Pembacaan Alkitab: Why. 12:5
Doa baca: Why. 12:5
Ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan
menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas
dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Dalam Alkitab kita nampak dua aspek keterangkatan: keterangkatan
para pemenang dan keterangkatan mayoritas kaum beriman. Adanya dua aspek
keterangkatan tidak berarti hanya ada dua kali pengangkatan. Terhadap keterangkatan
para pemenang sedikitnya ada tiga kategori. Sebagai contoh, keterangkatan buah
sulung berbeda dengan keterangkatan anak laki-laki. Anak laki-laki (12:5)
terdiri atas para pemenang yang telah mati di dalam kebangkitan, dan buah
sulung (14:1-5) adalah para pemenang yang masih hidup, yaitu orang-orang yang
tidak pernah melewati mati. Sewaktu kita sampai ke pasal 12, kita akan melihat
bahwa anak laki-laki, seperti perempuan yang berselubungkan matahari, merupakan
sebuah lambang. Anak laki-laki dalam Kitab Wahyu ini ada melalui kelahiran.
Perhatikanlah Tuhan Yesus. Ia dilahirkan dari Allah, menjadi Putra sulung dalam
kebangkitan (Ibr. 1:5; Kis. 13:33). Anak laki-laki juga dilahirkan dalam
kebangkitan. Kebangkitan anak laki-laki adalah kelahirannya. Wahyu 12:11
mengatakan bahwa para pemenang yang merupakan sebagian dari anak laki-laki
adalah orang-orang yang setia sampai mati, mengalahkan musuh dengan darah dan
dengan perkataan kesaksian mereka, dengan tidak menyayangkan hayat jiwa mereka,
bahkan sampai mati. Ini menunjukkan bahwa semua orang yang termasuk dalam anak
laki-laki adalah orang-orang yang setia sampai mati. Banyak di antara mereka
telah martir. Karena itu, anak laki-laki, yang meliputi semua pemenang yang
telah mati, berbeda dengan buah sulung, yang adalah para pemenang yang masih
hidup. Di samping anak laki-laki dan buah sulung, masih ada sekelompok pemenang
lainnya dalam pasal 15: para pemenang akhir yang telah mengalahkan Antikristus,
tanda-tandanya, bilangan namanya, dan patungnya. Mereka itu akan diangkat dan
berdiri di atas lautan kaca untuk memuji Tuhan. Karena itu, perihal para
pemenang, sedikitnya ada tiga keterangkatan yang berbeda. Di samping itu, ada
keterangkatan individual, yaitu keterangkatan dua saksi dalam pasal 11.
Keterangkatan para pemenang merupakan kategori pertama dalam
keterangkatan, dan keterangkatan terhadap mayoritas kaum saleh, yang dibahas
dalam Kitab Wahyu sebagai tuaian (14:15), merupakan kategori yang kedua. Dalam
Imamat 23:10 kita nampak sebuah contoh keterangkatan -- yaitu contoh tuaian di
ladang yang telah matang. Sebagian dari tuaian itu matang duluan dan yang
lainnya matang belakangan. Yang matang duluan disebut buah sulung. Dalam zaman
Perjanjian Lama, buah sulung selalu dibawa ke dalam Bait Allah, bukan ke
lumbung. Keluaran 23:19 dengan jelas mengatakan, "Yang terbaik dari
buah bungaran (sulung) hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN,
Allahmu." Buah sulung dibawa
dari ladang ke dalam Bait Allah untuk kenikmatan Allah dan kepuasan Allah. Bila
ladang telah matang seluruhnya, berarti masa menuai telah tiba. Setelah tuaian
dituai, hasilnya dibawa ke lumbung. Itu adalah sebuah lambang. Tuaian itu
adalah umat Allah (1 Kor. 3:9), dan tuaian pertama yang dituai adalah buah
sulung yang dibawa langsung ke Bait Allah di surga. Setelah hal itu
berlangsung, sinar matahari akan menjadi semakin terik, dan tuaian yang belum
matang, yang masih hijau, akan mulai matang. Bila semua tuaian telah matang,
mayoritas kaum saleh akan dituai dan diangkat ke angkasa.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 29
No comments:
Post a Comment