Hitstat

04 April 2017

Wahyu - Minggu 9 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 3:14-22
Doa baca: Why. 3:18
Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari Aku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.


Pertama, Tuhan menasihati gereja di Laodikia untuk membeli "emas yang telah dimurnikan dalam api." Alkitab mengumpamakan iman kita yang beroperasi dan bekerja ini (Gal. 5:6) sebagai emas (1 Ptr. 1:7), dan sifat ilahi Allah, yaitu sifat ilahi Kristus, juga dilambangkan dengan emas (Kel. 25:11). Kita berbagian dalam sifat ilahi Allah melalui iman (2 Ptr. 1:1, 4-5). Gereja terpulih yang merosot lagi mempunyai pengenalan teoritis terhadap Kristus, tetapi tidak mempunyai iman hidup yang cukup untuk berbagian dalam unsur ilahi Kristus. Dia harus membayar harga untuk mendapatkan iman emas melalui pengujian api, supaya dia bisa berbagian dalam emas sejati, yaitu diri Kristus sendiri sebagai unsur hayat Tubuh-Nya. Dengan demikian, barulah dia bisa menjadi kaki pelita emas murni (1:20) untuk membangun Yerusalem Baru yang terbuat dari emas (21:18).

Kedua, Tuhan menasihati gereja di Lodikia agar membeli "pakaian putih" supaya "memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjangannya yang memalukan". Dalam perlambangan, pakaian melambangkan perbuatan, tingkah laku. Pakaian putih di sini melambangkan perbuatan yang diperkenan Tuhan, yaitu Tuhan sendiri diperhidupkan dari gereja. Pakaian putih adalah Kristus sebagai kebenaran subjektif kita, yaitu Kristus hidup melalui diri kita. Kristus yang kita perhidupkan ini menjadi pakaian kedua agar kita bisa diperkenan Tuhan. Kita semua memerlukan pakaian kedua ini. Bila kita mempunyai iman yang hidup dan berbagian dalam sifat ilahi, sifat ilahi ini akhirnya bisa diperhidupkan melalui diri kita menjadi kehidupan kita. Kehidupan ini adalah Kristus diperhidupkan melalui diri kita, adalah pakaian kedua yang memberi kita kedudukan dan kelayakan untuk diperkenan Kristus. Pakaian ini akan menutupi ketelanjangan kita.

Ketiga, Tuhan menasihati gereja di Laodikia agar membeli salep mata dari Dia dan mengoleskan ke mata mereka agar bisa nampak. Salep mata yang diperlukan untuk melumas mata, pasti mengacu kepada Roh pengurapan (1 Yoh. 2:27), yaitu Tuhan sendiri sebagai Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Gereja terpulih yang merosot lagi juga memerlukan salep mata ini untuk menyembuhkan kebutaannya. Untuk ketiga benda tersebut, dia harus membayar harga. Wawasan rohani selalu berkaitan dengan Roh itu. Kita memerlukan lebih banyak Roh, bukan pengetahuan. Kita tidak memerlukan lebih banyak doktrin, kita memerlukan lebih banyak Roh untuk mengolesi manusia batiniah kita, mengolesi insan batiniah kita, agar kita bisa mempunyai wawasan untuk melihat segala perkara dari dalam. Dengan salep mata ini, dengan pengurapan ini, kita bisa memiliki pandangan yang lebih jauh, lebih dalam, dan menembusi segala perkara. Kemudian kita akan berkata, "Tuhan Yesus, karena aku sekarang nampak betapa mustikanya Engkau, maka aku siap membayar berapa pun harganya." Mengapa banyak orang Kristen tidak rela membayar harga untuk Kristus? Karena mereka tidak nampak betapa mustikanya Kristus itu. Mereka tidak nampak betapa berharga, betapa indah, dan betapa tinggi nilai Kristus. Tetapi begitu mata kita diurapi dengan salep mata ilahi dan yang rohani, kita akan berkata, "Sudah selayaknya bagiku membayar harga bagi Kristus. Harganya terlalu rendah. Diriku, masa depanku, dan hidupku sama sekali tidak berharga sedikit pun. Sesungguhnya aku tidak berkorban apa-apa untuk memperoleh Kristus yang almuhit ini." Jika kita nampak hal ini, kita memerlukan salep mata.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 16

No comments: