Pembacaan Alkitab: Why. 5:1-6
Doa baca: Why. 5:5
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku,
“Jangan menangis! Lihatlah, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”
Dalam 5:1, Dia yang duduk di atas
takhta memegang gulungan kitab yang dimeterai dengan tujuh meterai. Ketujuh
meterai yang memeteraikan gulungan kitab ini sesungguhnya adalah isi gulungan
kitab ini, juga isi Kitab Wahyu. Gulungan kitab ini pasti perjanjian yang baru,
surat kuasa terbesar dalam alam semesta yang disahkan dengan darah Anak Domba,
untuk menebus gereja, bani Israel, dunia, dan alam semesta. Ketika Kristus mati
di atas salib, Ia merasakan maut bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk
segala sesuatu (Ibr. 2:9). Di sini kita nampak rahasia administrasi Allah dalam
alam semesta. Ketika Perjanjian Baru disahkan oleh kematian Kristus, hal itu
merupakan satu rahasia bagi umat manusia. Perjanjian Baru adalah rahasia alam
semesta dan isi dari Kitab Wahyu.
Dalam 5:2-4
kita nampak bahwa tidak seorang pun baik yang di surga, di bumi, atau di bawah
bumi yang layak membuka gulungan kitab itu atau melihat isinya. Jika dalam alam semesta benar-benar tidak ada
seorang pun yang layak membuka gulungan kitab itu, kita tentu perlu menangis,
sebab alam semesta akan menjadi sia-sia, bila tidak ada seorang pun yang layak
menyingkapkan rahasianya. Jika tidak ada Kristus di alam semesta ini, alam
semesta akan menangis. Tetapi karena ada Kristus, kita tidak perlu menangis.
Sementara Yohanes menangis, salah satu
di antara tua-tua itu berkata kepadanya, "Jangan menangis! Lihatlah,
singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Singa melambangkan Kristus, menggambarkan
Dia adalah laskar perkasa yang menentang musuh, seperti yang dinubuatkan dalam
Kejadian 49:8-9. Kita telah menunjukkan bahwa hampir segala sesuatu yang
terdapat dalam Kitab Wahyu merupakan penggenapan dari apa yang tercantum dalam
Perjanjian Lama. Kristus adalah Singa yang berperang, mengalahkan, dan menang.
Ia telah menang perang. Karena itu, kemenangan-Nya membuat Dia layak membuka
gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya.
Malaikat memperkenalkan Kristus sebagai
Singa, tetapi Yohanes melihat-Nya sebagai Anak Domba (ay. 6). Sebagai Singa,
Dia adalah Laskar yang melawan musuh; sebagai Anak Domba, Dia adalah Penebus
kita. Dia berperang untuk menebus kita, kini Dia sudah mengalahkan musuh dan
telah merampungkan penebusan untuk kita. Terhadap musuh, Dia adalah Singa;
terhadap kita, Dia adalah Anak Domba. Walaupun para malaikat tidak memerlukan
penebusan, namun mereka memerlukan seseorang untuk mengalahkan musuh Allah,
karena salah satu di antara mereka telah menjadi musuh Allah. Jadi, para
malaikat mengharapkan adanya seseorang yang mengalahkan pemberontak itu.
Terhadap malaikat, Kristus adalah Singa yang mengalahkan pemberontak; tetapi
terhadap kita, termasuk juga Rasul Yohanes, Kristus adalah Anak Domba, Sang
Penebus. Kita memerlukan penebusan Kristus. Seperti yang telah kita tunjukkan,
dalam alam semesta terdapat dua kesulitan besar, Iblis dan dosa. Sebagai Singa,
Kristus telah mengalahkan dan memusnahkan Iblis; dan sebagai Anak Domba, Ia
telah menghapus dosa kita. Ia telah memperoleh kemenangan dan juga menggenapkan
penebusan. Sekarang Ia adalah Singa-Anak Domba.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 18
No comments:
Post a Comment