi ekspresi Allah, dan ekspresi ini sebenarnya adalah
pembicaraan Allah.
1 Yohanes 1:1 menyatakan bahwa Firman hayat telah dinyatakan dengan solid
dan dapat dijamah, karena Firman itu telah didengar, dilihat, disaksikan. dan
diraba oleh para rasul. Urutan di sini adalah "telah didengar",
"telah dilihat", "telah disaksikan" (dipandang dengan
tujuan tertentu), dan "telah diraba", yaitu dijamah dengan tangan.
Ungkapan ini menunjukkan bahwa Firman hayat tidak hanya misterius, tetapi juga
dapat dijamah, sebab Dia telah berinkarnasi. Firman hayat yang misterius ini
dapat dijamah oleh manusia, tidak hanya dalam keinsanian-Nya sebelum Dia
bangkit (Mrk. 3:10; 5:31), tetapi juga dalam tubuh rohaniah-Nya (1 Kor. 15:44)
setelah kebangkitan-Nya (Yoh. 20:17, 27). Pada masa Yohanes menulis surat ini,
ada ajaran bidah yang menyangkal inkarnasi Anak Allah (1 Yoh. 4:1-3). Karena
itu, diperlukan ungkapan kuat semacam ini untuk menunjukkan substansi solid
dari Tuhan dalam keinsanian-Nya yang dapat dijamah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment