Hitstat

09 August 2016

2 Petrus - Minggu 6 Selasa



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 2:13-18
Doa baca: 2 Ptr. 2:17
Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan topan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.


Menurut ayat 13, guru-guru palsu adalah kotoran dan noda. Ini berarti terhadap kaum beriman sejati yang adalah harta mustika Allah, para bidah yang mengumbar nafsu itu seperti noda dan cela pada batu permata yang berharga. Selanjutnya, guru-guru palsu ini mencerca dalam ketidakjujuran mereka. Mereka bahagia, lupa diri karena kesenangan, kapan saja mereka menipu orang-orang lain. Mereka mencerca dalam fakta bahwa mereka menyebabkan orang lain ditipu.

Ayat 14 melanjutkan, "Mata mereka penuh nafsu zina dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orng yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang terkutuk!" Rincian-rincian ini juga menggambarkan guru-guru palsu itu.

Karena tersesat, guru-guru palsu itu mengikuti jalan Bileam (ay. 15). Bileam adalah nabi yang sejati dari orang-orang bukan Yahudi, bukan nabi yang palsu, tetapi ia tamak akan upah dari perbuatan kejahatan (Bil. 22:5, 7; Ul. 23:4; Neh. 13:2; Why. 2:14).

Ayat 16 mengatakan, "Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu." Ini mengacu kepada Bileam, yang dikendalikan oleh seekor keledai, seekor binatang beban, yang berbicara dengan suara manusia. Ayat ini mengatakan bahwa pembicaraan yang ajaib ini mengendalikan kegilaan nabi itu. Ini menunjukkan bahwa nabi Bileam gila dalam mengejar uang, dalam mengejar upah ketidakbenarannya. Karena itu, Allah memakai pembicaraan yang ajaib dari seekor binatang beban untuk mengendalikannya.

Dalam ayat 17 kita melihat bahwa para pengajar bidah yang gersang adalah mata-mata air yang kering dan kabut yang dihalau topan, juga adalah awan-awan tidak berair yang ditiup oleh angin (Yud. 12), tidak memiliki hayat untuk memenuhi kebutuhan orang yang haus. Petrus mengatakan bahwa bagi guru-guru palsu itu telah tersedia "tempat dalam kegelapan yang paling gelap". Ini juga mengacu kepada penanggulangan pemerintahan Allah dan menyatakan satu tempat khusus yang telah disiapkan bagi mereka.

Dalam ayat 18-19 Petrus mengatakan, "Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari orang-orang yang hidup dalam kesesatan. Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan; karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu." Guru-guru palsu menjanjikan kemerdekaan, tetapi mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan. Mereka telah dikuasai oleh Iblis, dan sekarang mereka diperhamba oleh orang yang telah menguasai mereka.

Ayat 20 menunjukkan bahwa sedikitnya sampai tingkat tertentu, guru-guru palsu itu mempunyai pengenalan yang penuh tentang Kristus. Akan tetapi, mereka terlibat lagi, dan karena itu keadaan yang terakhir menjadi lebih buruk bagi mereka daripada keadaan yang semula.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 10

No comments: