Hitstat

26 May 2017

Wahyu - Minggu 16 Jumat



Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:24
Doa baca: Yoh. 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.


Kita semua perlu mengalami unsur emas dari kaki pelita. Untuk memiliki kaki pelita, harus ada satu talenta (kurang lebih 34 kilogram) emas (Kel. 25:39). Kita memerlukan lebih banyak emas, lebih banyak kadar Allah. Jika ingin gereja menjadi kaki pelita, terlebih dulu harus memiliki emas sebagai substansi, emas adalah substansi, esens, unsur dari Allah sendiri. Jika kita tidak memiliki substansi ini, semua percakapan kita tentang gereja adalah kosong. Hanya Allah sendiri terhitung sebagai unsur ini. Betapa kita memerlukan Allah sebagai unsur emas kita!

Apakah Allah itu? Dalam Yohanes 4:24 Tuhan Yesus dengan tegas berkata, "Allah itu Roh." Untuk menyembah Allah kita harus menyembah-Nya di dalam roh. Menyembah Allah adalah mencapai Dia, menghubungi Dia, dan menerima Dia. Menyembah Allah berarti minum Dia sebagai air hayat (ayat 14), yaitu Roh itu mengalir ke dalam kita. Kita menerima-Nya melalui membuka seluruh diri kita kepada-Nya dan melalui memakai roh kita. Kita harus menerima diri Allah sebagai unsur emas masuk ke dalam diri kita. Siang malam, kita perlu membuka diri kita. Janganlah menutup diri terhadap-Nya atau menutup sebagian diri Anda terhadap-Nya. Sebaliknya, katakanlah kepada-Nya, "Ya Allah, aku mutlak terbuka terhadap-Mu. Aku memakai rohku untuk mengontaki Engkau, Roh ilahi itu. Ya Roh ilahi, masuklah ke dalamku dan penuhilah aku." Inilah cara memperoleh lebih banyak emas.

Jika kita semua mendapatkan lebih banyak emas, di antara kita mungkin bukan hanya ada satu talenta, melainkan boleh jadi seratus talenta. Kita akan sangat kaya dengan unsur ilahi, dengan bahan untuk kaki pelita. Semua saudara saudari akan penuh dengan Allah dan ke mana saja kita pergi, kita akan melihat emas. Ketika kita masuk ke dalam rumah kaum saleh, kita akan nampak emas. Ketika saya menjumpai kaum muda, saya menjumpai emas; dan ketika saya menghubungi penatua, saya akan melihat lebih banyak emas pada dirinya. Gereja haruslah penuh dengan emas, penuh dengan Allah. Ketika saya melihat hal ini, saya merasa penuh mulia dan berada di langit tingkat ketiga.

Namun, tidaklah cukup hanya memiliki banyak emas. Kita mungkin memiliki seribu talenta emas, namun tidak memiliki kaki pelita, karena kita hanya memiliki substansinya, tanpa bentuk. Bagaimana kita bisa memiliki bentuk itu? Kaki pelita dibuat dari emas yang ditempa. Seorang saudara mungkin mempunyai sepuluh pon emas, yang lain memiliki tujuh pon, dan lainnya lagi lima pon. Bagaimana semua emas itu bisa dibentuk menjadi kaki pelita? Hanya melalui ditempa bersama-sama. Semua emas harus dilebur menjadi satu. Ini menunjukkan pembangunan. Pertama-tama, kita perlu substansi, kemudian kita memerlukan pembangunan melalui ditempa. Jika Anda ingin memiliki kaki pelita, kalian harus ditempa bersama-sama dengan orang lain. Anda perlu kehilangan identitas Anda. Janganlah berkata, "Ini emasku. Aku rohani." Bila Anda rohani hanya untuk diri Anda sendiri, maka selama menyangkut kaki pelita, hal itu sama sekali tidak bermakna. Pengalaman dan kenikmatan Anda atas Allah harus ditempa bersama-sama dengan pengalaman dan kenikmatan orang lain. Emas kita harus disatukan, ditempa, dan dibangun menjadi satu kesatuan, sebagai satu unit. Kemudian kita tidak hanya memiliki emas, tetapi juga terbangun menjadi kaki pelita emas. Itulah gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 31

No comments: