Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:5-7
Doa baca: 1 Yoh. 1:6
Jika kita katakan bahwa
kita mempunyai persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan,
kita berdusta dan tidak melakukan kebenaran.
Satu
Yohanes 1:6 boleh dianggap sebagai satu penangkal terhadap ajaran bidah Kaum
Antinomian. Kata "antinomian" adalah satu bentuk dari dua kata bahasa
Yunani: anti berarti melawan, dan nomos berarti hukum. Kaum Antinomian adalah
orang-orang yang melawan hukum, yang tidak memelihara hukum. Kaum Antinomian
dalam zaman Yohanes mengajarkan kebebasan dari kewajiban menaati hukum moral,
dan menyatakan bahwa seseorang dapat hidup dalam dosa dan masih mempunyai
persekutuan dengan Allah.
Dalam
1:6 Yohanes menyuntik kaum beriman terhadap ajaran-ajaran bidah Kaum
Antinomian. Menurut ayat ini, kita tidak dapat mempunyai persekutuan dengan
Allah dan pada saat yang sama hidup di dalam kegelapan. Kegelapan setani
berlawanan dengan terang ilahi, dan dusta setani berlawanan dengan kebenaran
ilahi. Sebagaimana kebenaran ilahi adalah ekspresi terang ilahi. maka dusta
setani adalah ekspresi kegelapan setani. Jika kita mengatakan bahwa kita
mempunyai persekutuan dengan Allah yang adalah terang, tetapi kita hidup di
dalam kegelapan, kita berdusta, kita berada di dalam ekspresi kegelapan setani,
dan kita tidak mempraktekkan kebenaran dalam ekspresi terang ilahi.
Kaum
Antinomian menuntut bahwa kita masih dapat mempunyai persekutuan dengan Allah
sekalipun kita hidup di dalam dosa. Yohanes menulis 1 Yohanes 1:6 untuk
menyangkal ajaran yang salah itu. Menurut perkataan Yohanes, jika kita berkata
bahwa kita mempunyai persekutuan dengan Allah, namun kita hidup di dalam
kegelapan, berarti kita telah menempuh jalan Kaum Antinomian. Yohanes dengan
jelas menunjukkan bahwa agar dapat mempunyai persekutuan dengan Allah, kita
perlu menanggulangi dosadosa kita dengan mengakuinya kepada Allah, sehingga
kita dapat disucikan oleh darah Yesus, Putra Allah.
Menurut
perkataan Yohanes dalam 1 Yohanes 1:7, darah Yesus menyucikan kita dari segala
dosa. Sesungguhnya ada dua macam penyucian darah Tuhan. Pertama, di hadapan Allah darah
penebusan Tuhan telah menyucikan kita sekali untuk selamanya (Ibr. 9:12, 14),
dan khasiat penyucian ini berlangsung selamanya di hadapan Allah, tidak perlu
diulang. Penyucian yang kedua adalah penyucian darah Tuhan secara instan
(seketika) dan konstan di dalam hati nurani kita. Di satu pihak, darah Tuhan
mencuci dosa dan dosa-dosa kita di hadirat Allah. Di pihak lain, darah yang
sama mencuci dosa dan dosa-dosa kita di dalam hati nurani kita. Menurut
perlambangan dalam Perjanjian Lama, darah kurban dibawa ke dalam kemah dan
dipercikkan di dalam ruang maha kudus di hadirat Allah. Ini melambangkan
penyucian dosa dan dosa-dosa kita sekali untuk selamanya di hadirat Allah.
Penyucian darah yang instan dan konstan dilambangkan oleh pembasuhan
(penyucian) air pentahiran abu lembu betina merah. Penyucian dalam 1 Yohanes
1:7 bukanlah penyucian kekal di hadapan Allah, melainkan penyucian yang
terusmenerus di dalam hati nurani kita. Ketika kita tinggal di dalam terang,
kita disucikan secara terus-menerus oleh darah Yesus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment