Pembacaan Alkitab: Why. 6:1-8
Doa baca: Why. 6:4
Lalu majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah
seperti nyala api dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk
mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan
kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Kristus telah membuka keempat meterai
itu, dan keempat ekor kuda yang berlomba pun telah diwahyukan. Janganlah
mencoba memahami nubuat Alkitab hanya menurut otak Anda. Kita harus
memperhatikan pengalaman. Untuk memahami nubuat Alkitab, kita harus
memperhatikan sejarah karena nubuat-nubuat itu adalah ramalan dari segala
perkara yang akan datang. Apa yang terjadi selama dua puluh abad ini? Empat
perkara -- pemberitaan Injil, peperangan, kelaparan, dan maut.
Setelah inkarnasi-Nya, Kristus
menggenapkan penebusan melalui kematian di atas salib, masuk ke dalam
kebangkitan, dan kemudian naik ke surga. Sejarah manusia tidak pernah memberi
kita catatan yang demikian. Namun sesungguhnya inilah sejarah dunia. Ketika
membaca sejarah, saya menemukan bahwa sejarah dunia yang diajarkan oleh para
guru sejarah memiliki satu kekurangan besar -- di sana tidak ada inkarnasi,
penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan. Jika Anda mengambil keempat perkara
tersebut dari sejarah dunia, dunia yang bagaimanakah yang kita miliki? Dalam
catatan sejarah Allah, keempat perkara di atas sangatlah penting. Setelah
kenaikan Kristus, seluruh lintasan sejarah dunia telah berubah. Kristus telah
membuka ekonomi Allah, Kristus juga menuliskan sejarah umat manusia selama dua
puluh abad ini.
Kita bisa melihat sejarah umat manusia
yang tepat melalui firman murni. Catatan sejarah dalam Alkitab merampungkan
ekonomi Allah. Setelah kenaikan Kristus dan sebelum Ia datang kembali,
berlangsunglah sejarah dunia. Sejarah ini diringkas dalam suatu pacuan empat
ekor kuda. Seperti yang telah kita lihat, penunggang kuda pertama adalah
pemberitaan Injil. Ekonomi Allah bukanlah untuk yang lain, hanya untuk
pemberitaan Injil bagi penggenapan tujuan kekal-Nya. Dari manakah sumber
pemberitaan Injil itu? Dari inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan
Kristus. Keempat hal ini merupakan sumber Injil. Sejarah selama dua puluh abad
ini adalah untuk pemberitaan Injil. Inilah hikmat Allah. Pemberitaan Injil
selalu memimpin pacuan keempat kuda ini. Untuk apakah generasi kita? Untuk
memberitakan Injil. Pemberitaan Injil adalah untuk merampungkan ekonomi Allah.
Bagaimanakah gereja bisa terwujud? Hanya melalui pemberitaan Injil.
Bagaimanakah Yerusalem Baru bisa terwujud? Hanya melalui pemberitaan Injil.
Tiga perkara negatif; peperangan,
kelaparan, dan maut, membantu kemajuan pemberitaan injil. Orang yang berlari
dalam perlombaan, pasti berlari lebih cepat daripada bila ia berlari sendirian.
Peperangan, kelaparan, dan maut adalah perkara-perkara yang mengerikan, tetapi
hal-hal itu mempercepat pengabaran Injil. Di China, pada tahun-tahun awal,
sulit sekali membuka pintu Injil. Tahukah Anda, apakah yang membuka pintu Injil
di sana? Peperangan. Pintu telah terbuka, bukan hanya oleh perang saudara,
tetapi juga oleh perang dunia yang diawali oleh serbuan bangsa Jepang ke China.
Setelah perang antara China dengan Jepang berakhir, ribuan orang China beroleh
selamat. Tambahan pula, melalui perang saudara di tahun 1940-an, banyak orang
dari daratan China mengungsi ke Taiwan, dan ribuan di antaranya telah
diselamatkan. Peperangan membuat mereka mengenal Injil. Karena itu, peperangan
telah dan akan tetap menjadi pembantu yang baik bagi pemberitaan Injil.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 19
No comments:
Post a Comment