Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 3:8-9
Doa baca: 2 Ptr. 3:9
Tuhan tidak lambat
menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelambatan,
tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Di sini Petrus melampaui Kerajaan Seribu
Tahun, langsung dari kedatangan Tuhan kepada penghakiman takhta putih besar.
Sebagaimana Tuhan, Petrus juga memandang seribu tahun itu seperti satu hari
(ayat 8), waktu yang singkat. Di sini Petrus membahas penghakiman pemerintahan
Allah. Dalam ekonomi Allah, Kerajaan Seribu Tahun bukan untuk tujuan ini.
Bagi Tuhan
Allah Sang Kekal, perasaan akan waktu jauh lebih kecil laksaan kali
dibandingkan dengan manusia. Jadi, untuk penggenapan firman-Nya, terutama
firman janji-Nya, yang penting bukanlah waktu tetapi fakta. Apa pun yang telah
Ia janjikan, cepat atau lambat akan menjadi fakta. Kita tidak seharusnya
terusik oleh perasaan tertunda menurut perhitungan waktu kita.
Dalam ayat 9 Petrus
mengatakan bahwa Tuhan tidak lambat menepati janji-Nya, sekalipun ada orang
yang menganggapnya sebagai kelambatan. Pengejek-pengejek tentu adalah orang
yang menganggap penundaan Tuhan sebagai kelambatan. Mereka telah menuduh Dia
malas, karena kelambatan adalah satu penundaan yang berhubungan dengan
kemalasan.
Tuhan sabar terhadap kita. Hati Tuhan
bukan tertuju pada waktu penggenapan janji-Nya melainkan pada umat-Nya, yang
Dia miliki secara khusus sebagai harta pusaka (1 Ptr. 2:9; Tit. 2:14). Ia
menginginkan tidak ada seorang pun dari kita, orang-orang tebusan-Nya yang
berharga, yang akan dihukum oleh penghakiman pemerintahan Allah, sebaliknya ada
sejangka waktu yang panjang bagi kita untuk bertobat, agar kita bisa terhindar
dari hukuman-Nya.
Kita perlu jelas bahwa hati Tuhan tidak
terpaku pada waktu pemenuhan janji-Nya, tetapi tertuju kepada umat-Nya. Jika
perlu, Tuhan dapat menunggu hari yang lain, seribu tahun yang lain, untuk
memenuhi janji-Nya. Hari ini banyak orang Kristen mengatakan bahwa Tuhan Yesus
akan segera kembali. Akan tetapi, kedatangan Tuhan tidak mungkin secepat yang
dipikirkan orang-orang. Dalam Wahyu 22 Tuhan berkata, "Aku datang
segera." Namun, hampir 2.000 tahun telah berlalu sejak Tuhan mengatakan
firman itu. Bagi Dia, ini hanya 2 hari, karena bagi Tuhan seribu tahun adalah 1
hari.
Jangan mendengarkan orang yang
memperkirakan waktu kedatangan Tuhan kembali. Dulu beberapa orang meramalkan
waktu kedatangan Tuhan. Dalam abad yang lalu sekelompok orang percaya bahwa
Tuhan Yesus datang pada hari tertentu. Mereka menyiapkan diri dan bahkan mengenakan
jubah putih. Tentu saja, tidak terjadi apa-apa.
Maksud saya di sini adalah kita tidak
perlu terganggu atau terkejut karena suatu penundaan mengenai kedatangan Tuhan.
Jangan menyalahkan Tuhan dan berkata, "Tuhan, dalam Wahyu 22 Engkau
mengatakan bahwa Engkau akan datang segera. Lalu, mengapa, sudah begitu lama
Engkau belum datang?" Daripada menyalahkan Tuhan karena menunda
kedatangan-Nya, kita harus tekun mempersiapkan diri sendiri untuk bertemu
dengan Dia. Kita juga harus melayankan hayat kepada orang lain sehingga mereka
dapat bertumbuh dan disiapkan. Inilah satu-satunya jalan untuk mempercepat
kedatangan Tuhan kembali.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 11
No comments:
Post a Comment