Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17
Doa baca: Why. 12:9
Naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau
Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke
bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Kita semua harus memperhatikan peperangan antara perempuan dengan
naga itu. Sesungguhnya, bukan perempuan itu yang berperang, melainkan bagian
yang lebih kuat di dalam perempuan itu. Dalam pemulihan Tuhan, ada orang-orang
yang termasuk dalam bagian yang lebih kuat, merekalah yang memikul tanggung
jawab untuk berperang; dan cara berperang adalah melalui berdoa.
Kitab Wahyu membentangkan satu pemandangan yang universal, visi
universal. Visi ini bukan hanya tentang kejatuhan manusia, bahkan tentang musuh
Allah yang berperang melawan Allah. Dalam ekonomi-Nya, Allah telah memilih
sekelompok orang untuk dijadikan seorang perempuan yang mulia. Dulu kita adalah
orang-orang berdosa, namun sekarang kita adalah bagian dari perempuan yang
mulia itu. Sebelum saya diselamatkan, saya adalah seorang dosa yang kasihan.
Tetapi setelah dilahirkan kembali, saya menjadi bagian dari perempuan yang
mulia itu. Perhatikan betapa terangnya dia. Padanya tiada kegelapan sedikit
pun. Padanya, segalanya adalah terang -- terang matahari, bulan, dan bintang-bintang.
Di hadapan perempuan yang mulia ini ada naga penumpah darah, naga pembunuh.
Kita tidak mempunyai pilihan lain kecuali berperang melawannya. Tetapi menurut
visi ini, bukan perempuan itu yang berperang, melainkan bagian yang lebih kuat
dari perempuan itu yang berperang melawan naga.
Terjadinya peperangan di surga dikarenakan anak laki-laki diangkat
ke surga. Pengangkatan bukan hanya untuk kita, melainkan untuk ekonomi Allah
dan untuk strategi Allah. Musuh Allah saat ini masih ada di surga. Iblis, musuh
Allah, telah dihakimi oleh Tuhan Yesus di salib (Yoh. 12:31; 16:11). Tetapi
masih diperlukan kaum beriman pemenang untuk melaksanakan penghakiman tersebut,
mengeksekusi penghukuman yang telah diputuskan. Peperangan yang dilakukan oleh
kaum beriman pemenang terhadap Iblis sesungguhnya merupakan pelaksanaan
penghakiman Tuhan kepadanya. Terakhir, melalui peperangan itu, Iblis akan
dilemparkan dari surga (ayat 9). Siapakah yang akan pergi ke surga untuk
melaksanakan penghakiman Allah dan menyuruh pergi musuh yang sudah dihakimi
itu? Allah memerlukan seorang manusia untuk menggenapkan hal itu. Manusia
Yesus, Dialah Kepala manusia itu. Dia adalah Kepala dari anak laki-laki, juga
Pelopor dari semua pemenang. Allah memerlukan manusia seperti itu untuk melaksanakan
penghakiman-Nya atas Iblis. Allah telah menunggu lama sekali. Meskipun Allah
belum memperolehnya pada hari ini, namun suatu hari, Ia pasti memperolehnya.
Kita harus diangkat ke surga untuk menggenapkan apa yang
diinginkan Allah. Janganlah terlalu memperhatikan kebahagiaan diri sendiri.
Agama adalah untuk kebahagiaan manusia; dengan harapan setelah mati akan
menempuh hidup yang baik di suatu wilayah yang penuh sukacita. Banyak orang
Kristen hanya memperhatikan kebahagiaan diri mereka sendiri. Mereka berkata,
"Kami ingin memiliki hidup yang bahagia dan penuh sukaria. Setelah mati,
kami akan pergi ke surga, di sana kami akan bahagia." Dalam kekristenan,
mungkin Anda tidak pernah mendengar bahwa Allah mempunyai satu tujuan yang
kekal dan kita harus melaksanakan tujuan Allah ini. Kita perlu diangkat ke
surga, bukan untuk kebahagiaan kita, melainkan untuk menggenapkan tujuan Allah.
Kita harus diangkat ke sana untuk melaksanakan penghakiman Allah atas
musuh-Nya. Allah sedang menantikan hal ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 38
No comments:
Post a Comment