Pembacaan Alkitab: Why. 22:1
Doa baca: Why. 22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan,
yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta
Anak Domba itu.
Apakah makna
dijadikan tiang dan ditulisi oleh Tuhan? Bagaimana Tuhan bisa menjadikan kita,
yang demikian alamiah, yang bersifat kayu atau lumpur, menjadi tiang? Cara
satu-satunya adalah dengan mengubah kita, yaitu menyingkirkan unsur alamiah
kita dan menggantikannya dengan substansi ilahi-Nya. Makna kata
"dijadikan" dalam 3:12 adalah membentuk kita menjadi sesuatu,
membangun kita secara kreatif. Inilah pengubahan. Sebagai kesaksian Tuhan dalam
pemulihan-Nya hari ini, tidaklah cukup kalau kita hanya alkitabiah. Untuk
menggenapkan tujuan kekal Allah, kita semua harus berkata, "Tuhan, aku ada
di sini. Aku telah nampak visi bahwa aku memerlukan proses pembatuan-Mu. Tuhan,
aku adalah kayu dan perlu Kaujadikan batu. Tuhan, mengalirlah melaluiku,
singkirkanlah semua diri alamiahku, dan gantilah dengan diri-Mu sendiri."
Surat kepada
gereja di Filadelfia tidak pernah terbuka kepada anak-anak Tuhan sejelas yang
Tuhan buka hari ini. Bertahun-tahun, umat kristiani kekurangan pengalaman yang
sejati terhadap pengubahan dan pembangunan Allah. Karena itu, mereka tidak bisa
memahami 3:12. Sekali lagi saya katakan, hanya melalui pengalamanlah kita bisa
memahami makna ayat ini. Hari ini, dalam hidup gereja yang tepat Tuhan sedang
membuat kita, potongan-potongan kayu ini, menjadi tiang dalam Bait Allah.
Kalimat ini sederhana, tetapi maknanya dalam. Dalam gereja di Filadelfia Tuhan
tidak mengoreksi kita, atau bahkan sekadar membakar kita. Ia sedang membuat
kita, yang lama dan yang baru, menjadi tiang dalam Bait Allah. Hal ini sudah
pasti merupakan perkara yang besar. Satu-satunya cara agar Tuhan bisa
menggenapkan hal ini adalah dengan menjadi aliran ilahi yang mengalir ke dalam
kita. Tuhan tidak akan tergesa-gesa mengerjakannya. Dengan sabar Ia
menggarapkan diri-Nya sebagai aliran ilahi ke dalam kita, bukan mengoreksi
tingkah laku kita yang di luar, melainkan dengan menyingkirkan substansi
alamiah kita. Allah tidak hanya menginginkan perbaikan tingkah laku kita yang
di luar saja. Hari ini, Tuhan menginginkan hidup gereja yang tepat. Untuk ini,
Ia damba masuk ke dalam kita saat ini juga. Perhatikan diri Anda sendiri.
Pekerjaan Tuhan di dalam gereja adalah menggarapkan diri-Nya sebagai aliran
ilahi ke dalam Anda untuk menyingkirkan diri alamiah Anda dan menggantikannya
dengan substansi ilahi-Nya sehingga Anda secara berangsur-angsur diproses
dengan unsur pengubahan-Nya. Inilah yang kita perlukan. Ketika Allah mengubah
kita, kita akan menjadi sesuatu yang lain -- bahan-bahan berharga untuk
pembangunan-Nya. Semakin kita menjadi bahan yang demikian, Ia akan semakin
membangun kita ke dalam pembangunan-Nya. Terakhir, pembangunan ini akan menjadi
Yerusalem Baru.
Semuanya ini
berdasar pada realisasi dan pengalaman yang baru terhadap Kristus. Pengalaman
yang baru terhadap Kristus inilah dasar Ia menjadikan kita tiang dan penulisan
nama Yerusalem Baru pada diri kita. Ini adalah pengalaman baru, dan karena
inilah kita memiliki nama baru-Nya. Hanya Anda yang tahu apakah nama baru itu,
karena hanya Andalah yang memiliki pengalaman-pengalaman yang menghasilkan nama
itu. Kita semua harus memiliki pengalaman-pengalaman baru atas diri Kristus
agar kita bisa menjadi tiang.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 32
No comments:
Post a Comment