Hitstat

25 April 2017

Wahyu - Minggu 12 Selasa



Pembacaan Alkitab: Za. 3:9
Doa baca: Za. 3:9
Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.


Zakharia 3:9 mengungkapkan bahwa ketujuh mata bukan hanya ketujuh mata Tuhan, tetapi juga ketujuh mata batu permata. Batu permata itu akan diukir dalam waktu satu hari karena kesalahan umat Allah. Pengukiran batu permata itu adalah penanggulangan oleh keadilan Allah di salib untuk penebusan kita. Kristus, Domba penebus, juga adalah batu permata yang bermata tujuh itu. Ketujuh mata adalah ketujuh pelita untuk pembangunan Allah. Ketika membaca Kitab Wahyu, kita dengan jelas nampak bahwa ketujuh pelita adalah ketujuh mata Sang Penebus, yaitu ketujuh Roh Allah untuk pembangunan Allah.

Menurut Kitab Wahyu, Tuhan Yesus mempunyai tujuh mata yang menyala-nyala. Sekalipun ketujuh mata itu untuk memeriksa, menghakimi, membersihkan, dan menerangi, namun akhirnya ketujuh mata itu adalah untuk mentransfusi kita dengan esens-Nya, unsur ilahi-Nya. Ketika kita diperiksa, dibersihkan, dimurnikan, disaring, dan dihakimi oleh mata Kristus yang menyala-nyala, kita memperoleh unsur-unsur-Nya. Tidak hanya beberapa unsur diri kita dimurnikan, tetapi beberapa unsur-Nya ditransfusikan ke dalam kita. Berbagai hal alamiah dibersihkan, dan hal-hal ilahi ditransfusikan ke dalam kita. Melalui proses ini, Tuhan membangun kita bersama-sama dan melaksanakan pembangunan Allah. Kitab Wahyu terutama bukan untuk memeriksa dan menghakimi, melainkan untuk menghasilkan dan membangun Yerusalem Baru, kesimpulan akhir dari kitab ini. Sebagai hasil dari transfusi ketujuh mata Kristus, Yerusalem Baru akan terbangun. Ketujuh mata Kristus memandang umat pilihan Allah, menerangi, memeriksa, menghakimi, memurnikan, dan membersihkan mereka, dan terakhir menginfus mereka dengan apa adanya Dia. Melalui menginfus kita dengan esens-Nya, Ia menjadikan kita sama seperti apa adanya Dia, dengan itu pula, Ia mengubah kita dari yang alamiah menjadi sama seperti Dia. Demikianlah kita menjadi bahan-bahan yang telah diubah untuk pembangunan Yerusalem Baru. Kita semua harus nampak bahwa ketujuh mata, yang tidak lain adalah ketujuh Roh Allah dan Anak Domba, mutlak untuk pembangunan Allah.

Ketujuh Roh itu adalah Roh Kudus. Sebagai Roh Kudus, ketujuh Roh itu tidak dapat terpisah dari Kristus. Sama seperti seseorang dengan matanya adalah satu, demikian pula Kristus dan Roh itu adalah satu. Bila seseorang memandang Anda, ia memandang dengan matanya, dan bila matanya memandang Anda, maka ia memandang Anda. Dalam pengalaman kita, Roh itu adalah mata Kristus.

Allah Tritunggal adalah untuk pembangunan Allah. Agar Allah bisa memiliki pembangunan, Allah Tritunggal harus disalurkan ke dalam kita. Hal ini diwahyukan sepenuhnya dalam Kitab Wahyu. Visi utama dalam Alkitab adalah pembangunan Allah. Jika Anda tidak nampak pembangunan Allah, Anda akan sulit memahami Alkitab dengan benar. Seluruh Alkitab berkaitan dengan pembangunan Allah, dan pembangunan Allah digenapi oleh Allah Tritunggal yang disalurkan ke dalam kita. Ketika kita membaca Kitab Wahyu, kita harus memegang visi ini. Jika kita berbuat demikian, kita akan mampu memahami kitab ini dan nampak bahwa kitab ini bukan hanya sebuah kitab penghakiman, melainkan sebuah kitab untuk pembangunan Allah


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 22

No comments: