Hitstat

06 June 2017

Wahyu - Minggu 18 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17
Doa baca: Why. 12:6
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ selama seribu dua ratus enam puluh hari.


Perempuan dalam pasal ini adalah seluruh umat Allah. Menurut visi ini, seluruhnya ada tiga bagian: bagian kepalanya dengan kedua belas bintang, bagian tubuhnya yang berselubungkan matahari, dan bagian kakinya yang berada di atas bulan. Karena itu, perempuan itu bersifat universal, terdiri atas dua belas bintang, bulan, dan matahari. Dalam mimpi Yusuf, matahari, bulan, dan sebelas bintang ditambah Yusuf sendiri melambangkan komposisi utuh umat Allah di bumi. Berdasarkan prinsip mimpi itu, matahari, bulan, dan kedua belas bintang di sini tentu melambangkan segenap umat Allah di bumi, yaitu yang di dalam pasal ini dilambangkan oleh seorang perempuan.

Tubuh perempuan ini sebagian besar berselubung matahari. Matahari ini melambangkan umat Allah dalam zaman Perjanjian Baru. Zaman sebelum Kristus datang ke dunia adalah malam gelap zaman Perjanjian Lama. Ketika Kristus sebagai matahari yang terbit datang dari tempat yang tinggi (Luk. 1:78 Tl.), maka zaman matahari telah tiba. Sebelum ini adalah zaman bulan, yang melambangkan umat Allah dalam zaman Perjanjian Lama. Bulan berada di bawah kaki perempuan itu, sebab zaman bulan adalah zaman hukum Taurat, tidak seharusnya ditinggikan seperti bintang. Bintang melambangkan nenek moyang, yaitu umat Allah sebelum hukum Taurat diberikan, berada di atas kepala perempuan sebagai mahkota. Seluruh umat Allah pada ketiga zaman tersebut telah membentuk perempuan itu, semuanya memancarkan terang. Karena itu, dia adalah perempuan yang cemerlang, yang bersinar sepanjang zaman.

Perempuan itu berselubungkan matahari, yaitu berselubungkan Kristus. Menurut Lukas 1:78-79, ketika Kristus datang, saat itulah matahari terbit. Matius 4:13-16 mengatakan bahwa Kristus datang sebagai terang yang besar untuk menyinari orang-orang yang di dalam kegelapan. Ini berarti, sebelum Kristus datang adalah malam hari. Gereja tersusun dari seluruh kaum beriman yang dilambangkan oleh matahari yang bersinar secara kolektif, pada siang hari, dengan kemuliaan Allah (Flp. 2:15; 2 Kor. 3:18). Gereja adalah bagian terbesar dari umat Allah. Hal itu ditunjukkan oleh fakta bahwa matahari menyelubungi tubuh perempuan itu. Karena Kristus telah datang, kita hidup di siang hari. Meskipun pada satu aspek kita hidup dalam zaman malam hari, dan kita akan memiliki siang yang lebih besar ketika Tuhan datang kembali; tetapi sejak hari yang dimulai pada saat kedatangan Kristus kali pertama setidak-tidaknya merupakan siang hari yang kecil. Kerajaan Seribu Tahun akan menjadi siang hari yang lebih besar karena pada saat itu terang matahari akan menjadi tujuh kali lebih kuat daripada hari ini (Yes. 30:26). Kita yang hidup pada siang yang kecil ini mengharapkan datangnya siang hari yang lebih besar. Kita yang hidup dalam sinar matahari yang hanya satu kali lipat ini mengharapkan suatu hari dengan sinar matahari yang tujuh kali lipat. Mungkin ada orang yang menentang saya dengan menunjukkan Roma 13:12 yang mengatakan bahwa hari sudah jauh malam dan Wahyu 22:16 mengatakan bahwa Kristus adalah bintang timur yang cemerlang. Saya tahu ayat-ayat itu. Namun ingatlah, kebenaran-kebenaran di dalam Alkitab mempunyai dua aspek. Kita harus mempertimbangkan kedua aspek tersebut. Karena Kristus telah datang, kita bukan lagi di dalam malam hari -- kita berada di siang hari. Lalu apakah kita ini -- sebuah bintang atau bagian dari matahari? Di satu pihak, kita adalah bintang-bintang pada malam hari (1:20); namun di pihak lain, kita adalah bagian dari matahari yang bersinar di siang hari.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 34

No comments: