Pembacaan Alkitab: Rm. 1:18, 20
Doa baca: Rm. 1:20
Sebab sifat-sifat-Nya
yang tidak tampak, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat
tampak dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka
tidak dapat berdalih.
Sekarang
mari
kita melihat ayat-ayat dalam surat ini yang menggunakan kata kebenaran. Dalam
Roma 1:18 Paulus mengatakan,
"Sebab murka Allah dinyatakan dari surga atas segala kefasikan dan
kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman." Apakah yang
dimaksud kebenaran dalam ayat ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu
membaca ayat 19-20, "Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah
nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab
sifat-sifat-Nya yang tidak tampak, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan
keilahian-Nya, dapat tampak dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan,
sehingga. mereka tidak dapat berdalih." Menurut ayat-ayat ini, kebenaran
dalam ayat 18 berarti segala apa adanya Allah dan segala hal mengenai Allah dan
keberadaan-Nya dan pengetahuan tentang itu. Karena itu, dengan Roma 1:18-20
sebagai dasar, kita dapat mengatakan bahwa kebenaran menunjukkan realitas
tentang Allah, alam semesta, dan manusia. Karena kebenaran ini telah
dinyatakan, manusia tidak dapat berdalih.
Paulus
selanjutnya membicarakan tentang kebenaran dalam Roma 2, "Tetapi kita tahu bahwa hukuman Allah
berlangsung secara jujur (benar) atas mereka yang berbuat demikian" (ayat 2). Benar
di sini mengacu kepada keadaan dan kondisi yang sebenarnya dari manusia. Tidak
diragukan, benar di sini juga mengacu kepada kebenaran dalam Roma 1:18-20,
kebenaran tentang realitas Allah yang sedang dinyatakan. Siapa saja yang
merendahkan kebenaran ini, suatu hari akan dihakimi oleh Allah berdasarkan
kebenaran
Dalam
Roma 1:18 kebenaran mengacu kepada apa adanya Allah. Menurut Roma 1:19-20,
kebenaran ini, realitas ini dapat diketahui melalui penciptaan Allah. Kita
perlu memegang kebenaran ini. Suatu hari, Allah akan berdasarkan kebenaran ini
menghakimi siapa saja yang merendahkannya.
Dalam
Roma 2:20 Paulus selanjutnya mengatakan, "Pendidik orang bodoh, dan
pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki
perwujudan kepandaian dan kebenaran." Hukum Taurat di sini mengacu kepada
hukum Musa. Dalam hukum Musa ada sejumlah kebenaran ilahi. Semua orang harus
bertindak menurut kebenaran ini. Kalau tidak, Allah akan menghakimi mereka
menurut kebenaran ini.
Dalam
Perjanjian Baru kata kebenaran memiliki berbagai makna. Butir mengenai
kebenaran yang telah kita bahas dalam Roma 1 dan 2 sangat berbeda dari arti
kebenaran dalam Injil Yohanes. Menurut Injil Yohanes, Allah berinkarnasi
menjadi kebenaran, Kristus adalah kebenaran hayat ilahi, dan Roh itu adalah
kebenaran, realitas Kristus. Semua ini, tentu saja, menyangkut Trinitas ilahi.
Tetapi kebenaran dalam Roma 1 dan 2 tidak menyangkut Trinitas ilahi, melainkan
berhubungan dengan apa adanya Allah, seperti diwahyukan melalui penciptaan. Apa
pun mengenai Allah yang diwahyukan melalui penciptaan adalah kebenaran, realitas,
dan kita perlu memegang kebenaran ini. Selanjutnya, kebenaran dalam ayat-ayat
dari Kitab Roma ini menyatakan realitas tentang Allah, alam semesta, manusia,
hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan antar manusia, kewajiban manusia
terhadap Allah, seperti diwahyukan melalui penciptaan dan melalui Alkitab.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 11
No comments:
Post a Comment