Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:6
Doa baca: 1 Yoh. 5:6
Inilah Dia yang telah
datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi
dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang bersaksi karena Roh adalah
kebenaran.
Menurut
Perjanjian Baru, pertama-tama kebenaran adalah Allah, yang adalah terang juga
kasih, berinkarnasi menjadi realitas perkara-perkara ilahi, seperti hayat
ilahi, sifat ilahi, kuasa ilahi, dan kemuliaan ilahi, untuk kita miliki, agar
kita dapat menikmati Dia sebagai anugerah, seperti yang diwahyukan dalam Injil
Yohanes (Yoh. 1:1, 4, 14-17).
Kedua,
kebenaran dalam Perjanjian Baru mengacu kepada Kristus, yang adalah Allah
berinkarnasi dan yang di dalam-Nya berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan
ke-Allahan (Kol. 2:9), agar menjadi realitas dari: a) Allah dan manusia (Yoh.
1:18, 51; 1 Tim. 2:5); b) segala lambang, figur, dan bayangan dalam Perjanjian
Lama (Kol. 2:16-17; Yoh. 4:23-24); c) segala perkara ilahi dan rohani, seperti
hayat ilahi dan kebangkitan (Yoh. 11:25; 14:6), terang ilahi (Yoh. 8:12; 9:5),
jalan ilahi (Yoh. 14:6), hikmat, keadilan, pengudusan, penebusan (1 Kor. 1:30).
Jadi, Kristus adalah realitas (Yoh. 14:6; Ef. 4:21).
Ketiga,
kebenaran adalah Roh itu, yang adalah Kristus yang mengalami transfigurasi (1
Kor. 15:45b; 2 Kor. 3:17), sebagai realitas Kristus (Yoh. 14:16-17; 15:26) dan
realitas wahyu ilahi (Yoh. 16:13-15). Jadi, Roh itu adalah realitas (1 Yoh.
5:6).
Kebenaran
adalah Allah sebagai terang dan kasih ilahi berinkarnasi menjadi realitas dari
segala hal ilahi untuk kita miliki sehingga kita dapat menikmati Allah sebagai
anugerah. Ini berarti Allah adalah kebenaran, realitas dari hal-hal ilahi untuk
kita miliki. Karena itu, kita perlu memiliki Allah sebagai realitas dan
kemudian menikmati Dia sebagai anugerah. Jadi, realitas ilahi sesungguhnya
adalah Allah sendiri. Dia adalah realitas dari segala perkara ilahi.
Kebenaran
dalam Perjanjian Baru juga menunjukkan Kristus sebagai Allah yang berinkarnasi.
Kristus adalah Orang yang di dalam-Nya segala kepenuhan ke-Allahan berhuni
secara jasmaniah. Sebagai perwujudan dari kepenuhan ke-Allahan, Kristus, yang
adalah Allah yang berinkarnasi, adalah realitas dari Allah dan manusia,
realitas dari semua lambang, gambar, dan bayangan Perjanjian Lama, dan realitas
dari segala perkara yang ilahi dan rohani.
Realitas
adalah Kristus sebagai Allah yang berinkarnasi. Realitas adalah Kristus sebagai
Orang yang di dalam-Nya segala kepenuhan ke-Allahan berhuni secara jasmaniah
menjadi realitas dari Allah, manusia, lambang-lambang, gambar-gambar, dan
bayang-bayang, dan semua perkara yang ilahi dan rohani. Dalam Perjanjian Lama
kita memiliki banyak lambang, gambar, dan bayang-bayang. Kristus adalah
realitas semuanya. Dalam Alkitab kita juga membaca banyak perkara rohani dan
ilahi seperti hayat, terang, hikmat, dan kebenaran. Kristus sendiri adalah
realitas dari semua hal ini. Karena itu, ketika kita membaca perkataan
"kebenaran" atau "realitas" dalam Perjanjian Baru, kita
perlu menyadari bahwa kata ini pertama-tama mengacu kepada Allah dan juga
kepada Kristus.
Kita
telah menunjukkan bahwa dalam Perjanjian Baru kebenaran menyatakan Roh itu,
yang adalah transfigurasi Kristus dan juga realitas Kristus dan wahyu ilahi.
Karena alasan ini, dalam 1 Yohanes 5:6, Yohanes berkata, "Dan Rohlah yang
bersaksi karena Roh adalah kebenaran."
No comments:
Post a Comment