Pembacaan Alkitab: Why. 3:14-22
Doa baca: Why. 3:18
Maka Aku menasihatkan engkau,
supaya engkau membeli dari Aku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar
engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar
jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas
matamu, supaya engkau dapat melihat.
Pertama, Tuhan menasihati gereja di Laodikia untuk membeli
"emas yang telah dimurnikan dalam api." Alkitab mengumpamakan iman kita yang beroperasi dan bekerja
ini (Gal. 5:6) sebagai emas (1 Ptr. 1:7), dan sifat ilahi Allah, yaitu sifat
ilahi Kristus, juga dilambangkan dengan emas (Kel. 25:11). Kita berbagian dalam
sifat ilahi Allah melalui iman (2 Ptr. 1:1, 4-5). Gereja terpulih yang merosot
lagi mempunyai pengenalan teoritis terhadap Kristus, tetapi tidak mempunyai
iman hidup yang cukup untuk berbagian dalam unsur ilahi Kristus. Dia harus
membayar harga untuk mendapatkan iman emas melalui pengujian api, supaya dia
bisa berbagian dalam emas sejati, yaitu diri Kristus sendiri sebagai unsur
hayat Tubuh-Nya. Dengan demikian, barulah dia bisa menjadi kaki pelita emas
murni (1:20) untuk membangun Yerusalem Baru yang terbuat dari emas (21:18).
Kedua, Tuhan menasihati gereja di
Lodikia agar membeli "pakaian putih" supaya "memakainya, agar
jangan kelihatan ketelanjangannya yang memalukan". Dalam perlambangan,
pakaian melambangkan perbuatan, tingkah laku. Pakaian putih di sini
melambangkan perbuatan yang diperkenan Tuhan, yaitu Tuhan sendiri diperhidupkan
dari gereja. Pakaian putih adalah Kristus sebagai kebenaran subjektif kita,
yaitu Kristus hidup melalui diri kita. Kristus yang kita perhidupkan ini
menjadi pakaian kedua agar kita bisa diperkenan Tuhan. Kita semua memerlukan
pakaian kedua ini. Bila kita mempunyai iman yang hidup dan berbagian dalam
sifat ilahi, sifat ilahi ini akhirnya bisa diperhidupkan melalui diri kita
menjadi kehidupan kita. Kehidupan ini adalah Kristus diperhidupkan melalui diri
kita, adalah pakaian kedua yang memberi kita kedudukan dan kelayakan untuk
diperkenan Kristus. Pakaian ini akan menutupi ketelanjangan kita.
Ketiga, Tuhan menasihati gereja di
Laodikia agar membeli salep mata dari Dia dan mengoleskan ke mata mereka agar
bisa nampak. Salep mata yang diperlukan untuk melumas mata, pasti mengacu
kepada Roh pengurapan (1 Yoh. 2:27), yaitu Tuhan sendiri sebagai Roh
pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Gereja terpulih yang merosot lagi juga memerlukan
salep mata ini untuk menyembuhkan kebutaannya. Untuk ketiga benda tersebut, dia
harus membayar harga. Wawasan rohani selalu berkaitan dengan Roh itu. Kita
memerlukan lebih banyak Roh, bukan pengetahuan. Kita tidak memerlukan lebih
banyak doktrin, kita memerlukan lebih banyak Roh untuk mengolesi manusia
batiniah kita, mengolesi insan batiniah kita, agar kita bisa mempunyai wawasan
untuk melihat segala perkara dari dalam. Dengan salep mata ini, dengan
pengurapan ini, kita bisa memiliki pandangan yang lebih jauh, lebih dalam, dan
menembusi segala perkara. Kemudian kita akan berkata, "Tuhan Yesus, karena
aku sekarang nampak betapa mustikanya Engkau, maka aku siap membayar berapa pun
harganya." Mengapa banyak orang Kristen tidak rela membayar harga untuk
Kristus? Karena mereka tidak nampak betapa mustikanya Kristus itu. Mereka tidak
nampak betapa berharga, betapa indah, dan betapa tinggi nilai Kristus. Tetapi
begitu mata kita diurapi dengan salep mata ilahi dan yang rohani, kita akan
berkata, "Sudah selayaknya bagiku membayar harga bagi Kristus. Harganya
terlalu rendah. Diriku, masa depanku, dan hidupku sama sekali tidak berharga
sedikit pun. Sesungguhnya aku tidak berkorban apa-apa untuk memperoleh Kristus
yang almuhit ini." Jika kita nampak hal ini, kita memerlukan salep mata.
No comments:
Post a Comment