Hitstat

13 September 2016

1 Yohanes - Minggu 4 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:5-7
Doa baca: 1 Yoh. 1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa.


Ketika kita berjalan dan hidup dalam terang Allah, kita memiliki kenikmatan bersama atas Allah Tritunggal dan partisipasi bersama dalam ketetapan kehendak ilahi-Nya. Persekutuan hayat ilahi membawakan terang ilahi kepada kita, dan terang ilahi memelihara kita dalam persekutuan, yaitu dalam kenikmatan bersama atas Allah dan partisipasi bersama dalam ketetapan kehendak-Nya.

Hidup di dalam terang ilahi bukan hanya tinggal di dalam terang ini; tetapi hidup, bergerak, bertindak, melakukan sesuatu, dan membawa diri di dalam terang ilahi, terang yang sebenarnya, yang adalah Allah sendiri. Bila kita tinggal, hidup, dan membawa diri di dalam Allah, kita hidup di dalam terang ilahi, yang adalah ekspresi Allah.

Ketika terang ilahi menyinari, kita melihat berbagai kebenaran, dan kebenaran-kebenaran ini adalah realitas­realitas. Tetapi bila kita tidak mempunyai terang ilahi, sebaliknya di dalam kegelapan, kita mempunyai perasaan bahwa setiap hal adalah sia-sia dan hampa. Saya minta Anda memperhatikan pengalaman Anda. Bila Anda di dalam terang ilahi, Anda dapat melihat kebenaran, realitas. Contohnya, bila Anda di dalam terang, Allah adalah satu realitas bagi Anda, dan hayat ilahi juga adalah satu realitas. Selanjutnya, kekudusan, kasih, dan anugerah Allah, semua adalah realitas bagi Anda. Bila kita berjalan di dalam terang, kita melihat realitas satu demi satu. Akan tetapi, bila kita di dalam kegelapan, tidak ada apa-apa yang rill bagi kita. Sebaliknya, setiap hal adalah hampa, sia-sia. Bila kita di dalam kegelapan, kita tidak mempunyai realitas, karena kita tidak melihat apa pun. Kita tidak mempunyai perasaan tentang realitas, sebaliknya kita mempunyai perasaan hampa dan sia-sia.

Jika kita ingin berada dalam persekutuan ilahi, kita perlu tinggal di dalam Allah sebagai terang, dan kita perlu hidup dalam terang ilahi. Terang ilahi berlawanan dengan kegelapan setani. Persoalan yang riil di sini bukanlah masalah benar atau salah, tetapi masalah terang atau gelap. Jika Anda di dalam gelap, berarti Anda berada di luar persekutuan ilahi.
Kegelapan dapat disamakan dengan sebuah tanda berhenti di sudut jalan. Kegelapan adalah satu tanda bahwa kita salah jalan. Sekalipun kita tidak tahu apa yang salah, karena kita memiliki tanda kegelapan di dalam kita, kita perlu mengakui situasi kita kepada Tuhan dan berkata, "Tuhan, ampuni aku. Meskipun aku tidak tahu di mana aku bersalah, aku tetap mohon Engkau mengampuniku. Tuhan, aku merasakan kegelapan di dalamku. Aku sama sekali dikelilingi oleh kegelapan, dan aku tidak dapat menanggungnya. Tuhan, karena aku di dalam kegelapan, aku mohon Engkau mengampuni aku dan membersihkan aku dengan darah adi-Mu." Jika kita mengaku kepada Tuhan secara demikian, terang akan datang. Lalu terang akan menunjukkan kepada kita dalam masalah apa kita bersalah. Jika kita mengakui masalah itu kepada Tuhan, kita akan menerima terang lebih banyak. Inilah cara untuk memelihara diri kita di dalam Allah. Ini juga adalah cara untuk memulihkan persekutuan yang terputus. Jika kita menempuh cara ini, kita akan memelihara satu persekutuan yang tepat di dalam terang ilahi.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 7

No comments: