Hitstat

10 April 2017

Wahyu - Minggu 10 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 5:1-6
Doa baca: Why. 5:5
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, “Jangan menangis! Lihatlah, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”


Dalam 5:1, Dia yang duduk di atas takhta memegang gulungan kitab yang dimeterai dengan tujuh meterai. Ketujuh meterai yang memeteraikan gulungan kitab ini sesungguhnya adalah isi gulungan kitab ini, juga isi Kitab Wahyu. Gulungan kitab ini pasti perjanjian yang baru, surat kuasa terbesar dalam alam semesta yang disahkan dengan darah Anak Domba, untuk menebus gereja, bani Israel, dunia, dan alam semesta. Ketika Kristus mati di atas salib, Ia merasakan maut bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk segala sesuatu (Ibr. 2:9). Di sini kita nampak rahasia administrasi Allah dalam alam semesta. Ketika Perjanjian Baru disahkan oleh kematian Kristus, hal itu merupakan satu rahasia bagi umat manusia. Perjanjian Baru adalah rahasia alam semesta dan isi dari Kitab Wahyu.

Dalam 5:2-4 kita nampak bahwa tidak seorang pun baik yang di surga, di bumi, atau di bawah bumi yang layak membuka gulungan kitab itu atau melihat isinya. Jika dalam alam semesta benar-benar tidak ada seorang pun yang layak membuka gulungan kitab itu, kita tentu perlu menangis, sebab alam semesta akan menjadi sia-sia, bila tidak ada seorang pun yang layak menyingkapkan rahasianya. Jika tidak ada Kristus di alam semesta ini, alam semesta akan menangis. Tetapi karena ada Kristus, kita tidak perlu menangis.

Sementara Yohanes menangis, salah satu di antara tua-tua itu berkata kepadanya, "Jangan menangis! Lihatlah, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Singa melambangkan Kristus, menggambarkan Dia adalah laskar perkasa yang menentang musuh, seperti yang dinubuatkan dalam Kejadian 49:8-9. Kita telah menunjukkan bahwa hampir segala sesuatu yang terdapat dalam Kitab Wahyu merupakan penggenapan dari apa yang tercantum dalam Perjanjian Lama. Kristus adalah Singa yang berperang, mengalahkan, dan menang. Ia telah menang perang. Karena itu, kemenangan-Nya membuat Dia layak membuka gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya.

Malaikat memperkenalkan Kristus sebagai Singa, tetapi Yohanes melihat-Nya sebagai Anak Domba (ay. 6). Sebagai Singa, Dia adalah Laskar yang melawan musuh; sebagai Anak Domba, Dia adalah Penebus kita. Dia berperang untuk menebus kita, kini Dia sudah mengalahkan musuh dan telah merampungkan penebusan untuk kita. Terhadap musuh, Dia adalah Singa; terhadap kita, Dia adalah Anak Domba. Walaupun para malaikat tidak memerlukan penebusan, namun mereka memerlukan seseorang untuk mengalahkan musuh Allah, karena salah satu di antara mereka telah menjadi musuh Allah. Jadi, para malaikat mengharapkan adanya seseorang yang mengalahkan pemberontak itu. Terhadap malaikat, Kristus adalah Singa yang mengalahkan pemberontak; tetapi terhadap kita, termasuk juga Rasul Yohanes, Kristus adalah Anak Domba, Sang Penebus. Kita memerlukan penebusan Kristus. Seperti yang telah kita tunjukkan, dalam alam semesta terdapat dua kesulitan besar, Iblis dan dosa. Sebagai Singa, Kristus telah mengalahkan dan memusnahkan Iblis; dan sebagai Anak Domba, Ia telah menghapus dosa kita. Ia telah memperoleh kemenangan dan juga menggenapkan penebusan. Sekarang Ia adalah Singa-Anak Domba.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 18

No comments: