Hitstat

18 May 2017

Wahyu - Minggu 15 Kamis



Pembacaan Alkitab: Why. 12:5
Doa baca: Why. 12:5
Ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.


Dalam Alkitab kita nampak dua aspek keterangkatan: keterangkatan para pemenang dan keterangkatan mayoritas kaum beriman. Adanya dua aspek keterangkatan tidak berarti hanya ada dua kali pengangkatan. Terhadap keterangkatan para pemenang sedikitnya ada tiga kategori. Sebagai contoh, keterangkatan buah sulung berbeda dengan keterangkatan anak laki-laki. Anak laki-laki (12:5) terdiri atas para pemenang yang telah mati di dalam kebangkitan, dan buah sulung (14:1-5) adalah para pemenang yang masih hidup, yaitu orang-orang yang tidak pernah melewati mati. Sewaktu kita sampai ke pasal 12, kita akan melihat bahwa anak laki-laki, seperti perempuan yang berselubungkan matahari, merupakan sebuah lambang. Anak laki-laki dalam Kitab Wahyu ini ada melalui kelahiran. Perhatikanlah Tuhan Yesus. Ia dilahirkan dari Allah, menjadi Putra sulung dalam kebangkitan (Ibr. 1:5; Kis. 13:33). Anak laki-laki juga dilahirkan dalam kebangkitan. Kebangkitan anak laki-laki adalah kelahirannya. Wahyu 12:11 mengatakan bahwa para pemenang yang merupakan sebagian dari anak laki-laki adalah orang-orang yang setia sampai mati, mengalahkan musuh dengan darah dan dengan perkataan kesaksian mereka, dengan tidak menyayangkan hayat jiwa mereka, bahkan sampai mati. Ini menunjukkan bahwa semua orang yang termasuk dalam anak laki-laki adalah orang-orang yang setia sampai mati. Banyak di antara mereka telah martir. Karena itu, anak laki-laki, yang meliputi semua pemenang yang telah mati, berbeda dengan buah sulung, yang adalah para pemenang yang masih hidup. Di samping anak laki-laki dan buah sulung, masih ada sekelompok pemenang lainnya dalam pasal 15: para pemenang akhir yang telah mengalahkan Antikristus, tanda-tandanya, bilangan namanya, dan patungnya. Mereka itu akan diangkat dan berdiri di atas lautan kaca untuk memuji Tuhan. Karena itu, perihal para pemenang, sedikitnya ada tiga keterangkatan yang berbeda. Di samping itu, ada keterangkatan individual, yaitu keterangkatan dua saksi dalam pasal 11.

Keterangkatan para pemenang merupakan kategori pertama dalam keterangkatan, dan keterangkatan terhadap mayoritas kaum saleh, yang dibahas dalam Kitab Wahyu sebagai tuaian (14:15), merupakan kategori yang kedua. Dalam Imamat 23:10 kita nampak sebuah contoh keterangkatan -- yaitu contoh tuaian di ladang yang telah matang. Sebagian dari tuaian itu matang duluan dan yang lainnya matang belakangan. Yang matang duluan disebut buah sulung. Dalam zaman Perjanjian Lama, buah sulung selalu dibawa ke dalam Bait Allah, bukan ke lumbung. Keluaran 23:19 dengan jelas mengatakan, "Yang terbaik dari buah bungaran (sulung) hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu." Buah sulung dibawa dari ladang ke dalam Bait Allah untuk kenikmatan Allah dan kepuasan Allah. Bila ladang telah matang seluruhnya, berarti masa menuai telah tiba. Setelah tuaian dituai, hasilnya dibawa ke lumbung. Itu adalah sebuah lambang. Tuaian itu adalah umat Allah (1 Kor. 3:9), dan tuaian pertama yang dituai adalah buah sulung yang dibawa langsung ke Bait Allah di surga. Setelah hal itu berlangsung, sinar matahari akan menjadi semakin terik, dan tuaian yang belum matang, yang masih hijau, akan mulai matang. Bila semua tuaian telah matang, mayoritas kaum saleh akan dituai dan diangkat ke angkasa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 29

No comments: