Pembacaan Alkitab: Why. 12:1-17
Doa baca: Why. 12:1
Kemudian tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Kita semua sependapat bahwa Kitab Wahyu
itu adalah kitab nubuat. Tetapi untuk memahami nubuat itu masih diperlukan
pengalaman. Nubuat-nubuat tidak hanya mengajarkan doktrin-doktrin objektif.
Alkitab adalah kitab hayat. Semua perkara dalam Alkitab, baik itu berbentuk
cerita, sejarah, contoh, lambang, nubuat, atau kata-kata biasa, harus
dihubungkan dengan hayat. Jika kita kekurangan pengalaman dalam hayat, kita
tidak akan mampu memahami makna hayat dari berbagai potongan firman dalam
Alkitab. Untuk memahami Kitab Wahyu, kita perlu memiliki pengalaman dalam
hayat.
Dalam berita ini saya mempunyai beban
untuk membicarakan lebih banyak tentang perempuan terang yang universal itu. Perempuan
terang yang universal itu adalah seluruh umat Allah. Mungkin ada orang yang
bertanya, "Bisakah Anda membuktikan bahwa perempuan itu adalah keseluruhan
umat Allah?" Telah saya katakan, untuk memahami kitab ini kita harus
menguji apakah pemahaman kita ini sesuai dengan pengalaman hayat kita. Adakah
penegasan dari pengalaman hayat kita terhadap suatu penafsiran? Jika kita ingin
menafsirkan dengan tepat perempuan dalam Wahyu 12 ini, kita harus menguji
penafsiran yang ada dengan pengalaman kita dalam hayat.
Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Kitab
Wahyu yang terdiri dari 22 pasal, terbagi menjadi dua bagian besar,
masing-masing sebelas pasal. Bagian pertama memberikan satu sketsa lengkap
segala peristiwa dari kenaikan Kristus ke surga sampai kekekalan. Dalam pasal 4
kita nampak suasana (pemandangan) di surga setelah kenaikan Kristus, dan dalam
pasal 11 kita nampak kerajaan kekal. Bagian pertama memberikan satu sketsa
secara umum, sedang bagian kedua memberikan rincian beberapa perkara penting
dan masalah-masalah krusial yang terjadi pada waktu antara kenaikan Kristus dan
kekekalan mendatang. Pada awal bagian kedua ini ada perkara-perkara yang
penting dan krusial, yaitu seorang perempuan terang yang dimusuhi oleh naga
merah. Bagian kedua diawali dengan seorang perempuan, dan dalam pasal 22, akhir
dari bagian ini, kita juga nampak seorang perempuan. Karena itu,
perkara-perkara penting yang pertama dan terakhir adalah seorang perempuan. Ini
sangat bermakna.
Siapakah perempuan itu? Jika kita
melihat pasal 12 dengan pandangan yang sempit, kita mungkin mengira dia adalah
Maria atau bangsa Israel. Tetapi jika kita memiliki wawasan yang luas, mencakup
jangkauan yang jauh, kita akan nampak bahwa ia bukanlah Maria, juga bukan hanya
bangsa Israel, melainkan seluruh umat Allah. Jika kita memiliki pandangan yang
luas, kita akan berkata, "Perempuan ini bukan Maria, juga bukan bangsa
Israel. Ia tentu seluruh umat yang telah dipilih dan diselamatkan oleh Allah
untuk ekonomi-Nya." Begitu Anda memiliki pengenalan ini, Anda akan nampak
bahwa bintang-bintang menunjukkan para nenek moyang, dan bulan yang ada di
bawah kakinya melambangkan orang-orang yang di bawah hukum Taurat, sedang
matahari mewakili orang-orang dalam gereja. Jika kita memiliki pemahaman yang
demikian tuntas, kita akan berkata, "Perempuan itu pastilah perempuan universal,
yang meliputi seluruh umat Allah dari para nenek moyang sampai anggota terakhir
Tubuh Kristus." Pemahaman demikian dikukuhkan oleh visi perempuan pada
akhir Kitab Wahyu. Di sana kita nampak bahwa Yerusalem Baru adalah istri Anak
Domba (21:9), terdiri dari kaum saleh Perjanjian Lama yang diwakili oleh nama
kedua belas suku, dan kaum saleh Perjanjian Baru yang diwakili oleh nama kedua
belas rasul.
No comments:
Post a Comment