Hitstat

27 September 2016

1 Yohanes - Minggu 6 Selasa



Pembacaan Alkitab: Rm. 1:18, 20
Doa baca: Rm. 1:20
Sebab sifat-sifat-Nya yang tidak tampak, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat tampak dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.


Sekarang mari kita melihat ayat-ayat dalam surat ini yang menggunakan kata kebenaran. Dalam Roma 1:18 Paulus mengatakan, "Sebab murka Allah dinyatakan dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman." Apakah yang dimaksud kebenaran dalam ayat ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu membaca ayat 19-20, "Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab sifat-sifat-Nya yang tidak tampak, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat tampak dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga. mereka tidak dapat berdalih." Menurut ayat-ayat ini, kebenaran dalam ayat 18 berarti segala apa adanya Allah dan segala hal mengenai Allah dan keberadaan-Nya dan pengetahuan tentang itu. Karena itu, dengan Roma 1:18-20 sebagai dasar, kita dapat mengatakan bahwa kebenaran menunjukkan realitas tentang Allah, alam semesta, dan manusia. Karena kebenaran ini telah dinyatakan, manusia tidak dapat berdalih.

Paulus selanjutnya membicarakan tentang kebenaran dalam Roma 2, "Tetapi kita tahu bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur (benar) atas mereka yang berbuat demikian" (ayat 2). Benar di sini mengacu kepada keadaan dan kondisi yang sebenarnya dari manusia. Tidak diragukan, benar di sini juga mengacu kepada kebenaran dalam Roma 1:18-20, kebenaran tentang realitas Allah yang sedang dinyatakan. Siapa saja yang merendahkan kebenaran ini, suatu hari akan dihakimi oleh Allah berdasarkan kebenaran

Dalam Roma 1:18 kebenaran mengacu kepada apa adanya Allah. Menurut Roma 1:19-20, kebenaran ini, realitas ini dapat diketahui melalui penciptaan Allah. Kita perlu memegang kebenaran ini. Suatu hari, Allah akan berdasarkan kebenaran ini menghakimi siapa saja yang merendahkannya.

Dalam Roma 2:20 Paulus selanjutnya mengatakan, "Pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki perwujudan kepandaian dan kebenaran." Hukum Taurat di sini mengacu kepada hukum Musa. Dalam hukum Musa ada sejumlah kebenaran ilahi. Semua orang harus bertindak menurut kebenaran ini. Kalau tidak, Allah akan menghakimi mereka menurut kebenaran ini.

Dalam Perjanjian Baru kata kebenaran memiliki berbagai makna. Butir mengenai kebenaran yang telah kita bahas dalam Roma 1 dan 2 sangat berbeda dari arti kebenaran dalam Injil Yohanes. Menurut Injil Yohanes, Allah berinkarnasi menjadi kebenaran, Kristus adalah kebenaran hayat ilahi, dan Roh itu adalah kebenaran, realitas Kristus. Semua ini, tentu saja, menyangkut Trinitas ilahi. Tetapi kebenaran dalam Roma 1 dan 2 tidak menyangkut Trinitas ilahi, melainkan berhubungan dengan apa adanya Allah, seperti diwahyukan melalui penciptaan. Apa pun mengenai Allah yang diwahyukan melalui penciptaan adalah kebenaran, realitas, dan kita perlu memegang kebenaran ini. Selanjutnya, kebenaran dalam ayat-ayat dari Kitab Roma ini menyatakan realitas tentang Allah, alam semesta, manusia, hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan antar manusia, kewajiban manusia terhadap Allah, seperti diwahyukan melalui penciptaan dan melalui Alkitab.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 11

No comments: