Pembacaan Alkitab: Za. 3:9
Doa baca: Za. 3:9
Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan
kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku akan mengukirkan
ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan
menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
Zakharia 3:9 mengungkapkan
bahwa ketujuh mata bukan hanya ketujuh mata Tuhan, tetapi juga ketujuh mata
batu permata. Batu permata itu akan diukir dalam waktu satu hari karena
kesalahan umat Allah. Pengukiran batu permata itu adalah penanggulangan oleh
keadilan Allah di salib untuk penebusan kita. Kristus, Domba penebus, juga
adalah batu permata yang bermata tujuh itu. Ketujuh mata adalah ketujuh pelita
untuk pembangunan Allah. Ketika membaca Kitab Wahyu, kita dengan jelas nampak
bahwa ketujuh pelita adalah ketujuh mata Sang Penebus, yaitu ketujuh Roh Allah
untuk pembangunan Allah.
Menurut Kitab Wahyu, Tuhan Yesus mempunyai tujuh mata yang
menyala-nyala. Sekalipun ketujuh mata itu untuk memeriksa, menghakimi,
membersihkan, dan menerangi, namun akhirnya ketujuh mata itu adalah untuk
mentransfusi kita dengan esens-Nya, unsur ilahi-Nya. Ketika kita diperiksa,
dibersihkan, dimurnikan, disaring, dan dihakimi oleh mata Kristus yang
menyala-nyala, kita memperoleh unsur-unsur-Nya. Tidak hanya beberapa unsur diri
kita dimurnikan, tetapi beberapa unsur-Nya ditransfusikan ke dalam kita.
Berbagai hal alamiah dibersihkan, dan hal-hal ilahi ditransfusikan ke dalam
kita. Melalui proses ini, Tuhan membangun kita bersama-sama dan melaksanakan
pembangunan Allah. Kitab Wahyu terutama bukan untuk memeriksa dan menghakimi,
melainkan untuk menghasilkan dan membangun Yerusalem Baru, kesimpulan akhir
dari kitab ini. Sebagai hasil dari transfusi ketujuh mata Kristus, Yerusalem
Baru akan terbangun. Ketujuh mata Kristus memandang umat pilihan Allah,
menerangi, memeriksa, menghakimi, memurnikan, dan membersihkan mereka, dan
terakhir menginfus mereka dengan apa adanya Dia. Melalui menginfus kita dengan
esens-Nya, Ia menjadikan kita sama seperti apa adanya Dia, dengan itu pula, Ia
mengubah kita dari yang alamiah menjadi sama seperti Dia. Demikianlah kita
menjadi bahan-bahan yang telah diubah untuk pembangunan Yerusalem Baru. Kita
semua harus nampak bahwa ketujuh mata, yang tidak lain adalah ketujuh Roh Allah
dan Anak Domba, mutlak untuk pembangunan Allah.
Ketujuh Roh itu adalah Roh Kudus. Sebagai Roh Kudus, ketujuh Roh
itu tidak dapat terpisah dari Kristus. Sama seperti seseorang dengan matanya
adalah satu, demikian pula Kristus dan Roh itu adalah satu. Bila seseorang
memandang Anda, ia memandang dengan matanya, dan bila matanya memandang Anda,
maka ia memandang Anda. Dalam pengalaman kita, Roh itu adalah mata Kristus.
Allah Tritunggal adalah untuk pembangunan Allah. Agar Allah bisa
memiliki pembangunan, Allah Tritunggal harus disalurkan ke dalam kita. Hal ini
diwahyukan sepenuhnya dalam Kitab Wahyu. Visi utama dalam Alkitab adalah
pembangunan Allah. Jika Anda tidak nampak pembangunan Allah, Anda akan sulit
memahami Alkitab dengan benar. Seluruh Alkitab berkaitan dengan pembangunan
Allah, dan pembangunan Allah digenapi oleh Allah Tritunggal yang disalurkan ke
dalam kita. Ketika kita membaca Kitab Wahyu, kita harus memegang visi ini. Jika
kita berbuat demikian, kita akan mampu memahami kitab ini dan nampak bahwa
kitab ini bukan hanya sebuah kitab penghakiman, melainkan sebuah kitab untuk
pembangunan Allah
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 22
No comments:
Post a Comment