Hitstat

16 June 2017

Wahyu - Minggu 19 Jumat



Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17
Doa baca: Why. 12:10
Lalu aku mendengar suara yang nyaring di surga berkata, “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara seiman kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.”


Ayat 4 mengatakan, "Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi." "Bintang-bintang di langit" di sini melambangkan malaikat (Ayb. 38:7; Yes. 14:12). Sepertiga dari bintang-bintang di langit tentu mengacu kepada malaikat-malaikat jatuh yang mengikuti Iblis memberontak kepada Allah. Setelah anak laki-laki diangkat ke surga, ia tidak bisa bersabar lebih lama lagi atas hadirnya Iblis di surga. Surga akan dibersihkan, dan Iblis akan dilemparkan ke bumi. Ketika Iblis dilemparkan ke bumi, semua malaikat yang telah jatuh juga akan dilemparkan bersamanya (ayat 9). Pada saat itu, bumi akan dipenuhi dengan malaikat-malaikat yang telah jatuh, yang akan merusak tempat kediaman manusia yang memberontak kepada Allah. Bumi akan berubah menjadi tempat yang mengerikan! Saya tidak ingin masih tinggal di bumi pada saat itu.

Ayat 4 mengatakan "Lalu naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya." Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, menandakan Iblis selalu menentang umat Allah. Mulai dari Kejadian 3:15 hingga hari ini, Iblis, si ular tua, tidak henti-hentinya menyerang perempuan tersebut, berusaha menelan anaknya. Pada tiga setengah tahun yang terakhir, Iblis akan menentang bagian umat Allah yang masih tertinggal di bumi selama kesusahan besar.

Ayat 9 mengatakan bahwa naga besar berwarna merah padam itu disebut Iblis. Kata Yunani untuk Iblis adalah "diabolos", yang berarti pendakwa atau pemfitnah. Iblis mendakwa kita di hadapan Allah dan memfitnah kita di hadapan manusia. Iblis mendakwa Ayub (Ayb. 1:9; 2:4-5) dan Yosua (Za. 3:1-2) dan kini mendakwa kaum beriman di hadapan Allah, siang dan malam (ayat 10). Iblis tidak saja mendakwa kita di hadapan Allah, ia juga memfitnah Allah di depan kita. Ketika Iblis pergi kepada Allah, di hadapan-Nya ia mendakwa kita. Tetapi ketika ia datang kepada kita, ia memfitnah Allah. Jangan Anda kira fitnahnya itu kelihatan jelas, karena sering kali ia memfitnah Allah secara licik. Sebagai contoh, ia memfitnah Allah dengan mengajukan pertanyaan di dalam Anda, "Mengapa Allah memperlakukan aku demikian?" Pertanyaan ini adalah sejenis fitnah. Jangan mengira pertanyaan itu timbul dari diri Anda sendiri. Tidak, itu adalah perkataan Iblis di dalam Anda. Jika Anda mau menerima fitnahan yang kecil, Iblis akan memberikan fitnahan yang lebih besar kepada Anda. Lalu Anda akan berkata bahwa mungkin Allah itu tidak setia. Arti nama Iblis adalah pendakwa dan pemfitnah.

Naga besar itu juga disebut Satan (12:9). Dalam bahasa Yunani, kata Satan berarti "seteru". Satan bukan hanya menjadi musuh Allah di luar Kerajaan Allah, juga menjadi seteru Allah di dalam Kerajaan Allah, memberontak kepada Allah. Musuh menunjukkan lawan di luar wilayah Allah; sedang seteru menunjukkan lawan di dalam wilayah Allah. Satan pernah berada di dalam wilayah Allah; ia bukan orang luar. Karena itu, dari dulu sampai sekarang ia tetap seteru Allah. Di manakah seteru ini sekarang? Ia ada di dalam Anda. Ia bukan saja musuh yang di luar, ia juga seteru yang di dalam. Melindungi diri terhadap musuh yang di luar jauh lebih mudah daripada melindungi diri terhadap seteru, karena seteru ada di dalam Anda. Seteru ada di dalam rumah Anda.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 37

No comments: