Pembacaan Alkitab: Why. 4:1-5
Doa baca: Why. 4:1
Setelah
itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang
dahulu kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, "Naiklah
kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah
ini."
Rencana Allah tersembunyi di surga.
Ketika Allah menemukan seseorang di bumi yang sesuai dengan maksud hati-Nya,
surga terbuka terhadap orang itu. Surga pernah terbuka kepada Yakub (Kej.
28:12-17), Yehezkiel (Yeh. 1:1), Yesus (Mat. 3:16), Stefanus (Kis. 7:56), dan
Petrus (Kis. 10:11). Di sini dan dalam 19:11, surga juga terbuka kepada
Yohanes, penulis kitab ini. Dalam kekekalan, surga pun akan terbuka kepada
semua orang beriman di dalam Tuhan (Yoh. 1:51).
Di surga, pertama-tama ada sebuah takhta, dan Kitab Wahyu berfokus
padanya (4:2). Takhta Allah dalam Kitab Wahyu
adalah pusat administrasi Allah. Takhta dalam kitab ini adalah takhta
penghakiman. Dari takhta ini dunia menerima penghakiman. Inilah takhta Allah di
surga. Alam semesta, terutama bumi, berada di bawah takhta ini. Apa saja yang
diperbuat oleh Iblis di angkasa dan apa saja yang diperbuat manusia di bumi,
semuanya berada di bawah takhta Allah yang di surga. Hari ini, manusia mungkin
melakukan apa saja yang disukainya, tetapi takhta Allah yang di surga tetap
berkuasa atas seluruh manusia dan atas segala sesuatu. Tidak seorang pun dapat
melakukan sesuatu, dan tidak mungkin sesuatu terjadi di luar pengaturan takhta
Allah. Nampaknya, takhta ini tidak terlihat dan tidak diketahui oleh manusia,
tetapi sesungguhnya takhta ini mengatur setiap orang dan segala sesuatu dari
balik layar. Sesuai dengan waktu Allah dan untuk menggenapkan tujuan Allah,
takhta ini selalu menghakimi umat manusia dan segala perkara yang terjadi di
bumi. Dalam Kitab Wahyu, kesimpulan terakhir berasal dari penggenapan
pelaksanaan penghakiman Allah. Penghakiman ini berasal dari takhta dan akan
membereskan kekacauan yang disebabkan oleh pemberontakan Iblis dan kejatuhan
manusia, baik di surga maupun di bumi.
Pelangi adalah tanda perjanjian Allah
dengan manusia dan semua makhluk hidup bahwa Dia tidak akan memakai air bah
lagi untuk memusnahkan mereka (Kej. 9:8-17). Pelangi yang mengelilingi
takhta-Nya (Why. 4:3), menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang
mengadakan perjanjian, Allah yang setia, yang akan berpegang pada
perjanjian-Nya pada waktu melaksanakan penghakiman-Nya atas bumi. Dia tidak
akan memakai air bah untuk menghakimi manusia, juga tidak akan memusnahkan
seluruh umat manusia, melainkan akan menyisakan sebagian orang, menjadi
bangsa-bangsa di bumi yang baru untuk kemuliaan-Nya (21:24, 26). Pelangi ini
menunjukkan Allah setia dalam administrasi-Nya terhadap umat manusia. Pelangi yang mengelilingi takhta Allah coraknya
seperti permata zamrud. Permata zamrud berwarna hijau rumput, melambangkan
hayat di bumi. Hal ini menyatakan ketika Allah melaksanakan penghakiman-Nya
atas bumi, Dia akan mengingat perjanjian-Nya dan akan menyisakan sebagian hayat
di bumi, seperti yang dinyatakan dalam Kejadian 9:11. Zamrud, sebagai batu
berharga, bentuknya kukuh, padat. Benda pengingat Allah untuk memegang
janji-Nya adalah yang kukuh. Ada pengingat yang kukuh di sekitar takhta itu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 17
No comments:
Post a Comment