Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:24
Doa baca: Yoh. 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.
Kita semua perlu mengalami unsur emas dari kaki pelita. Untuk
memiliki kaki pelita, harus ada satu talenta (kurang lebih 34 kilogram) emas
(Kel. 25:39). Kita memerlukan lebih banyak emas, lebih banyak kadar Allah. Jika
ingin gereja menjadi kaki pelita, terlebih dulu harus memiliki emas sebagai
substansi, emas adalah substansi, esens, unsur dari Allah sendiri. Jika kita
tidak memiliki substansi ini, semua percakapan kita tentang gereja adalah
kosong. Hanya Allah sendiri terhitung sebagai unsur ini. Betapa kita memerlukan
Allah sebagai unsur emas kita!
Apakah Allah itu? Dalam Yohanes 4:24 Tuhan Yesus dengan tegas
berkata, "Allah itu Roh." Untuk menyembah Allah kita harus menyembah-Nya di dalam roh. Menyembah
Allah adalah mencapai Dia, menghubungi Dia, dan menerima Dia. Menyembah Allah berarti
minum Dia sebagai air hayat (ayat 14), yaitu Roh itu mengalir ke dalam kita.
Kita menerima-Nya melalui membuka seluruh diri kita kepada-Nya dan melalui
memakai roh kita. Kita harus menerima diri Allah sebagai unsur emas masuk ke
dalam diri kita. Siang malam, kita perlu membuka diri kita. Janganlah menutup
diri terhadap-Nya atau menutup sebagian diri Anda terhadap-Nya. Sebaliknya,
katakanlah kepada-Nya, "Ya Allah, aku mutlak terbuka terhadap-Mu. Aku
memakai rohku untuk mengontaki Engkau, Roh ilahi itu. Ya Roh ilahi, masuklah ke
dalamku dan penuhilah aku." Inilah cara memperoleh lebih banyak emas.
Jika kita semua mendapatkan lebih
banyak emas, di antara kita mungkin bukan hanya ada satu talenta, melainkan
boleh jadi seratus talenta. Kita akan sangat kaya dengan unsur ilahi, dengan
bahan untuk kaki pelita. Semua saudara saudari akan penuh dengan Allah dan ke
mana saja kita pergi, kita akan melihat emas. Ketika kita masuk ke dalam rumah
kaum saleh, kita akan nampak emas. Ketika saya menjumpai kaum muda, saya
menjumpai emas; dan ketika saya menghubungi penatua, saya akan melihat lebih
banyak emas pada dirinya. Gereja haruslah penuh dengan emas, penuh dengan
Allah. Ketika saya melihat hal ini, saya merasa penuh mulia dan berada di
langit tingkat ketiga.
Namun, tidaklah cukup hanya memiliki
banyak emas. Kita mungkin memiliki seribu talenta emas, namun tidak memiliki
kaki pelita, karena kita hanya memiliki substansinya, tanpa bentuk. Bagaimana
kita bisa memiliki bentuk itu? Kaki pelita dibuat dari emas yang ditempa.
Seorang saudara mungkin mempunyai sepuluh pon emas, yang lain memiliki tujuh
pon, dan lainnya lagi lima pon. Bagaimana semua emas itu bisa dibentuk menjadi
kaki pelita? Hanya melalui ditempa bersama-sama. Semua emas harus dilebur
menjadi satu. Ini menunjukkan pembangunan. Pertama-tama, kita perlu substansi,
kemudian kita memerlukan pembangunan melalui ditempa. Jika Anda ingin memiliki
kaki pelita, kalian harus ditempa bersama-sama dengan orang lain. Anda perlu
kehilangan identitas Anda. Janganlah berkata, "Ini emasku. Aku
rohani." Bila Anda rohani hanya untuk diri Anda sendiri, maka selama
menyangkut kaki pelita, hal itu sama sekali tidak bermakna. Pengalaman dan
kenikmatan Anda atas Allah harus ditempa bersama-sama dengan pengalaman dan kenikmatan
orang lain. Emas kita harus disatukan, ditempa, dan dibangun menjadi satu
kesatuan, sebagai satu unit. Kemudian kita tidak hanya memiliki emas, tetapi
juga terbangun menjadi kaki pelita emas. Itulah gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 31
No comments:
Post a Comment