Pembacaan Alkitab: Za. 3:9
Doa baca: Za. 3:9
Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan
kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku akan
mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku
akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
Di dalam Zakharia 3:9 dikatakan
tentang mengukir batu, menyatakan bahwa batu ini adalah Kristus. Perihal
mengukir batu ini sulit dipahami. Secara sederhana dapat dikatakan, Tuhan Yesus
adalah batu untuk pembangunan, batu yang telah diukir, ditanggulangi oleh Allah
di atas salib untuk menghapuskan dosa-dosa umat Allah. Dalam satu hari, melalui
pengukiran di atas salib, Tuhan Yesus telah menghapus semua dosa umat Allah.
Hal ini sesuai dengan Yohanes 1:29, yang mengatakan, "Lihatlah, Anak Domba Allah, yang
menghapus dosa dunia!" Melalui Zakharia 3:9 bagian akhir, kita tahu
bahwa batu yang bermata tujuh itu adalah Kristus.
Dalam Zakharia 3:9, batu untuk
pembangunan itu bermata tujuh, sedang dalam 4:2, kandil (kaki pelita) itu
memiliki tujuh pelita. Kaki pelita itu juga adalah batu itu. Keduanya adalah
Kristus. Jelas sekali, batu adalah untuk pembangunan, dan kaki pelita adalah
untuk bercahaya, memancarkan terang. Di atas batu itu ada tujuh mata, dan di atas
kaki pelita ada tujuh pelita. Karena itu, ketujuh pelita dari kaki pelita itu
pasti adalah ketujuh mata pada batu itu.
Dalam pandangan manusia, pemulihan
pembangunan bukanlah suatu perkara yang besar. Namun, tidak seorang pun boleh
memandang remeh perkara itu. Demikian juga, dalam pandangan manusia, pemulihan
hidup gereja hari ini bukanlah suatu perkara besar, mereka menganggapnya hal
yang kecil. Tetapi tidak seorang pun boleh memandang remeh hal ini. Batu
bagi pembangunan dengan ketujuh mata itu tidak lain adalah Yehova, Tuhan Allah
sendiri.
Dalam Wahyu 4--5, kita melihat perkembangan yang lebih baru dan
lebih lanjut dari ketujuh mata dan ketujuh pelita. Dalam 4:5 ketujuh pelita bukan terletak di atas kaki
pelita, melainkan menyala-nyala di hadapan takhta itu. Ketujuh pelita yang
menyala-nyala di hadapan takhta itu adalah ketujuh Roh Allah. Dalam Zakharia
3--4 ada ketujuh mata dan ketujuh pelita, bukan ketujuh Roh. Namun, dalam Kitab
Wahyu, ketujuh pelita ini telah berkembang menjadi ketujuh Roh. Jadi, dalam
Kitab Wahyu kita memiliki suatu perkembangan yang baru dan lebih lanjut dari
ketujuh pelita itu sebagai ketujuh Roh. Dalam Wahyu 4:5 kita dengan tegas
diberi tahu bahwa ketujuh pelita itu adalah ketujuh Roh Allah.
Dalam 5:6 Anak
Domba itu memiliki tujuh mata, yang adalah ketujuh Roh Allah. Dalam Wahyu 4:5
ketujuh obor (pelita) adalah ketujuh Roh Allah, dan dalam 5:6 ketujuh mata Anak
Domba adalah ketujuh Roh Allah. Ketujuh mata Anak Domba ini adalah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi. Ini berdasarkan Zakharia 4:10, yang
mengatakan bahwa ketujuh mata TUHAN "menjelajah ke seluruh bumi". Dalam Zakharia 3--4 kita nampak ketujuh mata
pada batu itu, ketujuh pelita pada kaki pelita, dan ketujuh mata TUHAN. Jadi,
TUHAN adalah batu itu, dan batu itu adalah juga kaki pelita itu. Batu itu
adalah kaki pelita juga Tuhan Allah itu sendiri. Ketiganya -- TUHAN, kaki
pelita, dan batu -- adalah satu. Dalam Kitab Zakharia, kita nampak bahwa
ketujuh mata itu adalah ketujuh pelita. Tetapi ketika kita sampai kepada
perkembangan selanjutnya dalam Kitab Wahyu, ketujuh pelita (obor) tidak lagi
hanya pada kaki pelita, tetapi juga menyala-nyala di depan takhta itu. Ketujuh
obor itu adalah ketujuh Roh Allah. Akhirnya, ketujuh Roh ini merupakan ketujuh
mata Anak Domba yang adalah pusat administrasi Allah. Kiranya kita semua
mempunyai kesan yang dalam terhadap gambaran ini.
No comments:
Post a Comment