Hitstat

08 April 2017

Wahyu - Minggu 9 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 4:7-11
Doa baca: Why. 4:11
Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan karena kehendak-Mu, semuanya itu ada dan diciptakan.


Ayat 6 mengatakan, "Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang." Ciri-ciri yang paling ditekankan dari keempat makhluk hidup ini adalah mata mereka. Mereka penuh dengan mata, di sebelah depan, di sebelah belakang, dan di sebelah dalamnya, dan mereka bisa melihat ke segala arah tanpa perlu memalingkan badan. Mata diberikan kepada makhluk hidup untuk menerima terang dan visi. Keempat makhluk hidup itu penuh dengan mata, bukan hanya di depan dan di belakangnya, tetapi juga di sekelilingnya dan di sebelah dalamnya (ayat 8), menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak buram, melainkan bening bagaikan kristal dalam setiap aspek. Umat Kristen seharusnya demikian, penuh dengan mata. Bila kita penuh dengan mata, keadaan kita akan transparan, tembus cahaya. Jika seseorang tidak mempunyai mata, keadaannya gelap. Mata kita menjadikan kita transparan. Jika pada tubuh kita ada seratus mata, baik yang di dalam maupun yang di luar, maka seluruh tubuh kita akan transparan. Di hadapan Allah, kita sebagai orang yang tertebus harus demikian.

Kedua puluh empat tua-tua di sekeliling takhta Allah mewakili semua malaikat, sedangkan keempat makhluk hidup mewakili semua makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup yang pertama seperti singa, mewakili binatang buas; makhluk hidup yang kedua seperti anak lembu, mewakili ternak; makhluk hidup yang ketiga mempunyai mata seperti manusia, mewakili umat manusia; makhluk hidup yang keempat seperti burung nasar, mewakili unggas. Di antara keempat makhluk hidup, anak lembu adalah tahir, tetapi singa dan burung nasar adalah haram (Im. 11:3, 27, 13-19). Setelah ditebus, mereka semua menjadi tahir (Kis. 10:11-16). Di antara keempat makhluk hidup itu, anak lembu dan manusia adalah makhluk yang lemah lembut dan halus, tetapi singa dan burung nasar itu buas dan ganas. Melalui penebusan, mereka tinggal berdiam bersama-sama (Yes. 11:6-9). Penebusan Kristus bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk segala sesuatu (Kol. 1:20), sebab Ia mati bagi segala sesuatu (Ibr. 2:9).

Dalam 4:8-11 kita nampak penyembahan terhadap Allah. Penyembahan terhadap Allah di sini dilakukan oleh keempat makhluk hidup yang mewakili semua ciptaan (ayat 8-9) dan oleh kedua puluh empat tua-tua yang mewakili semua malaikat (ayat 10-11). Di tempat ini, semua ciptaan menyembah Allah. Dalam ayat 8 kata "kudus" diucapkan tiga kali, seperti dalam Yesaya 6:3, menyiratkan bahwa Allah itu tritunggal. Puji-pujian keempat makhluk hidup dalam ayat 9 dan puji-pujian kedua puluh empat tua-tua dalam ayat 11, semuanya terdiri atas tiga hal, menyiratkan mereka sedang memuji Allah Tritunggal. Dua hal pertama dalam kedua pujian itu, yaitu kemuliaan dan hormat adalah sama, tetapi hal yang terakhir berbeda. Dalam puji-pujian keempat makhluk hidup, hal yang terakhir adalah ucapan syukur, karena mereka adalah kaum tertebus, mereka bersyukur atas anugerah penebusan Allah; tetapi dalam puji-pujian kedua puluh empat tua-tua, hal yang terakhir adalah kekuatan, karena mereka bukan makhluk ciptaan yang ditebus, melainkan bersandarkan kekuatan Allah mengatur alam semesta; itulah sebabnya mereka mengapresiasi kekuatan Allah. Kitab ini, yang menyingkapkan administrasi universal Allah, menampakkan tujuan Allah kepada kita. Karena itu, dalam puji-pujian kedua puluh empat tua-tua itu kepada Allah sehubungan dengan penciptaan-Nya, penciptaan-Nya dihubungkan dengan kehendak-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 17

No comments: