Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 2:13-18
Doa baca: 2 Ptr. 2:17
Guru-guru palsu itu
adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan topan; bagi
mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
Menurut ayat 13, guru-guru palsu adalah
kotoran dan noda. Ini berarti terhadap kaum beriman sejati yang adalah harta
mustika Allah, para bidah yang mengumbar nafsu itu seperti noda dan cela pada
batu permata yang berharga. Selanjutnya, guru-guru palsu ini mencerca dalam
ketidakjujuran mereka. Mereka bahagia, lupa diri karena kesenangan, kapan saja
mereka menipu orang-orang lain. Mereka mencerca dalam fakta bahwa mereka
menyebabkan orang lain ditipu.
Ayat 14 melanjutkan, "Mata
mereka penuh nafsu zina dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka
memikat orang-orng yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan.
Mereka adalah orang-orang terkutuk!" Rincian-rincian ini juga menggambarkan guru-guru palsu itu.
Karena tersesat, guru-guru palsu itu
mengikuti jalan Bileam (ay. 15). Bileam adalah nabi yang sejati dari orang-orang
bukan Yahudi, bukan nabi yang palsu, tetapi ia tamak akan upah dari perbuatan
kejahatan (Bil. 22:5, 7; Ul. 23:4; Neh. 13:2; Why. 2:14).
Ayat 16 mengatakan, "Tetapi
Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang
bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu." Ini mengacu kepada Bileam, yang
dikendalikan oleh seekor keledai, seekor binatang beban, yang berbicara dengan
suara manusia. Ayat ini mengatakan bahwa pembicaraan yang ajaib ini mengendalikan
kegilaan nabi itu. Ini menunjukkan bahwa nabi Bileam gila dalam mengejar uang,
dalam mengejar upah ketidakbenarannya. Karena itu, Allah memakai pembicaraan
yang ajaib dari seekor binatang beban untuk mengendalikannya.
Dalam ayat 17 kita melihat bahwa para
pengajar bidah yang gersang adalah mata-mata air yang kering dan kabut yang
dihalau topan, juga adalah awan-awan tidak berair yang ditiup oleh angin (Yud.
12), tidak memiliki hayat untuk memenuhi kebutuhan orang yang haus. Petrus
mengatakan bahwa bagi guru-guru palsu itu telah tersedia "tempat dalam
kegelapan yang paling gelap". Ini juga mengacu kepada penanggulangan
pemerintahan Allah dan menyatakan satu tempat khusus yang telah disiapkan bagi
mereka.
Dalam ayat 18-19 Petrus mengatakan, "Sebab
mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa
nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari
orang-orang yang hidup dalam kesesatan. Mereka
menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah
hamba-hamba kebinasaan; karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba
orang itu." Guru-guru palsu
menjanjikan kemerdekaan, tetapi mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan.
Mereka telah dikuasai oleh Iblis, dan sekarang mereka diperhamba oleh orang
yang telah menguasai mereka.
Ayat 20 menunjukkan bahwa sedikitnya
sampai tingkat tertentu, guru-guru palsu itu mempunyai pengenalan yang penuh
tentang Kristus. Akan tetapi, mereka terlibat lagi, dan karena itu keadaan yang
terakhir menjadi lebih buruk bagi mereka daripada keadaan yang semula.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 10
No comments:
Post a Comment