Hitstat

11 May 2017

Wahyu - Minggu 14 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 11:1-12
Doa baca: Why. 11:2
Tetapi kecualikan halaman Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci selama empat puluh dua bulan.


Pasal 10 dan bagian pertama pasal 11 merupakan sisipan di antara sangkakala keenam dan sangkakala ketujuh. Dalam pasal 11, kita memiliki satu visi yang penting terhadap nubuat kitab ini. Ketika kita membahas visi ini, ada tiga hal penting yang perlu kita ingat: waktu, tempat, dan orang. Lamanya waktu yang terliput dalam visi itu empat puluh dua bulan (ayat 2). Keempat puluh dua bulan sama dengan seribu dua ratus enam puluh hari (ayat 3). Tempat dalam visi ini adalah kota Yerusalem, yang menurut Kitab Daniel, akan diberikan kepada bangsa kafir, terutama Antikristus.

Selama keempat puluh dua bulan itu, di dalam kota Yerusalem akan ada dua orang saksi. Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki pelita dan yang mengenakan kain kabung (ayat 3-4). Mereka akan bernubuat. Kedua saksi itu bukanlah orang baru, melainkan orang-orang yang hidup dalam zaman Perjanjian Lama -- Musa dan Elia. Dalam Wahyu 11, kedua saksi itu "berdiri di hadapan Tuhan semesta alam" (ayat 4).

Pada akhir zaman ini, Antikristus akan mengadakan perjanjian dengan orang Yahudi selama satu kali tujuh masa (tujuh tahun), yaitu satu kali tujuh masa terakhir dari tujuh puluh kali tujuh masa yang ditetapkan oleh Allah untuk negara Yahudi dalam Daniel 9:24-27. Pada pertengahan dari satu kali tujuh masa terakhir ini, Antikristus akan mengingkari janji, dan merusak perihal penyembahan kepada Allah (Dan. 9:27). Kemudian, ia akan menghujat Allah dan menganiaya umat Allah selama tiga setengah tahun (13:5-7; Dan. 7:25; 12:7), yaitu empat puluh dua bulan yang dibicarakan di sini, juga adalah seribu dua ratus enam puluh hari yang tercantum dalam Kitab Wahyu; juga adalah setengah yang terakhir dari satu kali tujuh masa yang terakhir pada Daniel 9:27. Pada saat itu Antikristus akan merusak Kota Suci Yerusalem. Berdasarkan Matius 24:15 dan 21, tiga setengah tahun yang terakhir ini adalah masa kesusahan besar untuk menguji (mencobai) semua orang yang tinggal di bumi (3:10).

Dalam ayat 1-2, kita membaca perihal diinjak-injaknya Yerusalem. Buluh seperti dalam 21:15 dan Yeh. 40:3; 42:16-19, adalah untuk mengukur, memiliki, sedangkan tongkat menyiratkan penghukuman (Ams. 10:13; Yes. 10:5; 11:4). Karena itu, buluh seperti tongkat pengukur", menyatakan mengukur dengan penghukuman untuk memiliki. Mezbah dalam ayat 1 adalah mezbah pembakaran ukupan dari emas, karena ia menjadi satu dengan bait. Mezbah ini bukan mezbah kurban bakaran yang terbuat dari tembaga, dan terletak di halaman, di luar bait (ayat 2). Pelataran dalam ayat 2 adalah di bumi. Kota Suci di sini mengacu kepada Yerusalem yang bumiah (Yes. 52:1; Mat. 27:53).

Rasul Yohanes disuruh mengukur Bait Suci Allah dan mezbahnya. Pengukuran ini menunjukkan bahwa surga terlindung dari segala kerusakan dan kebinasaan. Selama tiga setengah tahun itu, surga akan terlindung karena Iblis telah dilemparkan dari surga ke bumi. Karena anak laki-laki diangkat ke surga, maka tidak ada lagi tempat bagi Iblis di sana. Di mana ada pemenang, di sana tidak ada tempat bagi si Iblis. Pada saat itu, Iblis, Antikristus, dan nabi palsu, kumpulan yang jahat, akan berada di bumi dan mereka dengan sekuat tenaga berusaha merusak bumi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 27

No comments: