Hitstat

22 June 2017

Wahyu - Minggu 20 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17
Doa baca: Why. 12:1
Kemudian tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.


Kita semua sependapat bahwa Kitab Wahyu itu adalah kitab nubuat. Tetapi untuk memahami nubuat itu masih diperlukan pengalaman. Nubuat-nubuat tidak hanya mengajarkan doktrin-doktrin objektif. Alkitab adalah kitab hayat. Semua perkara dalam Alkitab, baik itu berbentuk cerita, sejarah, contoh, lambang, nubuat, atau kata-kata biasa, harus dihubungkan dengan hayat. Jika kita kekurangan pengalaman dalam hayat, kita tidak akan mampu memahami makna hayat dari berbagai potongan firman dalam Alkitab. Untuk memahami Kitab Wahyu, kita perlu memiliki pengalaman dalam hayat.

Dalam berita ini saya mempunyai beban untuk membicarakan lebih banyak tentang perempuan terang yang universal itu. Perempuan terang yang universal itu adalah seluruh umat Allah. Mungkin ada orang yang bertanya, "Bisakah Anda membuktikan bahwa perempuan itu adalah keseluruhan umat Allah?" Telah saya katakan, untuk memahami kitab ini kita harus menguji apakah pemahaman kita ini sesuai dengan pengalaman hayat kita. Adakah penegasan dari pengalaman hayat kita terhadap suatu penafsiran? Jika kita ingin menafsirkan dengan tepat perempuan dalam Wahyu 12 ini, kita harus menguji penafsiran yang ada dengan pengalaman kita dalam hayat.

Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Kitab Wahyu yang terdiri dari 22 pasal, terbagi menjadi dua bagian besar, masing-masing sebelas pasal. Bagian pertama memberikan satu sketsa lengkap segala peristiwa dari kenaikan Kristus ke surga sampai kekekalan. Dalam pasal 4 kita nampak suasana (pemandangan) di surga setelah kenaikan Kristus, dan dalam pasal 11 kita nampak kerajaan kekal. Bagian pertama memberikan satu sketsa secara umum, sedang bagian kedua memberikan rincian beberapa perkara penting dan masalah-masalah krusial yang terjadi pada waktu antara kenaikan Kristus dan kekekalan mendatang. Pada awal bagian kedua ini ada perkara-perkara yang penting dan krusial, yaitu seorang perempuan terang yang dimusuhi oleh naga merah. Bagian kedua diawali dengan seorang perempuan, dan dalam pasal 22, akhir dari bagian ini, kita juga nampak seorang perempuan. Karena itu, perkara-perkara penting yang pertama dan terakhir adalah seorang perempuan. Ini sangat bermakna.

Siapakah perempuan itu? Jika kita melihat pasal 12 dengan pandangan yang sempit, kita mungkin mengira dia adalah Maria atau bangsa Israel. Tetapi jika kita memiliki wawasan yang luas, mencakup jangkauan yang jauh, kita akan nampak bahwa ia bukanlah Maria, juga bukan hanya bangsa Israel, melainkan seluruh umat Allah. Jika kita memiliki pandangan yang luas, kita akan berkata, "Perempuan ini bukan Maria, juga bukan bangsa Israel. Ia tentu seluruh umat yang telah dipilih dan diselamatkan oleh Allah untuk ekonomi-Nya." Begitu Anda memiliki pengenalan ini, Anda akan nampak bahwa bintang-bintang menunjukkan para nenek moyang, dan bulan yang ada di bawah kakinya melambangkan orang-orang yang di bawah hukum Taurat, sedang matahari mewakili orang-orang dalam gereja. Jika kita memiliki pemahaman yang demikian tuntas, kita akan berkata, "Perempuan itu pastilah perempuan universal, yang meliputi seluruh umat Allah dari para nenek moyang sampai anggota terakhir Tubuh Kristus." Pemahaman demikian dikukuhkan oleh visi perempuan pada akhir Kitab Wahyu. Di sana kita nampak bahwa Yerusalem Baru adalah istri Anak Domba (21:9), terdiri dari kaum saleh Perjanjian Lama yang diwakili oleh nama kedua belas suku, dan kaum saleh Perjanjian Baru yang diwakili oleh nama kedua belas rasul.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 39

No comments: