Hitstat

05 June 2017

Wahyu - Minggu 18 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17; Yes. 54:5
Doa baca: Yes. 54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.


Bagian pertama dari Kitab Wahyu terdiri atas sebelas pasal pertama, membicarakan segala sesuatu yang terjadi sejak kenaikan Kristus sampai kekekalan. Bagian kedua, terdiri atas sebelas pasal yang terakhir, dengan jelas memberikan rincian segala hal yang penting dan perkara yang menentukan yang terjadi pada tiga setengah tahun terakhir zaman ini, yaitu masa kesusahan besar, sampai langit yang baru dan bumi yang baru pada zaman yang kekal. Hal penting dan perkara menentukan yang pertama yang diwahyukan dalam bagian ini adalah perempuan yang melahirkan anak laki-laki (12:1-17).

Rincian penting dan masalah krusial yang pertama dari bagian kedua Kitab Wahyu adalah perempuan yang tercantum dalam 12:1. Ayat itu mengatakan, "Kemudian tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya." Di sini, perempuan ini tertampak di langit dan disebut "suatu tanda besar". Tanda besar ini bukanlah laki-laki yang perkasa, melainkan seorang perempuan. Perempuan dalam tanda yang besar ini bukan berada di bumi, melainkan di langit. Tubuh perempuan ini berselubungkan matahari, kakinya menginjak bulan, kepalanya bermahkotakan dua belas bintang. Ia berada di bawah sinar dua belas bintang, di atas sinar bulan, dan diselubungi dengan sinar matahari. Karena itu, ia benar-benar unggul (melampaui). Apa saja yang berada di dalam kegelapan, terikat dan terpenjara, tetapi apa saja yang berada di dalam terang, bebas dan unggul.

Dari awal hingga akhir Alkitab, dalam pandangan Allah, umat Allah dianggap sebagai seorang perempuan. Yesaya 54:5 mengatakan, "Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau." Dalam Yeremia 3:14 TUHAN memberi tahu umat-Nya bahwa Ia menikahi mereka, dan dalam Yeremia 31:32 Ia berkata bahwa Ia adalah Suami mereka. Selain itu, dalam Hosea 2:19-20 Tuhan berkata bahwa Ia akan menunangkan umat-Nya kepada diri-Nya untuk selama-lamanya. Meskipun, seperti yang kita ketahui, Tuhan Yesus datang sebagai Juruselamat dan sebagai Anak Domba, namun suatu hari Ia berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Ia datang sebagai Mempelai Laki-laki (Mat. 9:15; Yoh. 3:29). Berikutnya, dalam 2 Korintus 11:2 Paulus berkata, "Aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." Saudara-saudara, apakah kalian memiliki suami? Puji Tuhan, suami kita adalah Kristus. Secara alamiah, kita para saudara adalah laki-laki, namun secara rohaniah, dalam pandangan Allah, kita adalah perempuan. Dalam ekonomi kekal Allah hanya ada satu laki-laki yang unik -- Kristus. Adam adalah lambang, contoh, atau model dari Kristus sebagai Mempelai Laki-laki, sedang Hawa, istri Adam, merupakan lambang, contoh, atau model dari umat Allah sebagai pasangan, istri Kristus. Karena itu, dalam ekonomi-Nya, umat tebusan Allah selalu dipandang-Nya sebagai istri-Nya, dan Allah memandang diri-Nya sebagai Suami mereka. Dalam Wahyu 12 kita melihat perempuan itu dengan anaknya, namun kita tidak diberi tahu siapa suaminya. Namun, pasal ini mewahyukan bahwa ia sedang hamil dan akan melahirkan anaknya. Dengan siapa ia mengandung, dan siapakah sumber anaknya itu? Dengan membaca seluruh Alkitab, kita nampak bahwa suaminya adalah Allah yang di dalam Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 34

No comments: