Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:19-21
Doa baca: 2 Ptr. 1:19
Dengan demikian, kami
makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah
baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang
bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
Surat ini ditulis pada waktu gereja
merosot dan murtad. Kemurtadan adalah latar belakang surat ini. Beban Petrus
adalah menyuntik kaum beriman melawan racun kemurtadan. Kemurtadan adalah
penyimpangan dari kebenaran atau kepercayaan dasar. Kira-kira 30 tahun setelah
gereja didirikan, kemurtadan mulai menyusup ke dalamnya. Ada satu penyimpangan
dari jalur kepercayaan dasar. Orang-orang tertentu mengajarkan bidah. Salah
satu bidah ini adalah pengajaran yan menganggap kedatangan kembali Tuhan Yesus
di dalam kemuliaan adalah satu mitos, satu dongeng yang tidak dapat diterima
atau dipercaya.
Dalam Surat ini Petrus memberi kaum beriman satu kesaksian yang
kuat sebagai satu suntikan melawan bidah. Inilah alasannya dia menjelaskan
bahwa para rasul tidak mengikuti dongeng-dongeng yang dirancang dengan cerdik ketika
mereka berbicara kepada kaum beriman tentang kedatangan Tuhan Yesus. Petrus
seolah-olah berkata, "Jangan mendengarkan pengajar bidah. Aku bersama
Yakobus dan Yohanes, adalah saksi-saksi mata dari kebesaran Tuhan di gunung
kudus. Kami bersama-Nya ketika Dia diubah, dan kami mendengar suatu suara
mengumumkan: 'Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.' Apa
yang telah kami katakan kepadamu bukanlah sebuah legenda, mitos, atau dongeng
yang takhayul. Kami bersaksi tentang apa yang telah kami lihat dan dengar. Kami
melihat Tuhan Yesus berubah, dan kami tahu bahwa seperti Dia dimuliakan di
dalam perubahan-Nya, maka Dia akan datang kembali di dalam kemuliaan. Kamu
perlu menerima perkataan kami dan mempercayainya."
Dalam ayat 19 setelah
membicarakan tentang pengalaman pribadinya tentang kemuliaan Tuhan di dalam
perubahan-Nya, Petrus selanjutnya menggunakan perkataan nabi-nabi untuk
menegaskan kesaksiannya dan memperkuatnya. Petrus menunjukkan bahwa kaum
beriman memperhatikan dengan baik perkataan nubuat. Ini berarti mereka
mempelajari nubuat-nubuat Perjanjian Lama dan memperhatikannya. Petrus
mengibaratkan perkataan nubuat dalam Kitab Suci sebagai pelita yang bercahaya
di tempat yang gelap. Ini menunjukkan bahwa (1) zaman ini adalah tempat gelap
pada malam yang gelap (Rm. 13:12), semua orang di dunia ini berjalan dan
bergerak di dalam kegelapan; (2) perkataan nubuat dalam Kitab Suci bagaikan
pelita yang bercahaya bagi kaum beriman, menyampaikan terang rohani yang
bercahaya di dalam kegelapan mereka (bukan sekadar pengetahuan dalam
huruf-huruf untuk pengertian mental mereka), membimbing mereka masuk ke dalam
hari yang terang, bahkan melewati malam yang gelap sampai hari penyataan Tuhan
menyingsing.
Seperti yang telah kami jelaskan, fajar
yang menyingsing dalam 1:19 juga mengacu kepada hari yang akan datang ketika
Tuhan Yesus akan datang kembali sebagai Surya kebenaran. Sebelum kedatangan-Nya
yang kelihatan, Dia akan menjadi bintang timur bagi orang-orang yang
berjaga-jaga menantikan Dia. Karena itu, perkataan Petrus dalam 1:19 berlaku
untuk situasi rohani kita dan kedatangan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 8
No comments:
Post a Comment