Hitstat

13 August 2016

2 Petrus - Minggu 6 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 3:8-9
Doa baca: 2 Ptr. 3:9
Tuhan tidak lambat menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelambatan, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.


Di sini Petrus melampaui Kerajaan Seribu Tahun, langsung dari kedatangan Tuhan kepada penghakiman takhta putih besar. Sebagaimana Tuhan, Petrus juga memandang seribu tahun itu seperti satu hari (ayat 8), waktu yang singkat. Di sini Petrus membahas penghakiman pemerintahan Allah. Dalam ekonomi Allah, Kerajaan Seribu Tahun bukan untuk tujuan ini.

Bagi Tuhan Allah Sang Kekal, perasaan akan waktu jauh lebih kecil laksaan kali dibandingkan dengan manusia. Jadi, untuk penggenapan firman-Nya, terutama firman janji-Nya, yang penting bukanlah waktu tetapi fakta. Apa pun yang telah Ia janjikan, cepat atau lambat akan menjadi fakta. Kita tidak seharusnya terusik oleh perasaan tertunda menurut perhitungan waktu kita.

Dalam ayat 9 Petrus mengatakan bahwa Tuhan tidak lambat menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelambatan. Pengejek-pengejek tentu adalah orang yang menganggap penundaan Tuhan sebagai kelambatan. Mereka telah menuduh Dia malas, karena kelambatan adalah satu penundaan yang berhubungan dengan kemalasan.

Tuhan sabar terhadap kita. Hati Tuhan bukan tertuju pada waktu penggenapan janji-Nya melainkan pada umat-Nya, yang Dia miliki secara khusus sebagai harta pusaka (1 Ptr. 2:9; Tit. 2:14). Ia menginginkan tidak ada seorang pun dari kita, orang-orang tebusan-Nya yang berharga, yang akan dihukum oleh penghakiman pemerintahan Allah, sebaliknya ada sejangka waktu yang panjang bagi kita untuk bertobat, agar kita bisa terhindar dari hukuman-Nya.

Kita perlu jelas bahwa hati Tuhan tidak terpaku pada waktu pemenuhan janji-Nya, tetapi tertuju kepada umat-Nya. Jika perlu, Tuhan dapat menunggu hari yang lain, seribu tahun yang lain, untuk memenuhi janji-Nya. Hari ini banyak orang Kristen mengatakan bahwa Tuhan Yesus akan segera kembali. Akan tetapi, kedatangan Tuhan tidak mungkin secepat yang dipikirkan orang-orang. Dalam Wahyu 22 Tuhan berkata, "Aku datang segera." Namun, hampir 2.000 tahun telah berlalu sejak Tuhan mengatakan firman itu. Bagi Dia, ini hanya 2 hari, karena bagi Tuhan seribu tahun adalah 1 hari.

Jangan mendengarkan orang yang memperkirakan waktu kedatangan Tuhan kembali. Dulu beberapa orang meramalkan waktu kedatangan Tuhan. Dalam abad yang lalu sekelompok orang percaya bahwa Tuhan Yesus datang pada hari tertentu. Mereka menyiapkan diri dan bahkan mengenakan jubah putih. Tentu saja, tidak terjadi apa-apa.

Maksud saya di sini adalah kita tidak perlu terganggu atau terkejut karena suatu penundaan mengenai kedatangan Tuhan. Jangan menyalahkan Tuhan dan berkata, "Tuhan, dalam Wahyu 22 Engkau mengatakan bahwa Engkau akan datang segera. Lalu, mengapa, sudah begitu lama Engkau belum datang?" Daripada menyalahkan Tuhan karena menunda kedatangan-Nya, kita harus tekun mempersiapkan diri sendiri untuk bertemu dengan Dia. Kita juga harus melayankan hayat kepada orang lain sehingga mereka dapat bertumbuh dan disiapkan. Inilah satu-satunya jalan untuk mempercepat kedatangan Tuhan kembali.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 11

No comments: