Hitstat

15 April 2017

Wahyu - Minggu 10 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 6:1-8
Doa baca: Why. 6:4
Lalu majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah seperti nyala api dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.


Kristus telah membuka keempat meterai itu, dan keempat ekor kuda yang berlomba pun telah diwahyukan. Janganlah mencoba memahami nubuat Alkitab hanya menurut otak Anda. Kita harus memperhatikan pengalaman. Untuk memahami nubuat Alkitab, kita harus memperhatikan sejarah karena nubuat-nubuat itu adalah ramalan dari segala perkara yang akan datang. Apa yang terjadi selama dua puluh abad ini? Empat perkara -- pemberitaan Injil, peperangan, kelaparan, dan maut.

Setelah inkarnasi-Nya, Kristus menggenapkan penebusan melalui kematian di atas salib, masuk ke dalam kebangkitan, dan kemudian naik ke surga. Sejarah manusia tidak pernah memberi kita catatan yang demikian. Namun sesungguhnya inilah sejarah dunia. Ketika membaca sejarah, saya menemukan bahwa sejarah dunia yang diajarkan oleh para guru sejarah memiliki satu kekurangan besar -- di sana tidak ada inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan. Jika Anda mengambil keempat perkara tersebut dari sejarah dunia, dunia yang bagaimanakah yang kita miliki? Dalam catatan sejarah Allah, keempat perkara di atas sangatlah penting. Setelah kenaikan Kristus, seluruh lintasan sejarah dunia telah berubah. Kristus telah membuka ekonomi Allah, Kristus juga menuliskan sejarah umat manusia selama dua puluh abad ini.

Kita bisa melihat sejarah umat manusia yang tepat melalui firman murni. Catatan sejarah dalam Alkitab merampungkan ekonomi Allah. Setelah kenaikan Kristus dan sebelum Ia datang kembali, berlangsunglah sejarah dunia. Sejarah ini diringkas dalam suatu pacuan empat ekor kuda. Seperti yang telah kita lihat, penunggang kuda pertama adalah pemberitaan Injil. Ekonomi Allah bukanlah untuk yang lain, hanya untuk pemberitaan Injil bagi penggenapan tujuan kekal-Nya. Dari manakah sumber pemberitaan Injil itu? Dari inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus. Keempat hal ini merupakan sumber Injil. Sejarah selama dua puluh abad ini adalah untuk pemberitaan Injil. Inilah hikmat Allah. Pemberitaan Injil selalu memimpin pacuan keempat kuda ini. Untuk apakah generasi kita? Untuk memberitakan Injil. Pemberitaan Injil adalah untuk merampungkan ekonomi Allah. Bagaimanakah gereja bisa terwujud? Hanya melalui pemberitaan Injil. Bagaimanakah Yerusalem Baru bisa terwujud? Hanya melalui pemberitaan Injil.

Tiga perkara negatif; peperangan, kelaparan, dan maut, membantu kemajuan pemberitaan injil. Orang yang berlari dalam perlombaan, pasti berlari lebih cepat daripada bila ia berlari sendirian. Peperangan, kelaparan, dan maut adalah perkara-perkara yang mengerikan, tetapi hal-hal itu mempercepat pengabaran Injil. Di China, pada tahun-tahun awal, sulit sekali membuka pintu Injil. Tahukah Anda, apakah yang membuka pintu Injil di sana? Peperangan. Pintu telah terbuka, bukan hanya oleh perang saudara, tetapi juga oleh perang dunia yang diawali oleh serbuan bangsa Jepang ke China. Setelah perang antara China dengan Jepang berakhir, ribuan orang China beroleh selamat. Tambahan pula, melalui perang saudara di tahun 1940-an, banyak orang dari daratan China mengungsi ke Taiwan, dan ribuan di antaranya telah diselamatkan. Peperangan membuat mereka mengenal Injil. Karena itu, peperangan telah dan akan tetap menjadi pembantu yang baik bagi pemberitaan Injil.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 19

No comments: