Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:20-21; 2:1
Doa baca: 2 Ptr. 1:21
Sebab tidak pernah nubuat
dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang
berbicara atas nama Allah.
Pertama-tama
kita mempunyai sinar perkataan nubuat, dan kemudian sinar ini menjadi fajar
yang menyingsing di dalam kita. Secara lahiriah kita hidup di dalam satu zaman
kegelapan, tetapi secara batiniah kita dipenuhi terang. Kita mungkin terus
menikmati bintang timur dan fajar rohani yang menyingsing sampai Tuhan muncul
sebagai bintang timur kepada orang-orang yang berjaga-jaga dan menyingsing
sebagai Surya kebenaran.
Dalam ayat 20
Petrus melanjutkan, "Yang
terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri." Pemikiran
Petrus di sini ialah: tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari
konsep, opini, atau pengertian nabi atau penulis itu sendiri; tidak ada nubuat
yang berasal dari sumber manusia; tidak ada nubuat yang berasal dari pemikiran
pribadi nabi atau penulis mana pun. Ini dipastikan dan dijelaskan oleh ayat
berikutnya.
Ayat 21 mengatakan, "Sebab tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah." "Sebab" adalah satu penjelasan atas ayat sebelumnya. Tidak
ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari penjelasan nabi atau penulis,
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia. Sebaliknya, manusia
berbicara dari Allah oleh dorongan Roh Kudus.
Istilah
Yunani yang diterjemahkan "dihasilkan" juga berarti disertai. Kata
yang sama digunakan dalam ayat 17 dan 18. Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia. Maksud, keinginan, dan harapan manusia, serta pemikiran dan
penjelasannya, bukanlah sumber nubuat manapun. Sumber nubuat adalah Allah.
Manusia didorong oleh Roh Allah, seperti perahu yang didorong oleh angin, untuk
mengutarakan kehendak, keinginan, dan harapan Allah. Karena nabi-nabi disertai
atau dipenuhi oleh Roh Kudus, apa yang mereka ucapkan bukan berasal dari
tafsiran atau kehendak mereka sendiri. Sebaliknya, apa yang mereka katakan
adalah kehendak Allah, konsepsi Allah diucapkan oleh nabi yang disertai atau
dipenuhi oleh Roh Kudus.
Ayat 20-21
membuktikan bahwa perkataan nubuat sepenuhnya dapat diandalkan dan dipercayai.
Nubuat dalam Kitab Suci tidak berasal dari opini manusia. Nubuat ini adalah
firman Allah, perkataan Allah. Karena itulah, kita harus percaya apa pun yang
dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Di sini Petrus seolah-olah mengatakan,
"Nubuat dalam Alkitab adalah asli dari Allah. Karena itu, nubuat itu dapat
dipercaya. Jangan mendengarkan ajaran bidah dari orang-orang yang murtad, dari
orang yang telah menyimpang dari rel kebenaran ilahi. Sebaliknya, kalian harus
memperhatikan nubuat-nubuat Perjanjian Lama dan juga memegang kesaksian
kita."
Seperti yang
akan kita lihat, dalam 2:1 Petrus mengatakan, "Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat
Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan
memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan
menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka." Di
sini Petrus mengatakan bahwa ada nabi-nabi palsu di antara orang-orang pada
zaman dulu dan pada zaman yang akan datang akan ada guru-guru palsu di
tengah-tengah kaum beriman. Guru-guru palsu ini akan membawa masuk
ajaran-ajaran bidah yang merusak. Perkataan Petrus pada akhir pasal 1 memimpin
dia untuk mengatakan tentang kemurtadan dalam pasal 2. Beban Petrus adalah
menyuntik kaum beriman melawan kemurtadan ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 8
No comments:
Post a Comment