Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:5-7
Doa baca: 1 Yoh. 1:7
Tetapi jika kita hidup di
dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh
persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita dari segala dosa.
Dalam
1:7
kita melihat bahwa kita hidup di dalam terang, tetapi Allah ada di dalam
terang, karena Dia adalah terang. Ketika kita hidup di dalam terang, yang
adalah Allah sendiri, kita mempunyai kenikmatan bersama dari Allah Tritunggal
dan partisipasi bersama dalam ketetapan kehendak-Nya.
Ketika
kita hidup dalam terang ilahi, kita berada di bawah penerangannya, dan
berdasarkan sifat ilahi Allah dan melalui sifat Allah di dalam kita, terang ini
menyingkapkan segala dosa, pelanggaran, kegagalan, dan kekurangan kita, yang
bertentangan dengan terang-Nya yang murni, kasih-Nya yang sempurna,
kekudusan-Nya yang mutlak, dan kebenaran-Nya yang unggul. Pada saat demikian,
dalam hati nurani kita yang diterangi, kita merasakan keperluan akan pembasuhan
darah penebusan Tuhan Yesus, dan darah itu menyucikan hati nurani kita dari
segala dosa agar persekutuan kita dengan Allah dan dengan satu sama lain dapat
terpelihara.
Dalam
ayat 7 Yohanes mengatakan bahwa darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa.
Waktu dari kata kerja "menyucikan" dalam bahasa Yunaninya menunjukkan
waktu kini, dan menyatakan tindakan yang terus-menerus, menunjukkan bahwa darah
Yesus, Anak Allah, menyucikan kita sepanjang masa, terus-menerus, dan konstan.
Penyucian di sini mengacu kepada penyucian yang seketika dari darah Tuhan dalam
hati nurani kita. Di hadapan Allah, darah penebusan Tuhan telah menyucikan kita
sekali untuk selamanya (Ibr. 9:12. 14), dan khasiat penyucian ini berlangsung
selamanya di hadapan Allah, tidak perlu diulang. Namun, dalam hati nurani kita,
kita memerlukan penerapan yang seketika dari penyucian konstan darah Tuhan
sekali demi sekali begitu hati nurani kita diterangi oleh terang ilahi dalam
persekutuan kita dengan Allah. Penyucian yang instan ini dilambangkan oleh
pentahiran dengan air yang dicampur dengan abu dari lembu betina muda (Bil.
19:2-10).
Ketika
kita di dalam persekutuhan ilahi, kita di dalam terang, dan ketika kita di
dalam terang, kita disingkapkan oleh terang. Terang ilahi jauh lebih kuat
daripada sinar X.
Terang ini menyingkapkan apa saja yang salah dalam diri kita. Ketika kita hidup di dalam
terang dan mempraktekkan realitas di dalam terang, terang ini bersinar di dalam
kita, di atas kita, dan melalui kita. Karena disingkapkan oleh penyinaran ini,
kita nampak bahwa kita bersalah dalam banyak hal. Kita dapat nampak bahwa kita
bersalah dalam pikiran, emosi, motivasi, dan maksud kita. Kita juga dapat
nampak bahwa kita bersalah dengan saudara dan saudari tertentu. Karena kita
disingkapkan secara demikian, hati nurani kita tertuduh. Untuk menghadapi
tuduhan di dalam hati nurani kita ini, kita perlu penyucian darah Tuhan. Hanya
ketika kita di dalam persekutuan dan di bawah terang, barulah kita dapat nampak
kegagalan, kesalahan, kekeliruan, motivasi yang tidak murni, dan maksud jahat
kita. Tetapi pada saat yang demikian ini, darah Tuhan Yesus menyucikan kita
dari setiap dosa.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment