Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:20, 23-24
Doa baca: Yoh. 4:24
Allah itu Roh dan siapa
saja yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.
Kita
perlu menyembah Bapa dengan Kristus yang adalah penggenapan kurban-kurban yang
dipersembahkan oleh bani Israel dalam penyembahan mereka kepada Allah. Kristus
bukanlah Kristus yang objektif, melainkan Kristus yang subjektif, Kristus yang
telah kita alami. Pengalaman atas Kristus sebagai penggenapan kurban-kurban
menghasilkan realitas. Inilah realitas yang disebut dalam Yohanes 4:23-24, realitas
ilahi yang kita alami dan menghasilkan kebajikan di dalam kita. Kebajikan ini
juga adalah realitas.
Sekarang
kita perlu mengerti bagaimana perlambangan ini digenapi oleh penyembahan yang
tepat dalam Perjanjian Baru. Tempat yang tepat bagi kita untuk menyembah Allah
adalah di dalam roh kita. Selanjutnya, ketika kita menyembah Allah di dalam
roh, kita harus menyembah Dia dengan Kristus yang telah kita alami.
Sebagai
orang-orang Kristen, kita harus mengalami Kristus setiap hari. Kemudian kita
harus datang ke sidangsidang gereja di dalam roh dan dengan Kristus yang telah
kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam sidangsidang gereja kita
harus menyembah Allah di dalam roh kita dan dengan Kristus yang telah kita
alami sebagai kurban persembahan. Kita boleh mempersembahkan Dia sebagai kurban
penghapus dosa atau sebagai kurban penebus salah. Kita juga dapat
mempersembahkan Dia sebagai kurban bakaran, sebagai kurban sajian, atau sebagai
kurban pendamaian. Semua kurban ini adalah Kristus yang kita alami secara subjektif.
Pengalaman
subjektif atas Kristus sedemikian ini adalah basil dari kenikmatan kita atas
Allah Tritunggal. Ketika kita mengalami Kristus, kita sesungguhnya menikmati
Bapa, Putra, dan Roh itu. Jadi, mengalami Kristus adalah menikmati Allah
Tritunggal. Kenikmatan ini menghasilkan satu realitas yang sangat subjektif dan
rill. Di satu pihak, realitas ini adalah Kristus di dalam kita, di pihak lain,
ini juga adalah realitas kita.
Kita
telah menjelaskan bahwa dalam mengalami Kristus kita menikmati Allah Bapa,
Allah Putra, dan Allah Roh. Kenikmatan ini menghasilkan satu realitas yang
dapat kita sebut realitas pribadi kita. Realitas pribadi ini adalah Kristus
menjenuhi manusia batiniah kita. Ketika kita memiliki realitas ini, kita
memiliki Kristus di dalam roh, hati, pikiran, emosi, dan tekad kita. Inilah
Kristus yang telah kita alami menjadi realitas kita. Sekarang kita harus
menyembah Allah bukan hanya di dalam roh kita, tetapi juga menyembah Dia dengan
realitas ini, yang adalah Kristus yang kita alami dalam hidup kita sehari-hari.
Ini bukan hanya realitas ilahi bagi kenikmatan kita; ini juga adalah realitas
insani kita, realitas pribadi kita yang timbul dari kenikmatan kita atas
realitas ilahi. Realitas insani ini adalah hasil dari realitas ilahi yang kita
nikmati setiap hari. Inilah pengertian yang tepat terhadap realitas dalam
Yohanes 4:23-24.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment