Hitstat

05 August 2016

2 Petrus - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 2:2-5
Doa baca: 2 Ptr. 2:5
Allah juga tidak menyayangkan dunia purba; Ia hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lainnya, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik.


Dalam surat ini Petrus menggunakan 3 kata Yunani yang berbeda mengenai akibat kemurtadan di bawah penghakiman pemerintahan Allah: (1) Apollumi menandakan menghancurkan dengan tuntas; arti yang lebih lunak, binasa seperti dalam 3:6, 9. Pemikiran di sini bukanlah musnah, tetapi rusak, rugi, (bukan keberadaannya tetapi kesejahteraannya); (2) Apoleia, seakar dengan apollumi, mengacu kepada kerugian (bukan atas hidup, tetapi atas kebahagiaan), kerusakan, kemusnahan atau kebinasaan (jasmani, rohani atau kekal).Ini digunakan dalam 2:1 (dua kali), 3; 3:7, 16. Kata yang sama digunakan untuk menunjukkan akibat yang berbeda-beda dari berbagai penghakiman Allah (lihat 1 Ptr. 1:17); (3) Phthora, mengacu kepada kerusakan hingga mencapai kebinasaan (kehancuran), kerusakan yang membawa kehancuran, pencemaran, suatu kehancuran oleh pencemaran (ditujukan pada moralitas, jiwa, dan tubuh). Kata ini diterjemahkan membinasakan dalam 1:4; 2:12 (dimusnahkan), 19 (kebinasaan) dan binasa dalam 2:12. Bentuk kata kerja phtheiro digunakan dalam bentuk pasif kala kelak dan diterjemahkan "akan binasa" dalam 2:12, dan dalam bentuk pasif kala kini, diterjemahkan "mengakibatkan kebinasaan" dalam Yudas ayat 10.

Dalam ayat 2 Petrus melanjutkan, "Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat." Jalan kebenaran adalah jalan setapak hidup kristiani menurut kebenaran (truth); kebenaran ini adalah realitas isi Perjanjian Baru (1 Tim. 2:4; 3:15; 4:3; 2 Tim. 2:15, 18; Tit. 1:1). Jalan ini memiliki sebutan-sebutan lain sesuai dengan berbagai kebajikannya, seperti jalan yang lurus (2 Ptr. 2:15; lihat Ibr. 12:13), jalan kebenaran (2 Ptr. 2:21; Mat. 21:32), jalan damai sejahtera (Luk. 1:79; Rm. 3:17) jalan keselamatan (Kis. 16:17), jalan Allah (Mat. 22:16; Kis. 18:26), jalan Tuhan (Yoh. 1:23; Kis. 18:25), dan Jalan ini (Kis. 9:2; 19:9, 23; 22:4; 24:22). Jalan ini difitnah sebagai jalan sekte (Kis. 24:14).

Dalam ayat 3 Petrus menunjukkan bahwa seperti Allah menghakimi guru-guru palsu di masa lampau, yaitu pada zaman dulu, yang diilustrasikan dalam ayat 4-9, demikian juga hari ini Ia akan menghakimi guru-guru palsu. Petrus berkata, penghakiman atas mereka telah lama tersedia, dan kebinasaan tidak akan ditunda. Penghakiman Allah telah lama tersedia. Penghakiman ini akan menimpa guru-guru palsu, dan mereka akan dirusak.

Dalam 2:4-9 Petrus membicarakan penghakiman Allah terhadap malaikat dan manusia. Ayat 4 mengatakan, "Sebab Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka di mana mereka dirantai dalam kegelapan untuk disimpan sampai hari penghakiman." Malaikat-malaikat ini adalah malaikat-malaikat yang jatuh (lihat 1 Ptr. 3:19; Why. 12:4). Menurut urutan fakta sejarah yang tercatat dalam pasal ini, mereka adalah malaikat-malaikat yang pertama jatuh dalam alam semesta. Malaikat-malaikat ini telah dilemparkan ke dalam lubang yang gelap, dilemparkan ke dalam Tartarus. Tartarus adalah lubang yang gelap tempat para malaikat yang jatuh ditahan, seperti dalam penjara. Malaikat-malaikat yang jatuh ditahan di Tartarus, sampai saat penghakiman pada hari besar (Yud. 6), mungkin adalah penghakiman takhta putih yang besar, yang dilaksanakan atas semua orang mati, dan roh-roh jahat (setan-setan), dan mungkin juga atas para malaikat yang jatuh (Why. 20:11-15). Semua malaikat, roh jahat, dan manusia yang bersatu dengan Iblis dalam pemberontakannya, akan dihakimi pada waktu yang bersamaan, dengan cara dan akibat yang sama, segera setelah pemimpin mereka yang jahat dihakimi dan dicampakkan ke dalam lautan api (Why. 20:10). Ke dalam lautan api itu juga mereka akan dicampakkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 9

No comments: