Pembacaan Alkitab: Why. 6:9-10
Doa baca: Why. 6:9
Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku
melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman
Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
Selama zaman pemberitaan Injil, banyak
orang kudus menjadi martir karena firman Allah dan kesaksian Yesus. Stefanus,
Petrus, dan hampir semua rasul lainnya telah menjadi martir. Rasul Yohanes
dibuang, Paulus dipenjarakan dan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Sepanjang
abad, di mana saja Injil diberitakan, di sana ada martir. Ribuan orang yang
setia kepada kesaksian Tuhan telah menjadi martir. Boleh dikatakan, Saudara
Watchman Nee juga martir. Kaum saleh itu menjadi martir bukan karena mereka
menentang pemerintahan manusia, tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus.
Firman Allah adalah berita sukacita, Injil, yang mereka beritakan kepada orang
banyak. Kesaksian Yesus adalah kehidupan yang mereka tempuh. Masyarakat manusia
dengan kebudayaan manusia, seluruhnya berada di bawah pengaruh jahat si Iblis (1
Yoh. 5:19). Pemberitaan firman Allah
maupun hidup yang menampilkan kesaksian Yesus, keduanya bertentangan dengan
jalan Iblis di dunia ini. Tentu saja Iblis membencinya. Karena itu, kapan saja
dan di mana saja kaum saleh memberitakan firman Allah dan menampilkan kesaksian
Yesus, Iblis menghasut orang banyak untuk menganiaya mereka, bahkan membunuh
mereka. Ini adalah suatu peperangan, bukan antara manusia dengan kaum saleh,
melainkan antara Iblis dengan Allah. Waktunya akan tiba, Allah akan menuntut
balas bagi kaum saleh dengan melaksanakan penghakiman-Nya yang adil atas bumi
yang berada di bawah pengaruh jahat Iblis.
Jiwa kaum saleh martir yang ada di bawah mezbah itu (Why.
6:9-10) menyatakan bahwa dalam pandangan Allah, mereka semua telah
dipersembahkan kepada Allah sebagai kurban di atas mezbah dan bahwa darah
mereka, yaitu jiwa mereka, ditumpahkan di sana. Sekarang posisi mereka berada
di bawah mezbah. Menurut tanda, mezbah berada di pelataran luar Kemah Pertemuan
dan Bait Suci, pelataran luar melambangkan bumi. Karena itu, "di bawah
mezbah" berarti di bawah bumi, tempat jiwa kaum saleh martir berada.
Inilah Taman Firdaus yang dituju oleh Tuhan Yesus setelah Ia wafat (Luk.
23:43). Tempat ini berada di dalam rahim bumi (Mat. 12:40), dan merupakan
bagian dari alam maut (Kis. 2:27; dunia orang mati), bagian yang nyaman, tempat
Abraham berada (Luk. 16:22-26).
Setelah
seorang saleh meninggal, ia tidak memiliki tubuh lagi, menjadi telanjang. Orang
yang tidak memiliki tubuh berarti telanjang, berada dalam keadaan yang tidak
wajar. Tidak seorang pun bisa berdiri di hadapan Allah di langit tingkat ketiga
dalam keadaan telanjang, dalam keadaan yang tidak wajar seperti itu. Karena itu
kaum saleh yang telah mati harus ditempatkan di tempat yang nyaman hingga saat
kebangkitan mereka. Saat itu Allah akan mengenakan tubuh kebangkitan kepada
mereka dan mereka akan menjadi orang yang sempurna dalam keadaan wajar.
Setelah menunggu sejangka waktu, menjelang
akhir zaman ini, kaum saleh martir berseru menuntut balas, mendesak Tuhan untuk
menghakimi dan membalaskan darah mereka "kepada mereka yang tinggal di
bumi".
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 20
No comments:
Post a Comment