Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 3:11-12
Doa baca: 2 Ptr. 3:12
Yaitu kamu yang
menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa
dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Dalam ayat 11 Petrus selanjutnya berkata, "Jadi, jika
segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu
harus hidup." Walaupun segala
sesuatu, di bumi atau di langit telah didamaikan kepada Allah melalui Kristus
dengan darah-Nya (Kol. 1:20), bahkan hal-hal surgawi telah disucikan dengan
darah Kristus (Ibr. 9:23), tetapi dalam penanggulangan pemerintahan Allah
mereka masih perlu dibersihkan melalui dibakar dengan api, supaya mereka
menjadi baru dalam sifat dan penampilan luaran di dalam alam semesta Allah yang
baru (2 Ptr. 3:13). Jadi, sebagai anak-anak Allah yang kudus, bagaimana kita
harus berperilaku agar memiliki hidup yang kudus dan ibadah; yaitu, pengubahan
macam apakah yang harus kita alami untuk menempuh hidup yang sesuai dengan
sifat kudus Allah dan ibadah demi mengekspresikan Dia, supaya kita cukup syarat
berpadanan dengan pemerintahan-Nya yang kudus? Betapa ajaibnya, kuasa ilahi
telah menyuplai kita dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk menempuh hidup
yang kudus dan ibadah (1:3).
Ketika kita menempuh kehidupan yang
diubah dalam cara yang kudus dan ibadah, kita mengharapkan, menantikan, dan
mempercepat kedatangan hari Allah (ay. 12). Mengetahui bahwa Allah begitu kudus
dalam melenyapkan segala hal, kita harus memiliki cara hidup yang kudus dan
ibadah ketika kita menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Kita bukan
hanya mengharapkan hari Allah - kita akan mempercepatnya.
Hari Allah adalah hari Tuhan (ayat 10). Sebelum Tuhan datang, ini
adalah "hari manusia", manusia yang menghakimi sampai Tuhan datang (1
Kor. 4:3-5). Kemudian adalah "hari Tuhan", dimulai dari parousia (penyertaan) Tuhan dengan semua
penghakiman yang akan berakhir pada penghakiman atas manusia dan roh-roh jahat
pada takhta putih besar (Why. 20:11-15). Parousia (penyertaan) Tuhan
akan dimulai ketika kaum saleh pemenang diangkat ke takhta Allah di langit
sebelum tiga setengah tahun kesusahan besar (Why. 12:5-6; 14:1). Kemudian,
semua malapetaka adikodrati dari meterai keenam dan keempat sangkakala pertama
yang akan ditimpakan melanda bumi dengan segala sesuatu di dalamnya dan langit
dengan semua benda langit (Why. 6:12-17; 8:7-12). Pada akhir masa kesusahan besar,
parousia (penyertaan) Kristus, disertai para pemenang, akan datang di angkasa
(Why. 10:1).
Tidaklah alkitabiah menganggap hari
Allah dan hari Tuhan sebagai dua hari yang berbeda; hari Tuhan berakhir dengan
Kerajaan Seribu Tahun, dan hari Allah dimulai dengan pembakaran langit dan bumi
yang diikuti dengan penghakiman takhta putih besar. Sebenarnya, penghakiman
takhta putih besar dilaksanakan oleh Tuhan Yesus (Kis. 10:42; 17:31; 2 Tim.
4:1), juga tercakup dalam hari Tuhan. Allah tidak menghakimi siapa pun; Dia
telah menyerahkan perkara penghakiman kepada Tuhan (Yoh. 5:22).
Dalam 3:12 istilah "hari itu"
mengacu kepada kedatangan hari Allah. Kedatangan hari Allah adalah untuk
melaksanakan penghakiman atas setiap bagian dari ciptaan lama dan
membersihkannya. Karena kedatangan hari yang sedemikian, maka langit tidak
dapat lagi bertahan dan tetap seperti sediakala, tetapi akan dilenyapkan,
seluruh unsurnya akan dibakar habis dalam api yang menyala-nyala. Karena itu,
Petrus mengatakan bahwa "langit akan binasa dalam api, dan unsur-unsur
dunia akan hancur karena nyalanya."
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 12
No comments:
Post a Comment